Karakteristik Sosial Ekonomi Nelayan Pemanfaat Hiu Tikus (Alopiidae) di Manggis, Karangasem, Bali

  • Hanifa Miranda I.H. Putri Program Studi Ilmu Kelautan, Fakultas Kelautan dan Perikanan, Universitas Udayana, Kampus UNUD Bukit Jimbaran, Bali, 80361
  • I Wayan Arthana Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Kelautan dan Perikanan, Universitas Udayana, Jimbaran, Badung, Bali
  • Elok Faiqoh Program Studi Ilmu Kelautan, Fakultas Kelautan dan Perikanan, Universitas Udayana, Jl. Raya Kampus Unud, Badung, Bali
  • Ranny R. Yuneni WWF-Indonesia Marine and Fisheries Program, Renon, Denpasar, Bali, 80226
  • Yuniarti K. Pumpun Badan Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut Denpasar, Gianyar, Bali
##plugins.pubIds.doi.readerDisplayName## https://doi.org/10.24843/jmas.2022.v08.i02.p14

Abstrak

Hiu Tikus adalah jenis hiu dengan nilai ekonomis substansial. Selain ditangkap sebagai spesies target, hiu tersebut juga seringkali tertangkap sebagai tangkapan sampingan oleh perikanan tuna. Akibat tren populasinya yang kian menurun, Hiu Tikus terdaftar dalam appendiks II CITES sehingga penangkapan dan perdagangannya telah diatur secara nasional maupun internasional. Namun, informasi terkait perikanan Hiu Tikus di Bali masih sangat terbatas. Penelitian dilakukan guna mengkaji karakteristik sosial ekonomi nelayan pemanfaat Hiu Tikus (Alopidae) di Manggis. Penelitian dilakukan selama Agustus - Oktober 2020 menggunakan metode wawancara terstruktur kepada 53 orang nelayan hiu dari 119 total nelayan hiu yang terdata. Nelayan menggunakan alat tangkap rawai permukaan untuk menangkap hiu tersebut sebagai target. Daerah penangkapannya terbagi menjadi tiga wilayah, yaitu diantara utara Pulau Nusa Penida dan Karangasem, timur Pulau Nusa Penida, dan Bangko-Bangko. Musim penangkapan hiu yaitu selama Juni-Oktober. Diluar bulan-bulan tersebut, nelayan menangkap tongkol. Biaya operasional yang dikeluarkan per kapal selama satu kali trip berkisar antara Rp 121.000 – Rp 250.000. Selama satu kali trip, rata-rata pemasukan yang didapatkan oleh satu kapal dari menangkap hiu sebesar Rp 627.714. Sebelum pandemi Covid-19, sebagian dari nelayan memiliki pekerjaan sampingan di bidang pariwisata. Namun, selama pandemi, pekerjaan sebagai nelayan menjadi satu-satunya pekerjaan mereka. Meskipun aktivitas perikanan hiu di Manggis, Karangasem, Bali berskala kecil, tetap diperlukan strategi konservasi dan manajemen untuk memastikan perikanan hiu berlangsung secara berkelanjutan.

##plugins.generic.usageStats.downloads##

##plugins.generic.usageStats.noStats##
Diterbitkan
2022-12-01
##submission.howToCite##
PUTRI, Hanifa Miranda I.H. et al. Karakteristik Sosial Ekonomi Nelayan Pemanfaat Hiu Tikus (Alopiidae) di Manggis, Karangasem, Bali. Journal of Marine and Aquatic Sciences, [S.l.], v. 8, n. 2, p. 297-302, dec. 2022. ISSN 2549-7103. Tersedia pada: <https://ojs.unud.ac.id/index.php/jmas/article/view/76736>. Tanggal Akses: 15 oct. 2025 doi: https://doi.org/10.24843/jmas.2022.v08.i02.p14.
Bagian
Articles