Potensi Sumberdaya Lamun Untuk Mendukung Pengembangan Wisata Di Pantai Mengiat Nusa Dua, Bali
Abstrak
Lamun memiliki fungsi dan peranan sebagai produsen primer, habitat biota, stabilisator di dasar perairan, penangkap sedimen, dan pendaur zat hara. Fungsi lamun sebagai habitat biota dapat memberikan peluang ekonomi untuk dimanfaatkan sebagai wisata perairan khususnya ekowisata bahari. Ekowisata bahari merupakan konsep pemanfaatan berkelanjutan sumberdaya pesisir dengan sistem pelayanan jasa lingkungan yang mengutamakan sumberdaya alam pesisir sebagai obyek pelayanan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi potensi sumber daya lamun secara ekologi dan sosial dan merumuskan strategi pengelolaanya untuk mendukung pengembangan wisata di Nusa Dua. Penelitian dilakukan selama 3 bulan yaitu Januari-Maret 2017 dengan metode observasi dan wawancara. Metode observasi digunakan untuk kondisi lamun, jenis ikan dan parameter lingkungan. Sedangkan metode wawancara digunakan untuk mengetahui kondisi sosial dikawasan Pantai Mengiat Nusa Dua, Bali. Dan dilakukan analisis dengan metode SWOT untuk membantu perumusan strategi pengelolaan sumber daya lamun. Berdasarkan pengamatan ditemukan 6 spesies lamun, yaitu Halophila ovalis, Cymodocea rotundata, Halodule pinifolia, Syringodium isoetifolium, Thalassia hemprichii dan Thalassodendron ciliatum. Persentase tutupan lamun pada 5 stasiun cenderung rendah (5,639%-47,49%). Berdasarkan nilai indeks kesesuaian wisata Pantai Mengiat Nusa Dua, Bali termasuk dalam kategori sesuai (S2) dengan nilai 75,08 %. Prioritas strategi yang dirumuskan dari matriks SWOT adalah merencanakan kegiatan wisata berbasis wisata lamun dengan penerapan underwater garden.
##plugins.generic.usageStats.downloads##
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 3.0 International License.
Copyright 2012 - 2023 Journal of Marine and Aquatic Sciences (JMAS)
Published by Fakultas Kelautan dan Perikanan Universitas Udayana, Denpasar, Bali, Indonesia
JMAS (p-ISSN 2302-8114; e-ISSN 2549-7103)