Kendala masyarakat dalam mengembangkan objek wisata Embung Sungai Nanam di jorong aie sanam kecamatan lembah gumanti kabupaten solok
Abstract
ABSTRACT
Abstrak
Jorong Aie Sanam merupakan jorong yang terletak di Nagari Sungai Nanam Kecamatan Lembah Gumanti Kabupaten Solok. Jorong aie sanam memiliki pemandangan yang indah dan letaknya yang starategis yang dikelilingi perbukitan. Potensi wisata yang ada di jorongan Aie Sanam berupa Embung Sungai Nanam dan Bukik Cambai.Embung Sungai Nanam berdiri sejak tahun 2017, yang dibangun oleh PUPR yang kemudian dalam pengelolaannya diserahkan kepada masyarakat Aie Sanam. Dalam pengelolaannya ini masyarakat menjadikan Embung sebagai objek wisata. Namu dalam pengelolaannya, sejauh ini wisata tersebut belum begitu optimal. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kendala yang dialami masyarakat dalam mengembangkan Objek Wisata Embung Sungai Nanam Di Aie Sanam Di Kecematan Lembah Gumanti Kabupaten Solok. Penelitian ini menggunakan teori fungsionalisme struktural dari paradigma fakta sosial mengenai disfungsional yang dikemukakan oleh Robert K. Merton. Penelitian ini termasuk jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Pemilihan informan menggunakan purposive sampling dengan jumlah informan 9 orang, jenis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data primer dan sekunder. Metode pengunpulan data yang digunakan yaitu observasi non partisipan dan wawancara mendalam, unit analisis data yang digunakan yaitu kelompok. Teknik analisis data yang digunakan adalah model Miles dan Huberman, Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa yang menjadi kendala masyarakat dalam mengembangakan wisata Embung Sungai Nanam di jorong Aie Sanam diakibatkan oleh 1) keterbatasan dana dan penyelewengan dana, 2) kurangnya kerjasama masyarakat yang diakibatkan karena sensitifitas masyarakat, serta adanya pro dan kontra masyarakat terhadap pemberian nama wisata Embung Sungai Nanam, 3) kurangnya sarana prasarana yang ada diwisata, yang diakibatkan keterbatasan dana yang terjadi.
Kata kunci: wisata Embung, kendala, pengembangan