Pemodelan Pergerakan Mikroplastik di Selat Bali
Abstrak
Selat Bali memiliki peranan penting bagi masyarakat pesisir Jawa Timur dan Bali, karena sebagai salah satu penyedia ikan lemuru namun, kualitas ikan lemuru dikhawatirkan menurun akibat adanya sampah plastik yang bermuara di Selat Bali. Plastik merupakan material yang sulit terurai namun dengan menggunakan proses oksidasi atau proses mekanikal menyebabkan plastik pecah hingga ukuran mikro. Mikroplastik akan lebih mudah dimakan oleh mahkluk hidup dan berdampak langsung pada rantai makanan yang menyebabkan kerusakan morfologi atau dampak kimia dari partikel yang dibawa oleh plastik. Berdasarkan permasalahan tersebut, penting dilakukan penelitian mengenai pergerakan mikroplastik secara spasial dan temporal di Selat Bali. Namun luasnya daerah Selat Bali dan banyaknya waktu yang dibutuhkan untuk mengambil data di lapangan secara langsung, maka dalam penyelesaiannya digunakan metode pemodelan numerik Finite Volume Ocean Coastal Model (FVCOM) yang dimodelkan secara 3-D dan mikroplastik dibagi menjadi 3 ukuran (0.3mm, 1 mm, 5 mm). Secara spasial pergerakan mikroplastik dengan ukuran 0.3 mm, 1 mm, dan 5 mm memiliki pergerakan yang relatif sama, namun posisi yang berbeda berdasarkan kedalamannya. Secara temporal jumlah total mikroplastik yang paling banyak berada di daerah potensi penangkapan Blimbing Sari pada minggu ketiga, dan daerah potensi penangkapan Bukit pada minggu kedua. Sedangkan pada daerah potensi penangkapan Senggrong, Anyir, Watu Anyir dan Teluk Pang-Pang tidak ditemukan mikroplastik.
##plugins.generic.usageStats.downloads##
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 3.0 International License.
Copyright 2012 - 2023 Journal of Marine and Aquatic Sciences (JMAS)
Published by Fakultas Kelautan dan Perikanan Universitas Udayana, Denpasar, Bali, Indonesia
JMAS (p-ISSN 2302-8114; e-ISSN 2549-7103)