https://ojs.unud.ac.id/index.php/jkh/issue/feedJurnal Kepariwisataan dan Hospitalitas2024-02-27T15:59:58+00:00Dr. Putu Sucita Yanthy SS.,M.Parputusucita@unud.ac.idOpen Journal Systems<p><img src="/index/public/site/images/yanthy/Bender_web_21.png" alt=""></p> <p><strong>Jurnal Kepariwisataan dan Hospitalitas is published by Diploma IV Tourism Program Study, Faculty of Tourism, Udayana University, Denpasar Bali. Published twice a year with registered number 2581-0669 (Online ISSN). </strong></p> <p><strong> This journal encompasses original research articles, including:</strong></p> <p><strong>1. Tourism studies</strong></p> <p><strong>2. Hospitality Industry</strong></p> <p><strong>3. Human Resources Management</strong></p> <p><strong>4. Tourism forecasting</strong></p> <p> </p>https://ojs.unud.ac.id/index.php/jkh/article/view/69492 KARAKTERISTIK DAN MOTIVASI WISATAWAN DALAM MEMILIH RESTAURANT DI DESA MAS UBUD GIANYAR2023-11-30T11:46:31+00:00I NYOMAN RUDY ARNATHA PRATAMArudyarnathapratama@gmail.comNi Made Arianiayukariani@unud.ac.idFanny Maharani Suarkamaharani@unud.ac.id<p>Desa Mas merupakan desa wisata. Keberadaan <em>restaurant</em> di Desa Mas sangat mendukung aktivitas wisata. Penting bagi pihak <em>restaurant</em> untuk mengetahui kondisi pangsa pasar dan sesuai dengan keinginan wisatawan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui karakteristik dan motivasi wisatawan dalam memilih <em>restaurant</em> di Desa Mas Ubud, Gianyar. Variabel yang digunakan yaitu karakteristik dan motivasi. Jenis data adalah data kualitatif dan kuantitatif. Sumber data yaitu data primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner, wawancara, observasi dan studi kepustakaan. Penentuan informan menggunakan teknik <em>purposive sampling.</em> Dalam menentukan jumlah responden, menggunakan rumus Wibisono dengan responden sebanyak 100 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik <em>accidental sampling</em>. Analisis data yang digunakan analisis data kuantitatif yaitu statistik deskriptif dan statistik infersial. Hasil penelitian ini adalah karakteristik wisatawan mayoritas berusia 20-25 tahun, dominan berjenis kelamin laki-laki, berprofesi sebagai karyawan. Sebagian besar lulusan SMA/SMK dan banyak yang belum menikah. Wisatawan banyak berasal dari Pulau Jawa. Motivasi wisatawan dalam memilih <em>restaurant</em> di Desa Mas Ubud, memiliki rata-rata yang sama antara motivasi rasional dan emosional. Indikator tertinggi motivasi rasional adalah indikator rasa makanan. Indikator tertinggi motivasi emosional adalah kemanan. Karakteristik wisatawan berdasarkan usia, pendidikan terakhir, pekerjaan, status, asal, pendapatan, dan tujuan perjalanan memiliki hubungan yang signifikan terhadap motivasi memilih <em>restaurant</em>. Karakteristik wisatawan berdasarkan jenis kelamin, sumber informasi, dan pengeluaran biaya memiliki hubungan yang tidak signifikan terhadap motivasi memilih <em>restaurant</em>. Saran dari penelitian ini diharapkan pihak <em>restaurant</em> memberikan inovasi baru untuk menu, mempertimbangkan harga produk yang ditawarkan, dan memperjelas informasi terkait lokasi <em>restaurant.</em></p> <p><strong>Kata Kunci</strong> : Karakteristik, Motivasi, Wisatawan, <em>Restaurant</em></p>2023-11-28T06:28:38+00:00##submission.copyrightStatement##https://ojs.unud.ac.id/index.php/jkh/article/view/69559 Pengaruh Store Atmosphere Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen di Cafe Cassava Canggu2023-11-30T11:46:33+00:00Stefanie Rut SaraswatiStefannyruth20@gmail.comAgung Sri Sulistyawatiagungsri@unud.ac.idI Nyoman Jamin Arianajaminariana@unud.ac.id<p><em>Store atmosphere is related to how managers can manipulate building design, interior space, store layout, carpet and wall textures, smells, colors, and sounds that influencer consumers that exibit certain influences. The shop atmosphere is also an important factor for prospective visitors to make purchasing decisions. The purpose of this research is to see how the shop atmosphere affects consumer purchasing decisions at Cassava Cafe Canggu.</em></p> <p><em>This research requires qualitative data and quantitative data where the data comes from primary data and secondary data. Primary data were extracted from questionnaires to 100 respondents who were determined by accidental sampling technicque. Quantitative data comes from Likert scale analysis and multiple linear regression analyst which tested significantly, t test, f test, and coeficient of determination. Data processing was assisted by the Statistical Package for Social Science (SPSS) version 25. Meanwhile, for testing instruments using validity, reliability and hypothesis testing.</em></p> <p><em>Based on the results of the analysis in study, the value of the coefficient of determination (Adj. R Square) was 0,369 which means that 36,9% of purchasing decisions were made by the shop atmosphere, while the remaining 63,1% was another variable not examined in the stud. And based on tests carried out stimultaneously between store atmosphere and purchasing decisions, it is found that the dimensions of service quality have a positive influence of 0,000 and a significant of 0,000 < 0,05.</em></p>2023-11-28T06:36:07+00:00##submission.copyrightStatement##https://ojs.unud.ac.id/index.php/jkh/article/view/69705 Persepsi Karyawan Terhadap Penerapan Kesehatan Keselamatan Kerja Di Housekeeping Department White Rose Kuta Resort Villas & Spa Badung Bali2023-11-30T11:46:35+00:00Joshua Panigoran Hutabaratjhutabarat7@gmail.comAgus Muriawan Putraagusmuriawan@unud.ac.idAnak Agung Putri Sriagungsri@unud.ac.id<p><strong>Abstrak </strong></p> <p>Jumlah hotel yang banyak dan bahkan terus mengalami peningkatan membuat kebutuhan tenaga kerja juga mengalami peningkatan. White Rose Kuta Resort Villas & Spa merupakan salah satu Hotel Bintang 4 yang memiliki karyawan untuk menjalankan operasionalnya khususnya di <em>Department Housekeeping</em> sebanyak 23 karyawan. Karyawan di <em>housekeeping department</em> sangat rawan berpotensi mengalami hal hal yang tidak diinginkan saat bekerja yang berpotensi mengancam kesehatan dan keselamatan pekerja.</p> <p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan kesehatan & keselamatan kerja <em>Housekeeping Department</em> di White Rose Kuta Resort Villas & Spa. Adapun metode yang digunakan adalah dengan metode kualitatif dan kuantitatif sumber data yang diperoleh yaitu dari data sekunder dan data primer dengan teknik observasi, wawancara, studi kepustakaan, kuesioner dan dokumentasi. Adapun penerapan kesehatan keselamatan kerja di <em>housekeeping department</em> dilihat dari kondisi tempat kerja, perlengkapan, program dan pelaksanaan kesehatan & keselamatan kerja. Analisis data dilakukan melalui dua tahap yaitu analisis deskriptif kualitatif dan analisis skala likert. Penelitian yang dilakukan ini meliputi tiga tahapan yaitu tahap persiapan, pengumpulan data dan penyusunan laporan.</p> <p>Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan : penerapan kesehatan dan keselamatan kerja <em>Housekeeping Department</em> White Rose Kuta Resort Villas & Spa mendapatkan kategori penilaian yang baik tetapi masih terdapat kekurangan di bagian dekorasi tempat kerja yang sedikit berantakan, kosongnya obat obatan kotak p3k di lingkungan kerja housekeeping department dan masih terdapat beberapa karyawan yang merasa sungkan untuk meminta bantuan ketika kesulitan saat bekerja.</p> <p><strong>Kata Kunci : </strong><strong>Penerapan, Kesehatan, Keselamatan Kerja</strong><strong>.</strong></p>2023-11-28T06:49:04+00:00##submission.copyrightStatement##https://ojs.unud.ac.id/index.php/jkh/article/view/69702 Persepsi dan ekspektasi wisatawan terhadap kualitas makanan breakfast di restoran sun island hotel & spa kuta badung bali2023-11-30T13:28:44+00:00I Putu Mahendra SF Veriawanmahendrasantaka98@gmail.comAnak Agung Putri Sriagungsri@unud.ac.idNi Ketut Arismayantiarismayanti@unud.ac.id<p><strong>Persepsi Dan Ekspektasi Wisatawan Terhadap Kualitas Makanan Breakfast Di Restoran Sun Island Hotel & SPA Kuta Badung Bali</strong></p> <p><strong> </strong></p> <p><strong>I Putu Mahendra SF Veriawan<sup>1)</sup>, Anak Agung Putri Sri<sup>2)</sup>, Ni Ketut Arismayanti<sup>3)</sup></strong></p> <p>Program Studi Diploma IV Pariwisata, Fakultas Pariwisata, Univeristas Udayana</p> <p>Jalan DR.R.Goris No.7 Denpasar, Bali</p> <p>Email: <a href="mailto:mahendrasantaka98@gmail.com">mahendrasantaka98@gmail.com</a></p> <p> </p> <p> </p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Kualitas makanan pada restoran merupakan hal yang sangat penting demi kelancaran dan kemajuan sebuah restoran. Karena kualitas makanan yang baik dapat memberikan nilai kepuasan tersendiri kepada wisatawan, jika kualitas makanan yang disediakan tidak sesuai dengan harapan yang diingkan wisatawan maka akan membuat wisatawan kecewa dan menimbulkan rasa tidak puas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi dan ekspektasi wisatawan terhadap kualitas makanan breakfast di Restoran Sun Island Hotel & Spa Kuta Badung Bali. Penentuan sampel dalam penelitian ini menggunakan <em>Accidental Sampling</em> dari 100 responden yang didapatkan dari perhitungan rumus <em>slovin</em>. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis deskriptif kualitatif, analisis skala likert, <em>importance performance analysis</em>, dan analisis gap. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan yang menjadi variabel dengan kinerja tertinggi yaitu dimensi <em>freshness</em> dengan rata-rata 3,46 tergolong ke dalam kategori baik, dimensi yang memiliki penilaian kinerja terendah yaitu pada sub variabel <em>freshness</em> dengan rata-rata 3,21 tergolong ke dalam kategori cukup baik, sedangkan untuk penilaian tingkat kepentingan atau harapan, sub variabel yang memiliki penilaian tertinggi yaitu <em>wellcooked</em> dengan rata-rata 4,61 tergolong ke dalam kategori sangat penting, sedangkan sub variabel yang memiliki penilaian terendah yaitu sub variabel <em>freshness</em> dengan nilai rata-rata 4,44 tergolong kedalam kategori sangat penting.</p> <p> </p> <p><strong>Kata Kunci</strong>: Ekspektasi, Kualitas Makanan, Breakfast</p> <p> </p> <p> </p> <p><em>Abstract</em></p> <p><em>The quality of food in a restaurant is very important for the smooth running and progress of a restaurant. Because good quality food can provide its own satisfaction value to tourists, if the quality of food provided is not in accordance with the expectations of tourists, it will make tourists disappointed and cause a sense of dissatisfaction. This study aims to determine the perceptions and expectations of tourists on the quality of breakfast food at the Sun Island Hotel & Spa Kuta Badung Bali Restaurant. Determination of the sample in this study using Accidental Sampling from 100 respondents obtained from the calculation of the formula Slovin. The data analysis technique used in this research is descriptive qualitative analysis, Likert scale analysis, importance performance analysis, and gap analysis. The results of this study can be concluded that the variable with the highest performance is the sub variable freshness with an average of 3.46 belonging to the good category, the sub variable that has the lowest performance appraisal, namely the sub variable freshness with an average of 3.21 belongs to the fairly good category. , while for the assessment of the level of importance or expectation, the sub variable that has the highest assessment, namely well- cooked with an average of 4.61 is classified as very important, while the sub variable that has the lowest assessment is the sub variable freshness with an average value of 4.44 belonging to the category very important.</em></p> <p><em> </em></p> <p><strong><em>Key words</em></strong><em>: Expectations, Food Quality, Breakfast</em></p> <p><em> </em></p> <p><em> </em></p> <p><em> </em></p> <p><em> </em></p> <p><em> </em></p> <p><em> </em></p> <p><em> </em></p> <p><em> </em></p> <ol> <li><strong>PENDAHULUAN</strong></li> </ol> <p>Bali merupakan pulau yang memiliki berbagai destinasi pariwisata yang sangat terkenal dan banyak dikunjungi oleh wisatawan lokal maupun wisatawan asing. Pariwisata Bali memiliki daya tarik wisata alam, budaya maupun buatan yang sangat unik dan menakjubkan. Kemajuan sektor pariwisata di Bali dapat dilihat dari adanya perkembangan dan bertambahnya sarana dan prasarana pariwisata seperti akomodasi, transportasi, fasilitas rekreasi, hiburan, komunikasi, dan atraksi wisata. Pariwisata di Bali juga berperan dalam menciptakan lapangan kerja dan mengurangi pengangguran sekaligus menciptakan kesejahteraan masyarakat.</p> <p>Bali memiliki 8 Kabupaten dan 1 Kota Madya, salah satu Kabupaten yang memiliki tingkat kunjungan yang paling diminati sebagai tujuan wisata adalah Kabupaten Badung. Kabupaten Badung merupakan salah satu destinasi pariwisata di Provinsi Bali yang diminati oleh wisatawan karena memiliki keanekaragaman yang ditawarkan seperti akomodasi, fasilitas, rekreasi, hiburan, atraksi wisata, hotel dan restoran. Ada banyak akomodasi hotel yang ada di wilayah Badung salah satunya di daerah Kuta yaitu Sun Island Hotel & SPA Kuta Badung Bali. Hotel merupakan suatu tempat atau bangunan yang menyediakan jasa penginapan untuk umum yang memiliki fasilitas pelayanan makan dan minum yang dikelola secara komersial dengan imbalan pembayaran.</p> <p>Restoran Sun Island Hotel & SPA menyediakan jasa pelayanan makanan dan minuman baik itu <em>breakfast</em>, <em>lunch</em>, maupun <em>dinner</em>. Dalam penelitian ini mahasiswa membatasi hanya meneliti mengenai pelayanan <em>breakfast</em> nya saja. Dikarenakan setiap wisatawan yang menginap di hotel, harga kamar yang dipilih sudah mendapatkan <em>breakfast</em>. Restoran Sun Island Hotel & SPA Kuta menyediakan <em>breakfast</em> berupa prasaman yaitu wisatawan dipersilahkan untuk mengambil maupun memilih makanan yang telah disediakan di atas <em>stall</em> (meja prasmanan). Setiap hotel memiliki standar operasionalnya sendiri untuk setiap karyawannya dalam memproses dan menghasilkan makanan yang baik untuk dihidangkan kepada wisatawan. Makanan yang memiliki kualitas yang baik dapat memberikan nilai kepuasan tersendiri kepada wisatawan.</p> <p>Jumlah wisatawan yang melakukan <em>breakfast</em> di Sun Island Hotel & SPA Kuta Badung Bali mengalami fluktuasi yang dimana kondisi tidak tetap atau selalu berubah – ubah. Pada bulan agustus memiliki tingkat kunjungan terbanyak dengan jumlah yaitu 4.541, selanjutnya pada bulan Januari memiliki tingkat kunjungan terendah yaitu sebanyak 2.594. Jumlah kunjungan yang menurun ini dikarenakan adanya banyak hotel yang menawarkan produk dan harga yang bersaing disekitar Jalan Kartika Plaza<em>,</em> sehingga cukup berdampak pada jumlah tamu yang melakukan <em>breakfast</em> di Sun Island Hotel & SPA Kuta Badung Bali. Tidak semua wisatawan beranggapan positif terhadap kualitas makanan yang di sajikan di restoran tersebut, pada restoran ini terdapat beberapa kendala dan keluhan wisatawan. Terdapat jenis komplain yang ada pada Restoran Sun Island Hotel & SPA Kuta Badung Bali mengenai kualitas dari makanan <em>breakfast</em> yang disediakan. Adapun keluhan dari wisatawan mengenai kualitas makanan <em>breakfast</em>, maka dari itu pihak dari <em>Food & Beverage Product</em> melakukan berbagai cara untuk meminimalisir komplain dengan memperbaiki resep dan menambahkan beberapa menu makanan <em>breakfast</em> yang baru untuk meningkatkan kepuasan wisatawan. Dari adanya permasalahan tersebut maka perlunya penanganan terhadap kualitas makanan <em>breakfast</em> untuk mencegah menurunnya minat dan kepercayaan wisatawan terhadap kualitas makanan <em>breakfast</em>. Berdasarkan permasalahan diatas penulis berniat untuk melakukan penelitian mengenai Persepsi dan Ekspektasi Wisatawan Terhadap Kualitas Makanan <em>Breakfast</em> di Restoran Sun Island Hotel & SPA Kuta Badung Bali.</p> <p> </p> <ol start="2"> <li><strong>METODE PENELITIAN</strong></li> </ol> <p>Penelitian ini dilakukan di Restoran Sun Island Hotel & SPA Kuta Badung Bali yang berlokasi di jalan Kartika Plaza No 88 Kuta Badung Bali. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Data kualitatif meliputi sejarah Sun Island Hotel & SPA Kuta Badung Bali, gambaran umum Sun Island Hotel & SPA Kuta Badung Bali, job deskripsi staff Sun Island Hotel & SPA Kuta Badung Bali sedangkan Data kuantitatif dalam penelitian ini meliputi data kujungan wisatawan pada Sun Island Hotel & SPA Kuta Badung Bali. Sumber data dalam penelitian ini menggunakan dua jenis sumber data yaitu data primer dan data sekunder.</p> <p>Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu, observasi, wawancara, kuesioner, dan studi kepustakaan. Teknik penentuan informan dalam penelitian ini menggunakan teknik <em>Purposive Sampling</em>. <em>Purposive Sampling</em> merupakan teknik untuk menentukan informan kunci dan pangkal yang akan diwawancarai. Dengan teknik ini diharapkan mampu memperoleh informasi atau data yang lebih lengkap. Tujuan penggunaan <em>Purposive Sampling</em> adalah untuk memperoleh informasi atau data yang lengkap dari orang-orang yang mengetahui dan memahami titik permasalahan. Informan kunci dalam penelitian ini adalah Manajer Sun Island Hotel & SPA Kuta Badung Bali. Informan pangkal dalam penelitian ini adalah staff kitchen Sun Island Hotel & SPA Kuta Badung Bali. Teknik Penentuan Sampel menggunakan rumus slovin dengan tingkat kesalahan sebesar 10 persen didapatkan jumlah sampel sebanyak 100 responden yang dicari dengan menggunakan <em>Accidental Sampling</em> atau berdasarkan kebetulan yaitu siapa saja yang kebetulan bertemu dengan peneliti. Teknik analisis data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah Analisis Deskriptif Kualitatif, Analisis Skala Likert, Analisis GAP, dan <em>Importance Performance Analysis</em> (IPA).</p> <p> </p> <ol start="3"> <li><strong>HASIL DAN PEMBAHASAN</strong></li> </ol> <p>Sun Island Seminyak merupakan awal dari berdirinya Sun Island Hotel. Hotel ini mulai dibangun pada awal tahun 2006 dan tepatnya pada tanggal 24 November 2006, dibawah manajemen Aston International mulai beroperasi dan berubah namanya menjadi Aston Sun Island Villas & Spa, Seminyak. Dibangun awal Februari 2010, Sun Island Hotel Kuta yang berlokasi di Jl. Kartika Plaza, berada dibawah naungan PT. Sun Island Tuban selaku Pemilik dan Operator, bekerjasama dengan beberapa perencana arsitek, construction management dan kontraktor yang professional. Sun Island Hotel Kuta memiliki 129 kamar dan suites dengan fasilitas pelayanan kamar bintang 5. Design kontemporer yang elegan berpadu dengan arsitektur tradisional Bali yang menginspirasi semua fasilitas dan amanities. Terletak pada lokasi yang paling strtategis di Kuta, hanya 5 menit berjalan kaki ke panti Kuta, Discovery Mall, Traditional Art Market dan Waterboom.</p> <p>Karakteristik wisatawan yang mengunjungi Restoran Island Hotel & SPA Kuta Badung Bali diklasifikasikan berdasarkan Jenis Kelamin, Usia, Asal Negara berdasarkan Benua, Pekerjaan, Intensitas Kunjungan, serta Motivasi Kunjungan ke Restoran Sun Island Hotel & SPA Kuta Badung Bali. Jenis kelamin Laki-laki dengan jumlah 44 orang dan untuk jenis kelamin Perempuan dengan jumlah 56 orang. Rentang usia dari 17 tahun sampai usia 25 tahun dengan jumlah sebanyak 23 orang, rentang usia dari 26 tahun sampai usia 38 tahun dengan jumlah sebanyak 46 orang dan diatas usia 39 tahun dengan jumlah sebanyak 31 orang. Karakteristik asal negara berdasarkan Benua, Eropa sebanyak 18 orang, Asia sebanyak 47 orang, Amerika sebanyak 4 orang , dan Australia sebanyak 31 orang. Karakteristik berdasarkan Pekerjaan, Pegawai Swasta sebanyak 35 orang, Wiraswasta sebanyak 45 orang, Pelajar atau Mahasiswa 16 orang dan Lainnya sebanyak 4 orang. Karakteristik berdasarkan Intensitas Kunjungan terbanyak adalah satu kali dengan jumlah sebanyak 68 orang, Intensitas kunjungan dua kali dengan jumlah 18 orang, dan Intensitas kunjungan lebih dari tiga kali dengan jumlah 14 orang. Karakteristik berdasarkan Motivasi Kunjungan yaitu paling banyak adalah liburan dengan jumlah sebanyak 84 orang, dan motivasi kunjungan karena bisnis sebanyak 16 orang.</p> <p><strong>Persepsi dan Ekspektasi Wisatawan Terhadap Kualitas Makanan Breakfast di Restoran Sun Island Hotel & SPA Kuta Badung Bali.</strong></p> <p>Untuk mengetahui persepsi dan ekspektasi wisatawan terhadap kualitas makanan breakfast di Restoran Sun Island Hotel & SPA Kuta Badung Bali dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada wisatawan terdiri atas pernyataan mengenai pengukuran tingkat kinerja dan tingkat kepentingan/harapan (ekspektasi) wisatawan terhadap kualitas makanan. Hasil penilaian penyebaran kuesioner, dengan penilaian terhadap <em>Freshness</em>, <em>Presentasion</em>, <em>Well cooked</em>, dan <em>Variety of Food</em>.</p> <p>Persepsi dan Ekspektasi Wisatawan Terhadap Kualitas Makanan (<em>Freshness</em>) di Restoran Sun Island Hotel & SPA Kuta Badung Bali. Menunjukkan pada indikator pertama “Makanan yang disajikan memiliki aroma yang sedap, dan dapat menggugah selera makan wisatawan” dari sebaran kuesioner terhadap 100 responden yang di olah menggunakan perhitungan skala likert didapatkan hasil dari tingkat kinerja dengan total skor sebanyak 346 dengan rata-rata 3,46 tergolong kedalam kategori Baik. Sedangkan untuk tingkat kepentingan atau ekspektasi (harapan) didapatkan hasil dengan total skor 446 dengan rata-rata 4,46 tergolong kedalam kategori Sangat Penting. Pada indikator kedua “Makanan yang disajikan memiliki warna terlihat segar/tidak pucat, serasi dan dapat menarik perhatian wisatawan” dari sebaran kuesioner terhadap 100 responden yang di olah menggunakan perhitungan skala likert didapatkan hasil dari tingkat kinerja dengan total skor sebanyak 335 dengan rata-rata 3,35 termasuk kedalam kategori Cukup Baik. Sedangkan untuk tingkat kepentingan atau ekspektasi (harapan) didapatkan hasil dengan total skor 444 dengan rata-rata 4,44 tergolong kedalam kategori Sangat Penting. Pada indikator ketiga “Makanan yang disajikan memiliki tekstur yang crispy/renyah dan terasa empuk/lunak (tidak keras)” dari sebaran kuesioner terhadap 100 responden yang di olah menggunakan perhitungan skala likert didapatkan hasil dari tingkat kinerja dengan total skor sebanyak 343 dengan rata-rata 3,43 termasuk kedalam kategori Baik. Sedangkan untuk tingkat kepentingan atau ekspektasi (harapan) didapatkan hasil dengan total skor 453 dengan rata-rata 4,53 tergolong kedalam kategori Sangat Penting. Pada indikator keempat “Makanan yang disajikan memiliki tekstur yang crispy/renyah dan terasa empuk/lunak (tidak keras)” dari sebaran kuesioner terhadap 100 responden yang di olah menggunakan perhitungan skala likert didapatkan hasil dari tingkat kinerja dengan total skor sebanyak 321 dengan rata-rata 3,21 termasuk kedalam kategori Cukup Baik. Sedangkan untuk tingkat kepentingan atau ekspektasi (harapan) didapatkan hasil dengan total skor 448 dengan rata-rata 4,48 tergolong kedalam kategori Sangat Penting.</p> <p>Persepsi dan Ekspektasi Wisatawan Terhadap Kualitas Makanan (<em>Presentasion</em>) di Restoran Sun Island Hotel & SPA Kuta Badung Bali. Menunjukkan pada indikator kelima “Bentuk dari makanan yang disajikan terlihat unik dan menarik” dari sebaran kuesioner terhadap 100 responden yang di olah menggunakan perhitungan skala likert didapatkan hasil dari tingkat kinerja dengan total skor sebanyak 335 dengan rata-rata 3,35 tergolong kedalam kategori Cukup Baik. Sedangkan untuk tingkat kepentingan atau ekspektasi (harapan) didapatkan hasil dengan total skor 445 dengan rata-rata 4,45 tergolong kedalam kategori Sangat Penting. Pada indikator keenam “<em>Garnish</em> pada makanan yang disajikan sesuai dengan rasa hidangan agar penampilan dapat terlihat menarik” dari sebaran kuesioner terhadap 100 responden yang di olah menggunakan perhitungan skala likert didapatkan hasil dari tingkat kinerja dengan total skor sebanyak 338 dengan rata-rata 3,38 termasuk kedalam kategori Cukup Baik. Sedangkan untuk tingkat kepentingan atau ekspektasi (harapan) didapatkan hasil dengan total skor 448 dengan rata-rata 4,48 tergolong kedalam kategori Sangat Penting.</p> <p>Persepsi dan Ekspektasi Wisatawan Terhadap Kualitas Makanan (<em>Well cooked</em>) di Restoran Sun Island Hotel & SPA Kuta Badung Bali. Menunjukkan pada indikator ketujuh “Makanan yang disajikan untuk wisatawan harus dimasak hingga matang sempurna akan tetapi tidak sampai gosong (<em>overcooked</em>)” dari sebaran kuesioner terhadap 100 responden yang di olah menggunakan perhitungan skala likert didapatkan hasil dari tingkat kinerja dengan total skor sebanyak 338 dengan rata-rata 3,38 tergolong kedalam kategori Cukup Baik. Sedangkan untuk tingkat kepentingan atau ekspektasi (harapan) didapatkan hasil dengan total skor 447 dengan rata-rata 4,47 tergolong kedalam kategori Sangat Penting. Pada indikator kedelapan “Makanan yang disajikan untuk wisatawan harus dimasak dengan waktu yang tepat sehingga bumbu dapat meresap kedalam makanan” dari sebaran kuesioner terhadap 100 responden yang di olah menggunakan perhitungan skala likert didapatkan hasil dari tingkat kinerja dengan total skor sebanyak 345 dengan rata-rata 3,45 termasuk kedalam kategori Baik. Sedangkan untuk tingkat kepentingan atau ekspektasi (harapan) didapatkan hasil dengan total skor 461 dengan rata-rata 4,61 tergolong kedalam kategori Sangat Penting. Pada indikator kesembilan “Makanan yang disajikan untuk wisatawan harus disajikan dengan suhu yang tepat guna mempertahankan cita rasa dan aroma dari makanan” dari sebaran kuesioner terhadap 100 responden yang di olah menggunakan perhitungan skala likert didapatkan hasil dari tingkat kinerja dengan total skor sebanyak 345 dengan rata-rata 3,45 termasuk kedalam kategori Baik. Sedangkan untuk tingkat kepentingan atau ekspektasi (harapan) didapatkan hasil dengan total skor 444 dengan rata-rata 4,44 tergolong kedalam kategori Sangat Penting.</p> <p>Persepsi dan Ekspektasi Wisatawan Terhadap Kualitas Makanan (<em>Variety of Food</em>) di Restoran Sun Island Hotel & SPA Kuta Badung Bali. Menunjukkan pada indikator kesepuluh “Makanan yang disajikan memiliki varian yang sesuai dengan selera wisatawan” dari sebaran kuesioner terhadap 100 responden yang di olah menggunakan perhitungan skala likert didapatkan hasil dari tingkat kinerja dengan total skor sebanyak 341 dengan rata-rata 3,41 tergolong kedalam kategori Baik. Sedangkan untuk tingkat kepentingan atau ekspektasi (harapan) didapatkan hasil dengan total skor 449 dengan rata-rata 4,49 tergolong kedalam kategori Sangat Penting.</p> <p><strong>Analisa GAP antara Ekspektasi dan Persepsi Wisatawan Terhadap Kualitas Makanan Breakfast di Restoran Sun Island Hotel & SPA Kuta Badung Bali.</strong></p> <p>Perhitungan gap menggunakan nilai rata-rata skor dari setiap indikator kepentingan dan kinerja yang ada pada penelitian ini, kemudian skor rata-rata dari kinerja dikurangi skor rata-rata dari kepentingan. Jika skor bernilai negatif menunjukkan bahwa terdapat indikasi adanya gap kualitas pada indikator tersebut. Sedangkan skor bernilai positif menunjukkan indikasi kualitas yang cukup memuaskan wisatawan.</p> <p>Tabel 1. GAP Mean antara Ekspektasi dan Persepsi Wisatawan Terhadap Kualitas Makanan Breakfast di Restoran Sun Island Hotel & SPA Kuta Badung Bali.</p> <table> <tbody> <tr> <td rowspan="2" width="38"> <p><strong>No</strong></p> </td> <td rowspan="2" width="299"> <p><strong>Indikator</strong></p> </td> <td colspan="2" width="170"> <p>Tingkat kesesuaian</p> </td> <td width="75"> <p>GAP</p> </td> </tr> <tr> <td width="92"> <p>Performance (P)</p> </td> <td width="78"> <p>Expetation (E)</p> </td> <td width="75"> <p>(P-E)</p> </td> </tr> <tr> <td colspan="5" width="582"> <p><strong><em>Freshness</em></strong></p> </td> </tr> <tr> <td width="38"> <p>1.</p> </td> <td width="299"> <p>Makanan yang disajikan memiliki aroma yang sedap, dan dapat menggugah selera makan wisatawan</p> </td> <td width="92"> <p>3,46</p> </td> <td width="78"> <p>4,46</p> </td> <td width="75"> <p>-1</p> </td> </tr> <tr> <td width="38"> <p>2.</p> </td> <td width="299"> <p>Makanan yang disajikan memiliki warna terlihat segar/tidak pucat, serasi dan dapat menarik perhatian wisatawan</p> </td> <td width="92"> <p>3,35</p> </td> <td width="78"> <p>4,44</p> </td> <td width="75"> <p>-1,09</p> </td> </tr> <tr> <td width="38"> <p>3.</p> </td> <td width="299"> <p>Makanan yang disajikan memiliki tekstur yang <em>crispy</em>/renyah dan terasa empuk/lunak (tidak keras)</p> </td> <td width="92"> <p>3,43</p> </td> <td width="78"> <p>4,53</p> </td> <td width="75"> <p>-1,1</p> </td> </tr> <tr> <td width="38"> <p>4.</p> </td> <td width="299"> <p>Makanan yang disajikan memiliki cita rasa yang lezat ketika dimakan</p> </td> <td width="92"> <p>3,21</p> </td> <td width="78"> <p>4,48</p> </td> <td width="75"> <p>-1,27</p> </td> </tr> <tr> <td width="38"> <p> </p> </td> <td width="299"> <p><strong><em>Presentasion</em></strong></p> </td> <td width="92"> <p> </p> </td> <td width="78"> <p> </p> </td> <td width="75"> <p> </p> </td> </tr> <tr> <td width="38"> <p>5.</p> </td> <td width="299"> <p>Bentuk dari makanan yang disajikan terlihat unik dan menarik</p> </td> <td width="92"> <p>3,35</p> </td> <td width="78"> <p>4,45</p> </td> <td width="75"> <p>-1,1</p> </td> </tr> <tr> <td width="38"> <p>6.</p> </td> <td width="299"> <p><em>Garnish</em> pada makanan yang disajikan sesuai dengan rasa hidangan agar penampilan dapat terlihat menarik</p> </td> <td width="92"> <p>3,38</p> </td> <td width="78"> <p>4,48</p> </td> <td width="75"> <p>-1,1</p> </td> </tr> <tr> <td width="38"> <p> </p> </td> <td width="299"> <p><strong><em>Well cooked</em></strong></p> </td> <td width="92"> <p> </p> </td> <td width="78"> <p> </p> </td> <td width="75"> <p> </p> </td> </tr> <tr> <td width="38"> <p>7.</p> </td> <td width="299"> <p>Makanan yang disajikan untuk wisatawan harus dimasak hingga matang sempurna akan tetapi tidak sampai gosong (<em>overcooked</em>)</p> </td> <td width="92"> <p>3,38</p> </td> <td width="78"> <p>4,47</p> </td> <td width="75"> <p>-1,09</p> </td> </tr> <tr> <td width="38"> <p>8.</p> </td> <td width="299"> <p>Makanan yang disajikan untuk wisatawan harus dimasak dengan waktu yang tepat sehingga bumbu dapat meresap kedalam makanan</p> </td> <td width="92"> <p>3,35</p> </td> <td width="78"> <p>4,61</p> </td> <td width="75"> <p>-1,26</p> </td> </tr> <tr> <td width="38"> <p>9.</p> </td> <td width="299"> <p>Makanan yang disajikan untuk wisatawan harus disajikan dengan suhu yang tepat guna mempertahankan cita rasa dan aroma dari makanan</p> </td> <td width="92"> <p>3,45</p> </td> <td width="78"> <p>4,44</p> </td> <td width="75"> <p>-0,99</p> </td> </tr> <tr> <td width="38"> <p> </p> </td> <td width="299"> <p><strong><em>Variety of Food</em></strong></p> </td> <td width="92"> <p> </p> </td> <td width="78"> <p> </p> </td> <td width="75"> <p> </p> </td> </tr> <tr> <td width="38"> <p>10.</p> </td> <td width="299"> <p>Makanan yang disajikan memiliki varian yang sesuai dengan selera wisatawan</p> </td> <td width="92"> <p>3,41</p> </td> <td width="78"> <p>4,49</p> </td> <td width="75"> <p>-1,08</p> </td> </tr> </tbody> </table> <p>Sumber: Hasil penelitian, 2020.</p> <p>Berdasarkan Tabel 1. dapat dilihat bahwa semua gap memiliki nilai negatif. Gap paling kecil terletak pada indikator Makanan yang disajikan memiliki cita rasa yang lezat ketika dimakan Sebesar -1,27, sedangkan Gap paling besar terletak pada indikator Makanan yang disajikan untuk wisatawan harus disajikan dengan suhu yang tepat guna mempertahankan cita rasa dan aroma dari makanan dengan nilai gap sebesar -0,99.</p> <p><strong>Tingkat Kesesuaian Ekspektasi dan Persepsi Wisatawan Terhadap Kualitas Makanan Breakfast di Restoran Sun Island Hotel & SPA Kuta Badung Bali.</strong></p> <p>Dalam mencari tingkat kesesuaian dari semua indikator kualitas makanan <em>breakfast</em> di Restoran Sun Island Hotel & SPA Kuta Badung Bali, maka cara yang dilakukan untuk memperoleh tingkat kesesuaian responden adalah dengan rumus sebagai berikut:</p> <p>Rumus:</p> <p>Tki = x 100%</p> <p>Keterangan:</p> <p>Tki = Tingkat kesesuaian responden</p> <p>Xi = Skor penilaian kinerja/persepsi</p> <p>Yi = Skor penilaian kepentingan/harapan</p> <p>Tabel 2. Tingkat Kesesuaian Ekspektasi dan Persepsi Wisatawan terhadap Kualitas Makanan Breakfast di Restoran Sun Island Hotel & SPA Kuta Badung Bali.</p> <table width="595"> <tbody> <tr> <td width="44"> <p><strong>No</strong></p> </td> <td width="189"> <p><strong>Indikator</strong></p> </td> <td width="88"> <p>Skor Penilaian Ekspektasi</p> </td> <td width="79"> <p>Skor Penilaian Kinerja</p> </td> <td width="51"> <p>Y</p> </td> <td width="52"> <p>X</p> </td> <td width="93"> <p>Tingkat Kesesuaian (%)</p> </td> </tr> <tr> <td colspan="7" width="595"> <p><strong><em>Freshness</em></strong></p> </td> </tr> <tr> <td width="44"> <p>1.</p> </td> <td width="189"> <p>Makanan yang disajikan memiliki aroma yang sedap, dan dapat menggugah selera makan wisatawan</p> </td> <td width="88"> <p>446</p> </td> <td width="79"> <p>346</p> </td> <td width="51"> <p>4,46</p> </td> <td width="52"> <p>3,46</p> </td> <td width="93"> <p>77,57</p> </td> </tr> <tr> <td width="44"> <p>2.</p> </td> <td width="189"> <p>Makanan yang disajikan memiliki warna terlihat segar/tidak pucat, serasi dan dapat menarik perhatian wisatawan</p> </td> <td width="88"> <p>444</p> </td> <td width="79"> <p>335</p> </td> <td width="51"> <p>4,44</p> </td> <td width="52"> <p>3,35</p> </td> <td width="93"> <p>75,45</p> </td> </tr> <tr> <td width="44"> <p>3.</p> </td> <td width="189"> <p>Makanan yang disajikan memiliki tekstur yang <em>crispy</em>/renyah dan terasa empuk/lunak (tidak keras)</p> </td> <td width="88"> <p>453</p> </td> <td width="79"> <p>343</p> </td> <td width="51"> <p>4,53</p> </td> <td width="52"> <p>3,43</p> </td> <td width="93"> <p>75,71</p> </td> </tr> <tr> <td width="44"> <p>4.</p> </td> <td width="189"> <p>Makanan yang disajikan memiliki cita rasa yang lezat ketika dimakan</p> </td> <td width="88"> <p>448</p> </td> <td width="79"> <p>321</p> </td> <td width="51"> <p>4,48</p> </td> <td width="52"> <p>3,21</p> </td> <td width="93"> <p>71,65</p> </td> </tr> <tr> <td colspan="2" width="233"> <p><strong><em>Presentasion</em></strong></p> </td> <td width="88"> <p> </p> </td> <td width="79"> <p> </p> </td> <td width="51"> <p> </p> </td> <td width="52"> <p> </p> </td> <td width="93"> <p> </p> </td> </tr> <tr> <td width="44"> <p>5.</p> </td> <td width="189"> <p>Bentuk dari makanan yang disajikan terlihat unik dan menarik</p> </td> <td width="88"> <p>445</p> </td> <td width="79"> <p>335</p> </td> <td width="51"> <p>4,45</p> </td> <td width="52"> <p>3,35</p> </td> <td width="93"> <p>75,28</p> </td> </tr> <tr> <td width="44"> <p>6.</p> </td> <td width="189"> <p><em>Garnish</em> pada makanan yang disajikan sesuai dengan rasa hidangan agar penampilan dapat terlihat menarik</p> </td> <td width="88"> <p>448</p> </td> <td width="79"> <p>338</p> </td> <td width="51"> <p>4,48</p> </td> <td width="52"> <p>3,38</p> </td> <td width="93"> <p>75,44</p> </td> </tr> <tr> <td colspan="2" width="233"> <p><strong><em>Well cooked</em></strong></p> </td> <td width="88"> <p> </p> </td> <td width="79"> <p> </p> </td> <td width="51"> <p> </p> </td> <td width="52"> <p> </p> </td> <td width="93"> <p> </p> </td> </tr> <tr> <td width="44"> <p>7.</p> </td> <td width="189"> <p>Makanan yang disajikan untuk wisatawan harus dimasak hingga matang sempurna akan tetapi tidak sampai gosong (<em>overcooked</em>)</p> </td> <td width="88"> <p>447</p> </td> <td width="79"> <p>338</p> </td> <td width="51"> <p>4,47</p> </td> <td width="52"> <p>3,38</p> </td> <td width="93"> <p>75,61</p> </td> </tr> <tr> <td width="44"> <p>8.</p> </td> <td width="189"> <p>Makanan yang disajikan untuk wisatawan harus dimasak dengan waktu yang tepat sehingga bumbu dapat meresap kedalam makanan</p> </td> <td width="88"> <p>461</p> </td> <td width="79"> <p>335</p> </td> <td width="51"> <p>4,61</p> </td> <td width="52"> <p>3,35</p> </td> <td width="93"> <p>72,66</p> </td> </tr> <tr> <td width="44"> <p>9.</p> </td> <td width="189"> <p>Makanan yang disajikan untuk wisatawan harus disajikan dengan suhu yang tepat guna mempertahankan cita rasa dan aroma dari makanan</p> </td> <td width="88"> <p>444</p> </td> <td width="79"> <p>345</p> </td> <td width="51"> <p>4,44</p> </td> <td width="52"> <p>3,45</p> </td> <td width="93"> <p>77,70</p> </td> </tr> <tr> <td colspan="2" width="233"> <p><strong><em>Variety of Food</em></strong></p> </td> <td width="88"> <p> </p> </td> <td width="79"> <p> </p> </td> <td width="51"> <p> </p> </td> <td width="52"> <p> </p> </td> <td width="93"> <p> </p> </td> </tr> <tr> <td width="44"> <p>10.</p> </td> <td width="189"> <p>Makanan yang disajikan memiliki varian yang sesuai dengan selera wisatawan</p> </td> <td width="88"> <p>449</p> </td> <td width="79"> <p>341</p> </td> <td width="51"> <p>4,49</p> </td> <td width="52"> <p>3,41</p> </td> <td width="93"> <p>75,94</p> </td> </tr> </tbody> </table> <p>Sumber: Hasil Penelitian, 2020.</p> <p> </p> <p>Berdasarkan Tabel 2. memperoleh hasil tingkat kesesuaian dengan total nilai yaitu sebesar 75 persen, hal ini membuat wisatawan yang melakukan breakfast memiliki kenyataan kualitas makanan breakfast cukup sesuai dengan yang diharapkan. Karena rata-rata dari keseluruhan indikator sama dengan tingkat kesesuaian yaitu sebesar 75 persen, indikator yang paling rendah ada pada Makanan yang disajikan memiliki cita rasa yang lezat ketika dimakan, dengan nilai tingkat kesesuaian yaitu sebesar 71 persen, sehingga indikator tersebut perlu diperbaiki dan mendapat prioritas.</p> <p><strong>Uji Beda t</strong></p> <p>Dalam penelitian ini digunakan <em>paired sample t test</em> untuk membandingkan perbedaan <em>mean</em> antara ekspektasi (harapan) dan persepsi wisatawan dan mengetahui apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara ekspektasi (harapan) dan persepsi wisatawan. Dikatakan terdapat perbedaan yang signifikan jika sig < 0,05.</p> <p>Tabel 3. Uji Beda <em>Paried Sample t-test</em></p> <table> <tbody> <tr> <td width="238"> <p><strong> </strong></p> </td> <td width="73"> <p><strong>Mean</strong></p> </td> <td width="70"> <p><strong>t</strong></p> </td> <td width="75"> <p><strong>df</strong></p> </td> <td width="87"> <p><strong>Sig.</strong></p> <p><strong>(2-tailed)</strong></p> </td> </tr> <tr> <td width="238"> <p>Importance-</p> <p>Performance</p> </td> <td width="73"> <p>-1.10800</p> </td> <td width="70"> <p>-37.989</p> </td> <td width="75"> <p>9</p> </td> <td width="87"> <p>.000</p> </td> </tr> </tbody> </table> <p>Sumber: Data kuesioner, diolah, 2020.</p> <p>Berdasarkan Tabel 3. dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan antara ekspektasi (harapan) dan persepsi wisatawan terhadap kualitas makanan <em>breakfast</em> di Restoran Sun Island Hotel & SPA Kuta Badung Bali yang signifikan. Hal ini dikarenakan nilai sig dari hasil uji <em>paired sample t test</em> sebesar 0,000 yaitu lebih kecil dari 0,05.</p> <p><strong>Diagram Kartesius</strong></p> <p>Membuat grafik analisis kepentingan kinerja / <em>importance performance analysis</em> (IPA) menggunakan diagram kartesius. Diagram kartesius merupakan suatu bangunan dibagi atas empat bagian yang memiliki dua garis tegak lurus pada titik (X, Y) sebagai pembatas, dimana X merupakan rata-rata persepsi tingkat kinerja terhadap seluruh atribut dan Y adalah rata-rata tingkat kepentingan terhadap seluruh indikator yang mempengaruhi kepuasan wisatawan yang melakukan <em>Breakfast</em> di Restoran Sun Island Hotel & SPA Kuta Badung Bali atas kualitas makanan. Terdapat rumus untuk menentukan titik potong antara sumbu X dan sumbu Y yaitu dengan perhitungan rata-rata tingkat kepentingan dan persepsi dengan seluruh indikator, sebagai berikut.</p> <p>Rumus:</p> <p> = dan = </p> <p>Keterangan:</p> <p>= Bobot rata-rata tingkat penilaian kinerja atribut</p> <p>= Bobot rata-rata tingkat penilaian kepentingan atribut</p> <p>K = Jumlah Atribut</p> <p>Maka akan didapat nilai titik potong pada masing-masing sumbu sebagai berikut:</p> <p> = = <strong>3,37</strong> dan = = <strong>4,48</strong></p> <p>Setelah mendapat titik potong sumbu X dan sumbu Y maka akan terbentuk diagram yang selanjutnya diisi sesuai dengan nilai masing-masing indikator yang terdapat pada Tabel hasil kuesioner Persepsi dan Ekspektasi Wisatawan terhadap Kualitas Makanan Breakfast di Restoran Sun Island Hotel & SPA Kuta badung Bali. Maka akan diketahui letak setiap indikator dalam Diagram Kartesius yang terdiri dari empat kuadran, didapatlah bentuk Diagram Kartesius sebagai berikut.</p> <p>Gambar 1. Diagram Kartesius Kualitas Makanan Breakfast di Restoran Sun Island Hotel & SPA Kuta Badung Bali (Sumber: Hasil Penelitian, 2020).</p> <p>Berdasarkan Gambar 1. Diagram Kartesius dapat dilihat bahwa letak dari setiap indikator yang merupakan penilaian ekspektasi (harapan) tingkat kepuasan wisatawan terhadap kualitas makanan <em>Breakfast</em> di Restoran Sun Island Hotel & SPA Kuta Badung Bali dibagi menjadi empat kuadran, yaitu:</p> <ol> <li>Kuadran A</li> </ol> <p>Kuadran A menunjukkan indikator yang dianggap penting oleh wisatawan, sedangkan kinerja belum memuaskan bagi wisatawan. Jadi indikator ini perlu diperhatikan oleh <em>Food & Beverage Product</em> di Sun Island Hotel & SPA Kuta Badung Bali dikarenakan kinerjanya masih kurang memuaskan bagi wisatawan.</p> <ul> <li>Makanan yang disajikan memiliki cita rasa yang lezat ketika dimakan (Indikator 4)</li> <li>Makanan yang disajikan untuk wisatawan harus dimasak dengan waktu yang tepat sehingga bumbu dapat meresap kedalam makanan (Indikator 8)</li> </ul> <ol> <li>Kuadran B</li> </ol> <p>Pada kuadran B menunjukkan indikator yang sangat penting untuk tingkat kepuasan wisatawan terhadap kualitas makanan Breakfast di Restoran Sun Island Hotel & SPA Kuta Badung Bali sudah memberikan kualitas makanan yang baik sehingga perlu untuk dipertahankan oleh pihak hotel Sun Island Hotel & SPA Kuta Badung Bali.</p> <ul> <li>Makanan yang disajikan memiliki tekstur yang crispy/renyah dan terasa empuk/lunak (tidak keras) (Indikator 3)</li> <li>Garnish pada makanan yang disajikan sesuai dengan rasa hidangan agar penampilan dapat terlihat menarik (Indikator 6)</li> <li>Makanan yang disajikan memiliki varian yang sesuai dengan selera wisatawan (Indikator 10)</li> </ul> <ol> <li>Kuadran C</li> </ol> <p>Kuadran C merupakan indikator yang dimana tidak terlalu diharapkan oleh wisatawan dan karyawan <em>Food & Beverage Product</em> tidak melakukan kinerja dengan baik. Jadi <em>Food & Beverage Product</em> di Sun Island Hotel & SPA Kuta Badung Bali tidak perlu terlalu memperhatikan indikator yang ada didalamnya.</p> <ul> <li>Makanan yang disajikan memiliki warna terlihat segar/tidak pucat, serasi dan dapat menarik perhatian wisatawan (Indikator 2)</li> <li>Bentuk dari makanan yang disajikan terlihat unik dan menarik (Indikator 5)</li> </ul> <ol> <li>Kuadran D</li> </ol> <p>Kuadran D indikator yang berada didalamnya kurang diharapkan oleh wisatawan tetapi <em>Food & Beverage Product</em> di Sun Island Hotel & SPA Kuta Badung Bali melakukannya dengan sangat baik sehingga dinilai terlalu berlebihan.</p> <ul> <li>Makanan yang disajikan memiliki aroma yang sedap, dan dapat menggugah selera makan wisatawan (Indikator 1)</li> <li>Makanan yang disajikan untuk wisatawan harus dimasak hingga matang sempurna akan tetapi tidak sampai gosong (<em>overcook</em>) (Indikator 7)</li> <li>Makanan yang disajikan untuk wisatawan harus disajikan dengan suhu yang tepat guna mempertahankan cita rasa dan aroma dari makanan (Indikator 9)</li> </ul> <p> </p> <p> </p> <ol start="4"> <li><strong>SIMPULAN DAN SARAN</strong></li> </ol> <p><strong>Simpulan</strong></p> <p>Berdasarkan hasil perhitungan kuesioner yang diberikan kepada wisatawan terhadap Persepsi wisatawan terhadap kualitas makanan <em>Breakfast</em> di Restoran Sun Island Hotel & SPA Kuta Badung Bali yaitu memperoleh nilai dengan total skor 3377 dengan rata-rata 3,37 yang dapat dikategorikan Cukup Baik dan wisatawan yang melakukan <em>breakfast</em> merasa cukup puas dengan kualitas makanan breakfast dari 10 indikator. Kemudian pada tingkat kepentingan kepuasan wisatawan yaitu memperoleh total skor 4485 dengan rata-rata 4,48 yang dapat dikategorikan sangat penting dari 10 indikator kuesioner yang disebarkan.Dari hasil pemetaan diagram kartesius dan tingkat kesesuaian dari masing-masing dimensi maka didapatkan bahwa indikator yang dinilai wisatawan yang melakukan <em>Breakfast</em> di Restoran Sun Island Hotel & SPA Kuta Badung Bali mendapatkan prioritas dalam meningkatkan kualitas makanan <em>Breakfast</em> di Restoran Sun Island Hotel & SPA Kuta Badung Bali sebagai berikut.</p> <ul> <li>Makanan yang disajikan memiliki cita rasa yang lezat ketika dimakan harus mendapat prioritas karena dalam kualitas makanan Breakfast di Restoran Sun Island Hotel & SPA Kuta Badung Bali letak indikator yang berada di kuadran A memiliki nilai tingkat kesesuaian 71 persen</li> <li>Makanan yang disajikan kepada wisatawan harus dimasak dengan waktu yang tepat sehingga bumbu dapat meresap kedalam makanan harus mendapat prioritas karena dalam kualitas makanan <em>Breakfast</em> di Restoran Sun Island Hotel & SPA Kuta Badung Bali letak indikator berada di kuadran A memiliki nilai tingkat kesesuaian yaitu 72 persen sehingga perlu di tingkatkan oleh Sun Island Hotel & SPA Kuta Badung Bali.</li> </ul> <p>Adapun Indikator yang harus dipertahankan oleh pihak <em>Food & Beverage Product</em> di Sun Island Hotel & SPA Kuta Badung Bali sebagai berikut:</p> <ul> <li>Makanan yang disajikan memiliki tekstur yang <em>crispy</em>/renyah dan terasa empuk/lunak (tidak keras) (Indikator 3)</li> <li>Garnish pada makanan yang disajikan sesuai dengan rasa hidangan agar penampilan dapat terlihat menarik (Indikator 6)</li> <li>Makanan yang disajikan memiliki varian yang sesuai dengan selera wisatawan (Indikator 10)</li> </ul> <p><strong>Saran</strong></p> <p>Sun Island Hotel & SPA Kuta Badung Bali khususnya seluruh karyawan <em>Food & Beverage Product</em> diharapkan untuk mampu meningkatkan dan memperbaiki indikator (4) yaitu Makanan yang disajikan memiliki rasa yang lezat ketika dimakan dengan cara memperbaharui resep yang ada dan juga pada indikator (8) yaitu Makanan yang disajikan kepada wisatawan harus dimasak dengan waktu yang tepat sehingga bumbu dapat meresap kedalam makanan dengan cara mempelajari teknik memasak dan memahami betul bagaimana cara memasak dengan baik dan benar sehingga masakan tersebut sudah sesuai dengan standar hotel. Sebaiknya pihak <em>Food & Beverage</em> mempertahankan indikator atau faktor yang mendapatkan hasil persepsi Baik dari wisatawan yang melakukan Breakfast di Restoran Sun Island Hotel & SPA Kuta Badung Bali sehingga dapat memberikan suatu kualitas makanan yang baik bagi wisatawan dan akan memberikan dampak yang baik untuk hotel atas kualitas makanan <em>breakfast</em> yang dirasakan oleh wisatawan yang melakukan <em>Breakfast</em> di Restoran Sun Island Hotel & SPA Kuta Badung Bali dan menjadi Hotel yang Baik untuk kedepannya.</p> <p><strong>Ucapan Terima Kasih</strong></p> <p>Puja dan Puji syukur penulis haturkan kehadirat Ida Sang Hyang Widhi Wasa atau Tuhan Yang Maha Esa, jurnal ini dapat diselesaikan dengan judul “Persepsi dan Ekspektasi Wisatawan Terhadap Kualitas Makanan Breakfast Di Restoran Sun Island Hotel & SPA Kuta Badung Bali, tak lupa Penulis mengucapkan terimakasih kepada dosen pembimbing yang senantiasa memberikan bimbingan yang baik dari awal hingga akhir penulisan jurnal ini, tidak lupa penulis juga mengucapkan terimakasih kepada Bapak dan Ibu dosen serta staff fakultas pariwisata Universitas Udayana yang telah membantu penulis dalam hal administrasi, serta doa dari Orang Tua dan dukungan dari teman teman semuanya.</p> <p> </p> <ol start="5"> <li><strong>DAFTAR PUSTAKA</strong></li> </ol> <p>Andika, C., Kasmita, K., & Pasaribu, P. 2017. “<em>Pengaruh Kualitas Makanan Pada Menu Breakfast Terhadap Kepuasan Tamu Di Restaurant Jam Balero Hotel Pusako Bukittinggi</em>”. E-Journal Home Economic and Tourism, 15(2).</p> <p>Anggraini, L. 2014. “<em>Analisis Persepsi Konsumen Menggunakan Metode Importance Performance Analysis dan Customer Satisfaction Index (Studi Kasus Di Ria Djenaka Coffee & Resto, Malang)”</em>. (Doctoral dissertation, Universitas Brawijaya).</p> <p>Amaliyah, N. 2017. “<em>Penyehatan Makanan dan Minuman</em>”.</p> <p>Arismayanti, N. K., Budiarsa, M., Bakta, I. M., & Pitana, I. G. 2020. “<em>Model of Quality Bali Tourism Development Based On Destination and Tourists Experience</em>”.</p> <p>Badan Pusat Statistik Provinsi Bali, 2019. Kunjungan Wisatawan Mancanegara ke Bali per Bulan, 2015-2018. Provinsi Bali: Badan Pusat Statistik diakses pada tahun 2019.</p> <p>Dwiastari, N. K. R. 2018. Dalam skripsi “<em>Pengaruh Kualitas Pelayanan Food & Beverage Service dan Kualitas Makanan Terhadap Minat Beli Wisatawan di Restoran Holiday Inn Resort Bali Benoa”</em>.</p> <p>Evirasanti, M., Rahyuda, K., & Yasa, N. N. K. 2016. “<em>Pengaruh Kualitas Makanan, Kualitas Layanan dan Lingkungan Fisik Terhadap Kepuasan dan Behavioral Intentions</em>”.</p> <p>Faisal, R. 2017. “<em>Persepsi dan Ekspektasi Wisatawan Terhadap Kualitas Makanan Di Novotel Hotels & Resort Bukittinggi</em>”.</p> <p>Febriyanto. 2011. “<em>Analisis GAP Harapan dan Kinerja Berdasarkan Persepsi Pengunjung Taman Nasional Way Kambas di Lampung Timur</em>”.</p> <p>Fudyartanta. 2011. “<em>Pengertian Persepsi</em>”.</p> <p>Handojo, S. M. 2015. “<em>Analisis Pengaruh Kualitas Makanan Dan Persepsi Harga Terhadap Kepuasan Konsumen Di D'cost Surabaya</em>”. Jurnal Hospitality dan Manajemen Jasa, 3(2), 643-654.</p> <p>Hertwig, S. D. 2017. Dalam skripsi “<em>Analisis Kualitas Makanan Terhadap Kepuasan Wisatawan Di W Sense Restaurant Watermark Hotel & Spa Bali</em>”.</p> <p>Isa, M., Mardalis, A., & Mangifera, L. 2018. “<em>Analisis Keputusan Konsumen Dalam Melakukan Pembelian Makanan dan Minuman di Warung Hik</em>”.</p> <p>Kurniawan, A. 2019. “<em>5 Pengertian Kualitas Menurut Para Ahli</em>”.</p> <p>Kusuma, T. S., Kurniawati, A. D., Rahmi, Y., Rusdan, I. H., & Widyanto, R. M. 2017. “<em>Pengawasan Mutu Makanan</em>”.</p> <p>Lestari, W. S., & Yusuf, A. 2016. “<em>Pengaruh Kualitas Makanan dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian pada Steak Jongkok Karawang</em>”.</p> <p>Siregar, S. 2017. “<em>Metode Penelitian Kuantitatif Perhitungan Manual dan SPSS</em>”.</p> <p>Sujarweni, V. W. 2018. “<em>Metodelogi Penelitian</em>”. Pustaka Baru Press. Yogyakarta.</p> <p>Manalu, C. 2019. “<em>Upaya Staff Main Kitchen dalam Meningkatkan Kualitas Menu Buffet Breakfast di Hotel Grandhika Setiabudi Medan</em>”.</p> <p>Mangifera, L., Isa, M., & Wajdi, M. F. 2018. “F<em>aktor-Faktor yang Mempengaruhi Konsumen Dalam Pemilihan Kuliner di Kawasan Wisata Alam Kemuning</em>”. Jurnal Manajemen Daya saing, 20(1).</p> <p>Nurlatifah, M., & Saraswati, T. G. 2020. “<em>Analisis Kualitas Pelayanan, Harga, dan Promosi Taman Wisata Alam (TWA) Gunung Tangkuban Perahu dengan Metode Importance Performance Analysis (IPA)</em>”. Jurnal Ilmiah MEA (Manajemen, Ekonomi, & Akuntansi), 4(3), 167-177.</p> <p>Pasuraman. 1990. “<em>Pengertian GAP</em>”.</p> <p>Phienenda, Y., Susilo, E., & Andreani, F. 2018. “<em>Analisa Harapan dan Persepsi Konsumen Terhadap Kualitas Makanan In-Flight Meal Maskapai Penerbangan Garuda Indonesia</em>”.</p> <p>Prawitasari, K., & Tantrisna, C. 2006. “<em>Analisa Harapan dan Persepsi Penumpang Terhadap Kualitas Makanan yang Disediakan oleh Maskapai Penerbangan Domestik di Indonesia</em>”.</p> <p>Putra, I. P. S., Ariani, N. M., & Suarka, F. M. 2018. “<em>Persepsi dan Ekspektasi Wisatawan Terhadap Kualitas Makanan Breakfast Di Harris Café</em>”.</p> <p>Ronitawati, P., Simangunsong, D. W. T. 2019. “<em>Analisis Kualitas Makanan dan Kualitas Pelayanan Terhadap Tingkat Kepuasan Konsumen pada Penyelenggaraan Makanan di Kantin Universitas Esa Unggul</em>”.</p> <p>Sianipar, R. 2020. “<em>Pengaruh Kualitas Makanan Dan Harga Terhadap Kepuasan Pelanggan Pada Food Junction Canteen Universitas Pelita Harapan Karawaci</em>”.</p> <p>Sugianto, A., & Kristanti, M. 2015. “Analisis Gap Harapan Dan Persepsi Pengunjung Ekowisata Mangrove Wonorejo Surabaya”. Jurnal Hospitality Dan Manajemen Jasa, 3(1), 371-379.</p> <p>Tunjungsari, K. R. 2018. “<em>Karakteristik dan Persepsi Wisatawan Mancanegara di Kawasan Sanur dan Canggu, Bali</em>”.</p> <p>Wani, Y. A., Tanuwijaya, L. K., Arfiani, E. P. 2019. “<em>Manajemen Operasional Penyelanggaraan Makan</em>”.</p> <p>West, Wood, Harger, Gaman, Sherington, Jones. 2012. “<em>Faktor-faktor yang Mempengaruhi Food Quality</em>”.</p> <p>Wijaya, W. 2017. “<em>Analisa Pengaruh Kualitas Makanan Terhadap Kepuasan Konsumen di Yoshinoya Galaxy Mall Surabaya</em>”. Jurnal Hospitality dan Manajemen Jasa, 5(2).</p>2023-11-30T13:11:48+00:00##submission.copyrightStatement##https://ojs.unud.ac.id/index.php/jkh/article/view/69968 The Influence Of Online Reviews on Purchasing Decisions at Restoran Waroeng Kampoeng Jimbaran Bali2023-11-30T13:39:40+00:00Patricia Vanessapatricia.vanessa97@yahoo.comFanny Maharani Suarkamaharani@unud.ac.idAgung Sri Sulistyawatiagungsri@unud.ac.id<p><em>Restaurant is a business in the catering service sector that provides services for ordering food and beverages. Over time, the development of the internet is increasingly felt and tourists can easily get the information they want from the internet. Reviews on the internet are one of the things that has the potential to influence their perception of a place, especially a restaurant. In recent years, there have been many sources of data information on the internet that can influence readers with reviews of their experiences. Google Reviews, Zomato and Tripadvisor are some of the sites that are quite widely used by tourists. Therefore, in this study, the authors examined the effect of online reviews on purchasing decisions at Waroeng Kampoeng Jimbaran Bali Restaurant. The restaurant that the author studied is the Waroeng Kampoeng Restaurant which is located in the Jimbaran area, Bali. In this study using qualitative as well as quantitative data, and the determination of informants and samples was carried out by purposive sampling method. Based on the results of statistical tests obtained from the simple linear regression equation, the results obtained Y = (4.463) + 0.732X with a correlation result of 0.732, which means it has a "strong" relationship. Next, the results of the t-test for the online review variable were obtained from the results of the t-test, namely 10,634, with the obtained t-table of 1.98447. This means that tcount 10.634> ttable 1.98447 and a significance value of 0.000 <0.05, so the conclusion is that the online review variable has a positive effect of 10.634 and is significant with a significance of 0.000 on the purchasing decision variable. This research concludes that Ho is rejected and Ha is accepted, which means that there is a positive and significant influence between online reviews on purchasing decisions at Waroeng Kampoeng Restaurant Jimbaran Bali.</em></p>2023-11-30T13:35:46+00:00##submission.copyrightStatement##https://ojs.unud.ac.id/index.php/jkh/article/view/70329 PENGARUH PELATIHAN DAN MOTIVASI TERHADAP PENGEMBANGAN KARIER KARYAWAN PADA DISCOVERY KARTIKA PLAZA HOTEL2024-01-03T07:02:56+00:00I Ketut Susila Mahendra PutraMahendraptr88@gmail.comNi Made Arianiayukariani@unud.ac.idFanny Maharani Suarkamaharani@unud.ac.id<p>Pengelolaan sumber daya manusia sangat penting dalam menunjang kemajuan operasional perusahaan, karena sumber daya manusia adalah faktor penentu dalam melaksanakan fungsi-fungsi perusahaan dan juga merupakan aset dari perusahaan yang mengalokasikan dan mengelola sumber daya lainnya secara teratur. Salah satu faktor yang dipercaya dapat mempengaruhi dan memacu kinerja kerja karyawan dalam sebuah perusahaan yaitu pengembangan karir/jenjang karir yang tersedia dalam perusahaan tersebut. Namun dalam pelaksanaannya, pengembangan karir karyawan juga dipengaruhi faktor-faktor lain. Beberapa diantaranya yaitu faktor pelatihan dan motivasi karyawan. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh secara simultan dan parsial pelatihan dan motivasi terhadap pengembangan karier karyawan dan mengetahui variabel dominan yang berpengaruh terhadap pengembangan karier karyawan pada Discovery Kartika Plaza Hotel.</p> <p>Variabel yang digunakan, yaitu variabel pelatihan, motivasi, dan pengembangan karir. Data diperoleh melalui observasi, kuesioner, dan studi kepustakaan. Sampel yang digunakan yaitu karyawan dari Discovery Kartika Plaza Hotel yang ditentukan/diambil melalui teknik <em>probability sampling stratified random sampling.</em> Teknik analisa data menggunakan teknik skala likert dan teknik regresi linear berganda.</p> <p>Hasil penelitian menunjukan secara simultan bahwa pelatihan dan motivasi memiliki pengaruh positif yang signifikan (nyata) terhadap pengembangan karir karyawan. Kemudian melalui Uji t diketahui bahwa pelatihan berpengaruh positif dan signifikan terhadap pengembangan karir karyawan. Hasil uji t juga menunjukkan bahwa secara parsial motivasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap pengembangan karir karyawan pada Discovery Kartika Plaza Hotel. Selain itu hasil penelitian juga menunjukkan bahwa motivasi merupakan variabel dominan yang berpengaruh terhadap pengembangan karir karyawan pada Discovery Kartika Plaza Hotel.</p>2024-01-03T07:02:54+00:00##submission.copyrightStatement##https://ojs.unud.ac.id/index.php/jkh/article/view/106398 Potensi Pertunjukan Musik Sasando Grup Musik Nusa Tuak Sebagai Ataksi Wisata2024-01-19T07:53:59+00:00Novita Restiati Ina Weanovitarestiati@unud.ac.idI Gusti Agung Pradnyadarinovitarestiati@unud.ac.id<p>Nusa Tenggara Timur memiliki beragam alat musik tradisional, salah satu di antaranya adalah Sasando. Alat musik ini cukup terkenal di kalangan masyarakat, namun tidak banyak yang memahami cara memainkannya, serta pelestariannya hanya dijumpai di sanggar atau pada saat pertunjukkan musik. Dengan melihat minimnya perhatian pada pelestarian musik sasando maka beberapa pemuda daerah berinisiatif melakukan pelestarian musik sasando dengan membuat grup musik Nusa Tuak. Sebagai sebuah produk yang dipromosikan dalam pertunjukan, memungkinkan musik sasando berpotensi sebagai atraksi wisata. Untuk dapat mengetahui hal tersebut, maka perlu dilakukan alanisis lebih mendalam terkait aspek-aspek pengembangan sebuah produk menjadi atraksi wisata. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui potensi pertunjukan musik sasando sebagai atraksi wisata, khususnya pada pertunjukan grup musik Nusa Tuak. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif, sedangkan teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara terstruktur dan studi pustaka teknik simak. Hasil penelitian menunjukan musik sasando berpotensi sebagai atraksi wisata karena sudah memenuhi beberapa kriteria aspek atraksi wisata yaitu: 1) aspek keunikan; 2)aspek estetis; dan 3) aspek ilmiah. Aspek keunikan yang dimaksud adalah keunikan yang terdapat dari alat musik sasando, alat musik pendukung pertunjukan, tenun ikat pada kostum anggota, dan penggunaan topi <em>ti'i langga</em>. Aspek keindahan dirasakan adalah melalui penggunaan pakaian dan atribut oleh para anggota, serta dari pemilihan lagu yang akan dipentaskan. Selanjutnya aspek ilmiah yang didapat adalah aspek sejarah dan musikologi yang sangat bermanfaat bagi pembaca.</p>2024-01-19T07:53:58+00:00##submission.copyrightStatement##https://ojs.unud.ac.id/index.php/jkh/article/view/69262 Faktor-Faktor Yang Menentukan Quality Of Work Life Karyawan Magang (Trainee) di Hard Rock Hotel Bali2024-01-03T07:32:59+00:00Satria Perwira Hadiiputusatriaperwirahadi@yahoo.comNi Putu Ratna Sariratnasari@unud.ac.idNi Made Arianiayukariani@unud.ac.id<p>Abstract</p> <p>Bali Province is one of the destinations for tourism activities both locally and internationally, this can be proven by the rapid visitation of foreign and domestic tourists who came to Bali Province in the period 2013-2018. With this tourist visit, manpower is needed to support operational and non-operational activities in the tourism industry sector, especially in the tourist accommodation section. However, in this case, it also requires training both in theory and practice for the workforce who will later directly participate in the field work process in the required sector. In this case, apprentices are in the spotlight in the research, this is because the workforce of apprentices has different wages and working life conditions from the workforce of permanent employees. The purpose of this study was to determine the factors that determine the Quality of Work Life of Interns (Trainees) at Hard Rock Hotel Bali. This research is located at Hard Rock Hotel Bali. The data sources used are primary and secondary data sources. The data collection technique used was observation with a participatory approach, interviews, questionnaires, literature study and documentation. The sampling technique used was non probability sampling with purposive sampling type of sample. The data used a Likert scale model with a calibration of the validity and reliability tests. The analysis technique used is the PCA (Principal Component Analysis) method of factor analysis. Based on the SPSS version 17 software, there are 4 factors formed from a total of 10 indicator statements. These 4 factors have a total variance value of 62.734% or rounded to 62.7%, the 4 factors are the communication factor, the compensation factor, the information factor and the last is the work facility factor. The factors that determine are dominated by the communication factor with variance value of 28,195 rounded to 28.2%.</p> <p>Keyword: Quality of Work Life, Internship Employee, Tourist Accomodation, Tourism.</p>2024-01-03T07:32:58+00:00##submission.copyrightStatement##https://ojs.unud.ac.id/index.php/jkh/article/view/69614 Penerapan Software Rategain dalam Efektivitas Kerja pad Sales and Marketing Departement di Fame Hotel Sunset Road Legian Kuta Bali2024-01-03T07:43:01+00:00Adhi Karya Wigunaadiwiguna387@gmail.comI Gusti Ngurah Widiatmajangrwdyatmaja@unud.ac.idFanny Maharani Suarkafannnysuarka@unud.ac.id<p>This research discusses RateGain software in its application at Rate gain software application for effectivity working sales n marketing staffs at Fame Hotel Sunset Road Legian, Kuta, Bali. However, in terms of the quality of work of employees in using the Rategain software, it is not known how effectively the employees work, according to employees of Rategain Dode Hoki Mokarisma said "this application makes users easily access the latest market news and makes it easier with other online travel agents .</p> <p>This has affected hotel performance given the fast growing market through the internet. Researchers want to know what problems occur in operating the Rategain software in the quality of work at Fame Hotel. And from the data sources above, it can be seen that Rategain prioritizes customer satisfaction and makes promotions from a hotel increase so that the income earned automatically increases. This makes the writer want to know the increase experienced by hotels that have used Rategain. Rategian in the daily activities of employees in operating the software, as well as how the effectiveness of employees work since the implementation of RateGain software at Fame Hotel Sunset Road Legian, Kuta, Bali. This</p> <p> </p> <p>research aims to find out how rategian software is implemented in employees' daily life in improving software, as well as how effective employees work since the implementation of RateGain software at Fame Hotel Sunset Road Legian, Kuta, Bali.</p> <p>Sample determination technique using Purposive Sampling In this study the sample seduction criteria are employees of Sales & Marketing or employees of Sales & Marketing of Fame Hotel Sunset Road”. “There are a total of 7 employees from Sales & Marketing from Fame Hotel Sunset Road”. “The analysis techniques used are quantitative deskritype, qualitative deskritype, and likert scale.</p> <p>The results of this study are known that the application of RateGain software in hotel revenue that already uses RateGain software. Revenue surged because sales and marketing did not take long to change sales strategy through RateGain system. And the effectiveness of employees' work in using Rategain software increases due to Accurateness Understandability and Operability. When the reign time of the use of RateGain is faster in carrying out the work, then the effectiveness of the work will increase. Sales and marketing workers feel the main impact of the use of the system is the function of the system in terms of Fault tolerance and Stability”</p>2023-12-31T00:00:00+00:00##submission.copyrightStatement##https://ojs.unud.ac.id/index.php/jkh/article/view/69698 Persepsi Dan Harapan Wisatawan Terhadap Kualitas Pelayanan Waiter/Waitress di Restoran Aribar, Kuta Badung Bali2024-01-03T07:51:26+00:00Ni Putu Devi Umbara Watideviumbarawati@gmail.comI Nyoman Jamin Arianajaminariana@unud.ac.idI Nyoman Tri Sutagunasutaguna@unud.ac.id<p><strong>Persepsi dan Harapan Wisatawan Terhadap Kualitas Pelayanan Waiter/Waitress di Restoran Aribar Kuta, Badung-Bali</strong></p> <p><strong>Ni Putu Devi Umbara Wati<sup>1)</sup>, I Nyoman Jamin Ariana <sup>2)</sup>, I Nyoman Tri Sutaguna<sup>3)</sup></strong></p> <p>Program Studi Diploma IV Pariwisata, Fakultas Pariwisata, Universitas Udayana</p> <p>Jalan DR.R.Goris No.7 Denpasar, Bali</p> <p>Email: <a href="mailto:deviumbarawati@gmail.com">deviumbarawati@gmail.com</a></p> <p> </p> <p><strong>Abstrak </strong></p> <p>Kualitas pelayanan <em>waiter/waitress</em> pada suatu restoran merupakan hal yang sangat penting bagi kemajuan restoran tersebut dan dapat memberikan citra baik bagi restoran, suatu restoran dianggap bagus oleh wisatawan dikarenakan memiliki kualitas pelayanan yang dapat memuaskan wisatawan dan memberikan pelayanan yang maksimal kepada wisatawan yang berkunjung, <em>waiter/waitress</em> pada saat melayani wisatawan memiliki peran yang sangat penting, karena <em>waiter/waitress</em> yang akan melayani wisatawan dari awal wisatawan mengunjungi restoran hingga meninggalkan restoran, sehingga wisatawan merasa puas terhadap pelayanan yang diberikan. Dalam kaitannya dengan penelitian ini dilatar belakangi oleh kurangnya kualitas pelayanan serta munculnya keluhan-keluhan dari wisatawan terhadap kualitas pelayanan di Restoran Aribar, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa puas wisatawan terhadap kualitas pelayanan yang diberikan di Restoran Aribar. Penentuan sampel dalam penelitian ini menggunakan <em>Accidental Sampling</em> dari 100 responden yang didapatkan dari perhitungan menggalikan indikator dengan sub-indikator, selanjutnya data diolah menggunakan teknik analisis data skala likert dan analisis tingkat kepentingan kualitas pelayanan dengan diagram kartesius. Ada 5 (lima) indikator yang digunakan dalam penelitian ini yaitu, Bukti fisik, Kehandalan, Daya tanggap, Jaminan, dan Empati.</p> <p>Hasil dari penelitian ini dapat disimpulkan yang menjadi indikator dengan penilaian kinerja tertinggi yaitu indikator jaminan dengan rata-rata 3,34 tergolong ke dalam kategori cukup baik, indikator yang memiliki penilaian kinerja terendah yaitu pada indikator kehandalan dengan rata-rata 2,81 tergolong ke dalam kategori cukup baik, sedangkan untuk penilaian tingkat kepentingan atau harapan, indikator yang memiliki penilaian tertinggi yaitu indikator bukti fisik dan daya tanggap dengan masing-masing total skor 4,46 tergolong ke dalam kategori puas, sedangkan indikator yang memiliki penilaian terendah yaitu indikator kehandalan dan jaminan dengan masing-masing total skor 4,25 tergolong kedalam kategori puas. Berdasarkan dari hasil penelitian tersebut disarankan untuk <em>waiter/waitress</em> di Restoran Aribar agar memperbaiki dan meningkatkan kualitas pelayanan dan mempertahankan kinerja yang sudah dianggap bagus oleh wisatawan, agar wistawan merasa puas saat berkunjung ke Restoran Aribar.</p> <p> </p> <p><strong>Kata Kunci:</strong> Harapan, Kualitas Pelayanan, Waiter dan Waitress.</p> <p><strong><em>Abstract</em></strong></p> <p><em>Service quality of waiters / waitresses at a restaurant is It is very important for the progress of the restaurant and can provide a good image for the restaurant, a restaurant is considered good by tourists because it has a quality service that can satisfy tourists and provide maximum service to visiting tourists, waiters / waitresses when serving tourists have a role It is very important, because the waiter / waitress will serve tourists from the beginning of the tourists visiting the restaurant to leaving the restaurant, so that tourists feel satisfied with the services provided. In connection with this research is motivated by the lack of service quality and the emergence of complaints from tourists about the quality of service at Aribar Restaurant, the purpose of this study is to find out how satisfied tourists are with the quality of service provided at Aribar Restaurant. Determination of the sample in this study using Accidental Sampling of 100 respondents obtained from the calculation of multiplying indicators with sub-indicators, then the data is processed using Likert scale data analysis techniques and analysis of the importance of service quality with Cartesian diagrams. There are 5 (five) indicators used in this research, tangible, reliability, responsiveness, assurance, and empathy. </em></p> <p><em>The results of this study can be concluded that the indicator with the highest performance appraisal is the guarantee indicator with an average of 3.34 belonging to the fairly good category, the indicator that has the lowest performance appraisal, namely the reliability indicator with an average of 2.81 belonging to the category the category is quite good, while for the assessment of the level of importance or expectation, the indicators that have the highest assessment are indicators of tangible and responsiveness with each total score of 4.46 belonging to the satisfied category, while the indicators that have the lowest assessment are indicators of reliability and assurance with each total score of 4.25 belonging to the satisfied category. Based on the results of this research, it is recommended / waitresses that waitersat Aribar Restaurant improve and improve service quality and maintain performance that is considered good by tourists, so that tourists feel satisfied when visiting Aribar Restaurant. </em></p> <p><strong>Keywords:</strong> <em>Expectations, Service Quality, Waiter and Waitress.</em></p> <ol> <li><strong>PENDAHULUAN</strong></li> </ol> <p>Restoran saat ini tidak hanya sebuah tempat makan, namun sudah menjadi trend bagi para pecinta makanan. Dari setiap kunjungan tamu yang datang tentunya akan menikmati pelayanan dari restoran tersebut. Setiap pelayanan yang diberikan mengikuti aturan yang telah ditentukan atau sesuai dengan standar oprasional prosedur (Jayawardana, 2015).</p> <p>Restoran Aribar merupakan salah satu restoran yang dimiliki oleh hotel Bali Garden Beach Resort yang menyajikan makanan khas tradisional meksiko. Restoran Aribar terletak di Jl. Kartika Plaza, Kuta Kabupaten Badung, Bali. Di restoran ini para tamu dapat menikmati berbagai macam menu makanan dan minuman, bergerak di bidang jasa penjualan makanan dan minuman kepada wisatawan lokal maupun mancanegara, dimana sebagai tempat tamu untuk menikmati <em>lunch, </em>maupun<em> dinner. </em>Dilihat dari segi penampilan restoran aribar memiliki ciri khas gaya meksiko yang klasik, letak dari restoran ini sangat strategis. Dilihat dari letaknya yang strategis pengunjung dapat mengakses lokasi restoran ini dengan mudah. Dari segi penampilan dan letak restoran terlihat sangat nyaman, jumlah wisatawan yang berkunjung ke Restoran Aribar setiap tahunnya mengalami fluktuasi, Pentingnya peranan <em>waiter/waitress</em> dalam sebuah restoran, mengharuskan para staff <em>waiter/waitress</em> melakukan tugas dengan sebaik-baiknya agar dapat memberikan pelayanan yang sempurna kepada tamu, sebagai departemen yang berhubungan langsung dengan tamu, <em>waiter/waitress</em> dituntut untuk memberikan pelayanan dengan baik dan benar sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP), yang ditentukan oleh masing-masing restoran serta memberikan pelayanan sebaik-baiknya kepada tamu yang berkunjung ke Restoran Aribar. Pada restoran ini terdapat kendala dan keluhan dari pengunjung yaitu pelayanan dari <em>waiter</em> ataupun <em>waitress</em> yang memberikan pelayanan yang lama dan tidak dengan cepat dalam menyajikan makanan atau minuman yang di pesan oleh pengunjung.</p> <p>Hal tersebut menunjukkan bahwa kualitas pelayanan yang dimiliki sangatlah kurang. Dengan mengetahui persepsi dan harapan wisatawan terhadap kualitas pelayanan di Restoran Aribar Kuta, Badung-Bali, maka manfaat sebaliknya, pihak manajemen Restoran Aribar akan dapat menilai apakah kualitas pelayanan selama ini dapat memenuhi dan memuaskan harapan wisatawan.</p> <p> </p> <ol start="2"> <li><strong>METODE PENELITIAN</strong></li> </ol> <p>Penelitian ini dilaksanakan di Restoran Aribar yang beralamat di Jl. Kartika Plaza, Kuta, Kabupaten Badung, Bali. Restoran ini menawarkan berbagai macam menu makanan dan minuman yang bertemakan menu meksiko. Restoran Aribar merupakan restoran yang menyajikan menu makanan dan minuman khas tradisional Meksiko. Restoran Aribar merupakan bagian dari Bali Garden Beach Resort. Perpaduan lokasi ini sangat indah dan tenang dengan pemandangan pantai Kuta, dan memiliki lokasi yang strategis di antara pusat Kuta dan pantai Kuta, lokasi restoran ini mudah diakses bagi pengendara motor maupun roda empat.</p> <p>Teknik pengumpulan data yang dipergunakan observasi, wawancara, kuesioner dan dokumentasi. Teknik penentuan informan dalam penelitian ini menggunakan teknik <em>Purposive Sampling. Purposive Sampling</em> adalah penentuan informan sudah ditentukan secara sengaja pada orang-orang yang mampu memberikan informasi yang lengkap terhadap permasalahan yang diteliti Manajer Restoran Aribar. Kedua, informan pangkal informan yang bersedia memberikan informasi-informasi pendukung yang dibutuhkan dalam penelitian ini dan dapat menghubungkan peneliti dengan informasi kunci. Informan pangkal dalam penelitian ini adalah <em>Staff</em> Restoran Aribar. Pengambilan jumlah sampel wisatawan berdasarkan indikator dalam penelitian ini sebanyak 20, maka jumlah responden yang dijadikan sampel sebanyak 100 orang responden yaitu diperoleh dari mengalikan 5 indikator dengan 20 pertanyaan (sub-indikator) dalam kuesioner. Pada penelitian ini kuesioner akan dibagikan kepada wisatawan atau pengunjung yang secara kebetulan pada saat penelitian berlangsung di Restoran Aribar. Teknik penentuan sampel yang digunakan <em>Accidental Sampling</em> atau berdasarkan kebetulan yaitu siapa saja yang kebetulan bertemu dengan peneliti. Adapun Teknik analisis data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah Analisis deskriptif kualitatif, analisis skala likert, dan <em>importance performance analysis</em> (IPA).</p> <p> </p> <ol start="3"> <li><strong>HASIL DAN PEMBAHASAN</strong></li> </ol> <p>Restoran Aribar terletak di Jl.Kartika Plaza, Kuta, Kabupaten Badung, Bali. Restoran Aribar merupakan bagian dari Bali Garden Beach Resort yang dimana Bali Garden Beach Resort memiliki 8 Restoran yaitu boardwalk, Aribar, Warung Damar, Kopi Shop, Tempio Italian Restaurant, Kabar Grill, Karum dan Wokmie. Restoran yang memiliki ciri khas tradisional Meksiko ini menawarkan berbagai macam menu dan yang paling banyak disukai yaitu Burrito, Taco, Nachos, Jalapeno popper dan masih ada banyak menu lainnya. Restoran ini berdiri pada tanggal 5 Juni 2014, yang dimana telah berkembang kurang lebih selama 5 tahun. Restoran ini di dirikan oleh Pak Adrian selaku owner Bali Garden Beach Resort. Nama restoran ini diambil dari yel-yel tarian meksiko yaitu “Ariba-ariba” restoran Aribar memiliki maskot cabai besar yang mencirikan budaya Bali yang dikenal masakan Bali sangat pedas. Restoran ini menawarkan <em>breakfast, lunch</em>, dan <em>dinner</em> selain itu juga menyediakan hiburan diantaranya latin band, salsa dance, dan lain dance serta menyediakan pelayanan <em>birthday party, meeting</em>, arisan dan <em>party tour</em>. Aribar mampu bersaing bersama restoran lainnya yang berada disekitarnya dikarenakan mereka mempunyai menu makanan meksiko dengan konsep yang berbeda.</p> <p>Tabel 1. Karakteristik Wisatawan yang Berkunjung di Restoran Aribar, Kuta, Badung-Bali.</p> <table> <tbody> <tr> <td width="36"> <p>No</p> </td> <td width="208"> <p>Keterangan</p> </td> <td width="123"> <p>Pilihan</p> </td> <td width="177"> <p>Jumlah (Orang)</p> </td> </tr> <tr> <td width="36"> <p>1.</p> </td> <td width="208"> <p>Jenis Kelamin</p> </td> <td width="123"> <p>Laki-laki</p> <p>Perempuan</p> </td> <td width="177"> <p>46</p> <p>54</p> </td> </tr> <tr> <td width="36"> <p>2.</p> </td> <td width="208"> <p>Usia</p> </td> <td width="123"> <p>12-25</p> <p>26-38</p> <p>>39</p> </td> <td width="177"> <p>33</p> <p>44</p> <p>23</p> </td> </tr> <tr> <td width="36"> <p>3.</p> </td> <td width="208"> <p>Asal Negara</p> </td> <td width="123"> <p>Afrika</p> <p>Prancis</p> <p>Inggris</p> <p>Mexico</p> </td> <td width="177"> <p>35</p> <p>28</p> <p>32</p> <p>5</p> </td> </tr> <tr> <td width="36"> <p>4.</p> </td> <td width="208"> <p>Pekerjaan</p> </td> <td width="123"> <p>Bank</p> <p>Manajer</p> <p>Marketing</p> <p>Guru</p> <p>Model</p> <p>Aktor</p> <p>Mahasiswa</p> <p>Hrd</p> <p>Bisnis</p> <p>Peneliti</p> <p>Pelajar</p> <p>Sekertaris</p> <p>Pengacara</p> <p>Travelling</p> <p>Photographer</p> <p>Penulis</p> <p>Chef</p> <p>Montir listrik</p> <p>Kantoran</p> <p>Direktur</p> <p>Dokter</p> </td> <td width="177"> <p>3</p> <p>7</p> <p>4</p> <p>6</p> <p>8</p> <p>4</p> <p>15</p> <p>2</p> <p>13</p> <p>2</p> <p>11</p> <p>1</p> <p>2</p> <p>1</p> <p>4</p> <p>7</p> <p>3</p> <p>2</p> <p>1</p> <p>2</p> <p>2</p> </td> </tr> <tr> <td width="36"> <p>5.</p> </td> <td width="208"> <p>Intensitas Kunjungan</p> </td> <td width="123"> <p>1 kali</p> <p>2 kali</p> <p>3 kali</p> </td> <td width="177"> <p>68</p> <p>29</p> <p>3</p> </td> </tr> <tr> <td width="36"> <p>6.</p> </td> <td width="208"> <p>Motivasi Kunjungan</p> </td> <td width="123"> <p>Liburan</p> <p>Bisnis</p> </td> <td width="177"> <p>94</p> <p>6</p> </td> </tr> </tbody> </table> <p>Sumber: Hasil Penelitian, 2020.</p> <p><strong>Persepsi Wisatawan Terhadap Kualitas Pelayanan Waiter dan Waitress di Restoran Aribar Kuta Badung Bali</strong></p> <p>Wisatawan yang berkunjung ke Restoran Aribar tentunya memiliki persepsi dan harapan yang berbeda-beda antara satu dengan yang lainnya mengenai kualitas pelayanan yang diberikan. Oleh karena itu perlu dilakukannya penelitian mengenai bagaimana persepsi dan harapan wisatawan terhadap kualitas pelayanan waiter/waitress di Restoran Aribar, untuk mengetahui persepsi dan harapan wisatawan terhadap kualitas pelayanan yang diberikan adalah dengan cara melakukan penyebaran kuesioner untuk wisatawan. Kuesioner yang dibagikan kepada wisatawan terdiri atas pertanyaan mengenai pengukuran tingkat kinerja dan tingkat kepentingan / harapan (ekspektasi) wisatawan terhadapa kualitas pelayanan waiter/waitress. Pertanyaan tersebut mengacu kepada sub-indikator dari kualitas pelayanan, yaitu bukti langsung (tangibles), keandalan (reliability), daya tanggap (responsiveness), kepastian/jaminan (assurance), dan empati (empathy).</p> <p>Persepsi dan Harapan Wisatawan Terhadap Bukti Langsung (tangibles) di Restoran Aribar Kuta Badung Bali pada sub indikator 1 “Kondisi meja dan kursi restoran” dari sebaran kuesioner terhadap 100 responden yang di olah menggunakan perhitungan skala likert didapatkan hasil dari tingkat kinerja dengan total skor sebanyak 322 dengan rata-rata 3,22 masuk kedalam kategori Cukup Baik. Sedangkan untuk tingkat kepentingan atau harapan didapatkan hasil dengan total skor 446 dengan rata-rata 4,46 masuk kedalam kategori Sangat Penting. Pada sub indikator 2 “Kebersihan, kerapian, dan kenyamanan restoran” dari sebaran kuesioner terhadap 100 responden yang di olah menggunakan perhitungan skala likert didapatkan hasil dari tingkat kinerja dengan total skor sebanyak 332 dengan rata-rata 3,32 masuk kedalam kategori Cukup Baik. Sedangkan untuk tingkat kepentingan atau harapan didapatkan hasil dengan total skor sebanyak 430 dengan rata-rata 4,3 masuk kedalam kategori Sangat Penting. Pada sub indikator 3 “Penampilan pramusaji” dari sebaran kuesioner terhadap 100 responden yang di olah menggunakan perhitungan skala likert didapatkan hasil dari tingkat kinerja dengan total skor sebanyak 329 dengan rata-rata 3,29 masuk kedalam kategori Cukup Baik. Sedangkan untuk tingkat kepentingan atau harapan didapatkan hasil dengan total skor sebanyak 432 dengan rata-rata 4,32 masuk kedalam kategori Sangat Penting. Pada sub indikator 4 “Tampilan dan harga menu yang disajikan” dari sebaran kuesioner terhadap 100 responden yang di olah menggunakan perhitungan skala likert didapatkan hasil dari tingkat kinerja dengan total skor sebanyak 323 dengan rata-rata 3,23 masuk kedalam kategori Cukup Baik. Sedangkan untuk tingkat kepentingan atau harapan didapatkan hasil dengan total skor sebanyak 429 dengan rata-rata 4,29 masuk kedalam kategori Sangat Penting.</p> <p>Persepsi dan Harapan Wisatawan Terhadap Kehandalan (Reability) di Restoran Aribar Kuta Badung Bali pada sub indikator 5 “Ketepatan waktu penyajian makanan dan minuman” dari sebaran kuesioner terhadap 100 responden yang di olah menggunakan perhitungan skala likert didapatkan hasil dari tingkat kinerja dengan total skor sebanyak 330 dengan rata-rata 3,3 masuk kedalam kategori Cukup Baik. Sedangkan untuk tingkat kepentingan atau harapan didapatkan hasil dengan total skor 425 dengan rata-rata 4,25 masuk kedalam kategori Sangat Penting. Pada sub indikator 6 “Kecepatan pramusaji dalam melayani tamu” dari sebaran kuesioner terhadap 100 responden yang di olah menggunakan perhitungan skala likert didapatkan hasil dari tingkat kinerja dengan total skor sebanyak 283 dengan rata-rata 2,83 masuk kedalam kategori Cukup Baik. Sedangkan untuk tingkat kepentingan atau harapan didapatkan hasil dengan total skor sebanyak 425 dengan rata-rata 4,25 masuk kedalam kategori Sangat Penting. Pada sub indikator 7 “Pengetahuan pramusaji tentang makanan dan minuman” dari sebaran kuesioner terhadap 100 responden yang di olah menggunakan perhitungan skala likert didapatkan hasil dari tingkat kinerja dengan total skor sebanyak 281 dengan rata-rata 2,81 masuk kedalam kategori Cukup Baik. Sedangkan untuk tingkat kepentingan atau harapan didapatkan hasil dengan total skor sebanyak 438 dengan rata-rata 4,38 masuk kedalam kategori Sangat Penting. Pada sub indikator 8 “Prosedur pelayanan disampaikan dengan jelas dan mudah dimengerti” dari sebaran kuesioner terhadap 100 responden yang di olah menggunakan perhitungan skala likert didapatkan hasil dari tingkat kinerja dengan total skor sebanyak 284 dengan rata-rata 2,84 masuk kedalam kategori Cukup Baik. Sedangkan untuk tingkat kepentingan atau harapan didapatkan hasil dengan total skor sebanyak 433 dengan rata-rata 4,33 masuk kedalam kategori Sangat Penting.</p> <p>Persepsi dan Harapan Wisatawan Terhadap Daya Tanggap (Responsiveness) di Restoran Aribar Kuta Badung Bali pada sub indikator 9 “Tanggap saat tamu membutuhkan pelayanan” dari sebaran kuesioner terhadap 100 responden yang di olah menggunakan perhitungan skala likert didapatkan hasil dari tingkat kinerja dengan total skor sebanyak 286 dengan rata-rata 2,86 masuk kedalam kategori Cukup Baik. Sedangkan untuk tingkat kepentingan atau harapan didapatkan hasil dengan total skor 432 dengan rata-rata 4,32 masuk kedalam kategori Sangat Penting. Pada sub indikator 10 “Tanggap terhadap keluhan tamu” dari sebaran kuesioner terhadap 100 responden yang di olah menggunakan perhitungan skala likert didapatkan hasil dari tingkat kinerja dengan total skor sebanyak 319 dengan rata-rata 3,19 masuk kedalam kategori Cukup Baik. Sedangkan untuk tingkat kepentingan atau harapan didapatkan hasil dengan total skor sebanyak 453 dengan rata-rata 4,53 masuk kedalam kategori Sangat Penting. Pada sub indikator 11 “Kemampuan pramusaji berbahasa asing” dari sebaran kuesioner terhadap 100 responden yang di olah menggunakan perhitungan skala likert didapatkan hasil dari tingkat kinerja dengan total skor sebanyak 316 dengan rata-rata 3,16 masuk kedalam kategori Cukup Baik. Sedangkan untuk tingkat kepentingan atau harapan didapatkan hasil dengan total skor sebanyak 446 dengan rata-rata 4,46 masuk kedalam kategori Sangat Penting. Pada sub indikator 12 “Kecepatan menyelesaikan masalah atau keluhan tamu” dari sebaran kuesioner terhadap 100 responden yang di olah menggunakan perhitungan skala likert didapatkan hasil dari tingkat kinerja dengan total skor sebanyak 284 dengan rata-rata 2,84 masuk kedalam kategori Cukup Baik. Sedangkan untuk tingkat kepentingan atau harapan didapatkan hasil dengan total skor sebanyak 430 dengan rata-rata 4,3 masuk kedalam kategori Sangat Penting.</p> <p>Persepsi dan Harapan Wisatawan Terhadap Jaminan (Assurance) di Restoran Aribar Kuta Badung Bali pada sub indikator 13 “Kebersihan dan keamanan makanan dan minuman yang disajikan” dari sebaran kuesioner terhadap 100 responden yang di olah menggunakan perhitungan skala likert didapatkan hasil dari tingkat kinerja dengan total skor sebanyak 320 dengan rata-rata 3,2 masuk kedalam kategori Cukup Baik. Sedangkan untuk tingkat kepentingan atau harapan didapatkan hasil dengan total skor 432 dengan rata-rata 4,32 masuk kedalam kategori Sangat Penting. Pada sub indikator 14 “Kesopanan dan kejujuran pramusaji dalam melayani tamu” dari sebaran kuesioner terhadap 100 responden yang di olah menggunakan perhitungan skala likert didapatkan hasil dari tingkat kinerja dengan total skor sebanyak 321 dengan rata-rata 3,21 masuk kedalam kategori Cukup Baik. Sedangkan untuk tingkat kepentingan atau harapan didapatkan hasil dengan total skor sebanyak 429 dengan rata-rata 4,29 masuk kedalam kategori Sangat Penting. Pada sub indikator 15 “Memberikan jaminan keselamatan kepada tamu selama berada di restoran” dari sebaran kuesioner terhadap 100 responden yang di olah menggunakan perhitungan skala likert didapatkan hasil dari tingkat kinerja dengan total skor sebanyak 306 dengan rata-rata 3,06 masuk kedalam kategori Cukup Baik. Sedangkan untuk tingkat kepentingan atau harapan didapatkan hasil dengan total skor sebanyak 425 dengan rata-rata 4,25 masuk kedalam kategori Sangat Penting. Pada sub indikator 16 “Keramahaan pramusaji saat melayani tamu” dari sebaran kuesioner terhadap 100 responden yang di olah menggunakan perhitungan skala likert didapatkan hasil dari tingkat kinerja dengan total skor sebanyak 334 dengan rata-rata 3,34 masuk kedalam kategori Cukup Baik. Sedangkan untuk tingkat kepentingan atau harapan didapatkan hasil dengan total skor sebanyak 425 dengan rata-rata 4,25 masuk kedalam kategori Sangat Penting.</p> <p>Persepsi dan Harapan Wisatawan Terhadap Empati (Empathy) di Restoran Aribar Kuta Badung Bali pada sub indikator 17 “Pramusaji berkomunikasi dengan baik kepada tamu” dari sebaran kuesioner terhadap 100 responden yang di olah menggunakan perhitungan skala likert didapatkan hasil dari tingkat kinerja dengan total skor sebanyak 284 dengan rata-rata 2,84 masuk kedalam kategori Cukup Baik. Sedangkan untuk tingkat kepentingan atau harapan didapatkan hasil dengan total skor 438 dengan rata-rata 4,38 masuk kedalam kategori Sangat Penting. Pada sub indikator 18 “Pramusaji memahami kebutuhan wisatawan pada saat menggunakan fasilitas restoran dan peralatan makan” dari sebaran kuesioner terhadap 100 responden yang di olah menggunakan perhitungan skala likert didapatkan hasil dari tingkat kinerja dengan total skor sebanyak 324 dengan rata-rata 3,24 masuk kedalam kategori Cukup Baik. Sedangkan untuk tingkat kepentingan atau harapan didapatkan hasil dengan total skor sebanyak 433 dengan rata-rata 4,33 masuk kedalam kategori Sangat Penting. Pada sub indikator 19 “Pramusaji memberikan perhatian terhadap tamu” dari sebaran kuesioner terhadap 100 responden yang di olah menggunakan perhitungan skala likert didapatkan hasil dari tingkat kinerja dengan total skor sebanyak 314 dengan rata-rata 3,14 masuk kedalam kategori Cukup Baik. Sedangkan untuk tingkat kepentingan atau harapan didapatkan hasil dengan total skor sebanyak 432 dengan rata-rata 4,32 masuk kedalam kategori Sangat Penting. Pada sub indikator 20 “Pramusaji menerima masukan dan keluhan tamu” dari sebaran kuesioner terhadap 100 responden yang di olah menggunakan perhitungan skala likert didapatkan hasil dari tingkat kinerja dengan total skor sebanyak 340 dengan rata-rata 3,4 masuk kedalam kategori Cukup Baik. Sedangkan untuk tingkat kepentingan atau harapan didapatkan hasil dengan total skor sebanyak 453 dengan rata-rata 4,53 masuk kedalam kategori Sangat Penting.</p> <p><strong>Tingkat Kesesuaian Harapan dan Persepsi Wisatawan Terhadap Kualitas Pelayanan Waiter dan Waitress di Restoran Aribar Kuta Badung Bali.</strong></p> <p>Dalam mencari tingkat kesesuaian dari semua indikator kualitas pelayanan Waiter/Waitress di Restoran Aribar, maka cara yang dilakukan untuk memperoleh tingkat kesesuaian responden adalah dengan rumus sebagai berikut.</p> <p>Rumus: Tki = Xi/(Yi )× 100%</p> <p>Keterangan:</p> <p>Tki = Tingkat Kesesuaian Responden</p> <p>Xi = Skor penilaian kinerja/persepsi</p> <p>Yi = Skor penilaian kepentingan/harapan</p> <p>Tabel 2. Tingkat Kesesuaian Harapan dan Persepsi Wisatawan Terhadap Kualitas Pelayanan Waiter dan Waitress di Restoran Aribar Kuta Badung Bali.</p> <table width="586"> <tbody> <tr> <td width="34"> <p><strong>No</strong></p> </td> <td width="105"> <p><strong>Sub-Indikator</strong></p> </td> <td width="96"> <p>Skor Penilaian Kepentingan</p> </td> <td width="76"> <p>Skor Penilaian Kinerja</p> </td> <td width="55"> <p>Y</p> </td> <td width="57"> <p>X</p> </td> <td width="85"> <p>Tingkat Kesesuaian (%)</p> </td> <td width="78"> <p>Kategori</p> </td> </tr> <tr> <td colspan="8" width="586"> <p><strong><em>Tangible</em></strong><strong> (Bukti Langsung)</strong></p> </td> </tr> <tr> <td width="34"> <p>1.</p> </td> <td width="105"> <p>Kondisi meja dan kursi restoran</p> </td> <td width="96"> <p>446</p> </td> <td width="76"> <p>322</p> </td> <td width="55"> <p>4,46</p> </td> <td width="57"> <p>3,22</p> </td> <td width="85"> <p>72,19</p> </td> <td width="78"> <p>Puas</p> </td> </tr> <tr> <td width="34"> <p>2.</p> </td> <td width="105"> <p>Kebersihan, kerapian, dan kenyamanan restoran</p> </td> <td width="96"> <p>430</p> </td> <td width="76"> <p>332</p> </td> <td width="55"> <p>4,3</p> </td> <td width="57"> <p>3,32</p> </td> <td width="85"> <p>77,20</p> </td> <td width="78"> <p>Puas</p> </td> </tr> <tr> <td width="34"> <p>3.</p> </td> <td width="105"> <p>Penampilan pramusaji</p> </td> <td width="96"> <p>432</p> </td> <td width="76"> <p>329</p> </td> <td width="55"> <p>4,32</p> </td> <td width="57"> <p>3,29</p> </td> <td width="85"> <p>76,15</p> </td> <td width="78"> <p>Puas</p> </td> </tr> <tr> <td width="34"> <p>4.</p> </td> <td width="105"> <p>Tampilan dan harga menu yang disajikan</p> </td> <td width="96"> <p>429</p> </td> <td width="76"> <p>323</p> </td> <td width="55"> <p>4,29</p> </td> <td width="57"> <p>3,23</p> </td> <td width="85"> <p>75,29</p> </td> <td width="78"> <p>Puas</p> </td> </tr> <tr> <td colspan="8" width="586"> <p><strong><em>Reliability</em></strong><strong> (Kehandalan)</strong></p> </td> </tr> <tr> <td width="34"> <p>5.</p> </td> <td width="105"> <p>Ketepatan waktu penyajian makanan dan minuman</p> </td> <td width="96"> <p>425</p> </td> <td width="76"> <p>330</p> </td> <td width="55"> <p>4,25</p> </td> <td width="57"> <p>3,3</p> </td> <td width="85"> <p>77,64</p> </td> <td width="78"> <p>Puas</p> </td> </tr> <tr> <td width="34"> <p>6.</p> </td> <td width="105"> <p>Kecepatan pramusaji dalam melayani tamu</p> </td> <td width="96"> <p>425</p> </td> <td width="76"> <p>283</p> </td> <td width="55"> <p>4,25</p> </td> <td width="57"> <p>2,83</p> </td> <td width="85"> <p>66,58</p> </td> <td width="78"> <p>Cukup Puas</p> </td> </tr> <tr> <td width="34"> <p>7.</p> </td> <td width="105"> <p>Pengetahuan pramusaji tentang makanan dan minuman</p> </td> <td width="96"> <p>438</p> </td> <td width="76"> <p>281</p> </td> <td width="55"> <p>4,38</p> </td> <td width="57"> <p>2,81</p> </td> <td width="85"> <p>64,15</p> </td> <td width="78"> <p>Cukup Puas</p> </td> </tr> <tr> <td width="34"> <p>8.</p> </td> <td width="105"> <p>Prosedur pelayanan disampaikan dengan jelas dan mudah dimengerti</p> </td> <td width="96"> <p>433</p> </td> <td width="76"> <p>284</p> </td> <td width="55"> <p>4,33</p> </td> <td width="57"> <p>2,84</p> </td> <td width="85"> <p>65,58</p> </td> <td width="78"> <p>Cukup Puas</p> </td> </tr> <tr> <td colspan="8" width="586"> <p><strong><em>Responsiveness</em></strong><strong> (Daya Tanggap)</strong></p> </td> </tr> <tr> <td width="34"> <p>9.</p> </td> <td width="105"> <p>Tanggap saat tamu membutuhkan pelayanan</p> </td> <td width="96"> <p>432</p> </td> <td width="76"> <p>286</p> </td> <td width="55"> <p>4,32</p> </td> <td width="57"> <p>2,86</p> </td> <td width="85"> <p>66,20</p> </td> <td width="78"> <p>Cukup Puas</p> </td> </tr> <tr> <td width="34"> <p>10.</p> </td> <td width="105"> <p>Tanggap terhadap keluhan tamu</p> </td> <td width="96"> <p>453</p> </td> <td width="76"> <p>319</p> </td> <td width="55"> <p>4,53</p> </td> <td width="57"> <p>3,19</p> </td> <td width="85"> <p>70,41</p> </td> <td width="78"> <p>Puas</p> </td> </tr> <tr> <td width="34"> <p>11.</p> </td> <td width="105"> <p>Kemampuan pramusaji berbahasa asing</p> </td> <td width="96"> <p>446</p> </td> <td width="76"> <p>316</p> </td> <td width="55"> <p>4,46</p> </td> <td width="57"> <p>3,16</p> </td> <td width="85"> <p>70,85</p> </td> <td width="78"> <p>Puas</p> </td> </tr> <tr> <td width="34"> <p>12.</p> </td> <td width="105"> <p>Kecepatan menyelesaikan masalah atau keluhan tamu</p> </td> <td width="96"> <p>430</p> </td> <td width="76"> <p>284</p> </td> <td width="55"> <p>4,3</p> </td> <td width="57"> <p>2,84</p> </td> <td width="85"> <p>66,04</p> </td> <td width="78"> <p>Cukup Puas</p> </td> </tr> <tr> <td colspan="8" width="586"> <p><strong><em>Assurance</em></strong><strong> (Jaminan)</strong></p> </td> </tr> <tr> <td width="34"> <p>13.</p> </td> <td width="105"> <p>Kebersihan alat makan, keamanan makanan dan minuman yang disajikan</p> </td> <td width="96"> <p>432</p> </td> <td width="76"> <p>320</p> </td> <td width="55"> <p>4,32</p> </td> <td width="57"> <p>3,2</p> </td> <td width="85"> <p>74,07</p> </td> <td width="78"> <p>Puas</p> </td> </tr> <tr> <td width="34"> <p>14.</p> </td> <td width="105"> <p>Kesopanan dan kejujuran pramusaji dalam melayani tamu</p> </td> <td width="96"> <p>429</p> </td> <td width="76"> <p>321</p> </td> <td width="55"> <p>4,29</p> </td> <td width="57"> <p>3,21</p> </td> <td width="85"> <p>74,82</p> </td> <td width="78"> <p>Puas</p> </td> </tr> <tr> <td width="34"> <p>15.</p> </td> <td width="105"> <p>Memberikan jaminan keselamatan kepada tamu selama berada di restoran</p> </td> <td width="96"> <p>425</p> </td> <td width="76"> <p>306</p> </td> <td width="55"> <p>4,25</p> </td> <td width="57"> <p>3,06</p> </td> <td width="85"> <p>72,00</p> </td> <td width="78"> <p>Puas</p> </td> </tr> <tr> <td width="34"> <p>16.</p> </td> <td width="105"> <p>Keramahaan pramusaji saat melayani tamu</p> </td> <td width="96"> <p>425</p> </td> <td width="76"> <p>334</p> </td> <td width="55"> <p>4,25</p> </td> <td width="57"> <p>3,34</p> </td> <td width="85"> <p>78,58</p> </td> <td width="78"> <p>Puas</p> </td> </tr> <tr> <td colspan="8" width="586"> <p><strong><em>Empathy</em></strong><strong> (Empati)</strong></p> </td> </tr> <tr> <td width="34"> <p>17.</p> </td> <td width="105"> <p>Pramusaji berkomunikasi dengan baik kepada tamu</p> </td> <td width="96"> <p>438</p> </td> <td width="76"> <p>284</p> </td> <td width="55"> <p>4,38</p> </td> <td width="57"> <p>2,84</p> </td> <td width="85"> <p>64,84</p> </td> <td width="78"> <p>Cukup Puas</p> </td> </tr> <tr> <td width="34"> <p>18.</p> </td> <td width="105"> <p>Pramusaji memahami kebutuhan wisatawan pada saat menggunakan fasilitas restoran dan peralatan makan</p> </td> <td width="96"> <p>433</p> </td> <td width="76"> <p>324</p> </td> <td width="55"> <p>4,33</p> </td> <td width="57"> <p>3,24</p> </td> <td width="85"> <p>74,82</p> </td> <td width="78"> <p>Puas</p> </td> </tr> <tr> <td width="34"> <p>19.</p> </td> <td width="105"> <p>Pramusaji memberikan perhatian terhadap tamu</p> </td> <td width="96"> <p>432</p> </td> <td width="76"> <p>314</p> </td> <td width="55"> <p>4,32</p> </td> <td width="57"> <p>3,14</p> </td> <td width="85"> <p>72,68</p> </td> <td width="78"> <p>Puas</p> </td> </tr> <tr> <td width="34"> <p>20.</p> </td> <td width="105"> <p>Pramusaji menerima masukan dan keluhan tamu</p> </td> <td width="96"> <p>453</p> </td> <td width="76"> <p>340</p> </td> <td width="55"> <p>4,53</p> </td> <td width="57"> <p>3,40</p> </td> <td width="85"> <p>75,05</p> </td> <td width="78"> <p>Puas</p> </td> </tr> <tr> <td colspan="2" width="139"> <p>Total Keseluruhan</p> </td> <td width="96"> <p>8,686</p> </td> <td width="76"> <p>6,232</p> </td> <td width="55"> <p>86,86</p> </td> <td width="57"> <p>62,32</p> </td> <td width="85"> <p>71,74</p> </td> <td width="78"> <p>Puas</p> </td> </tr> </tbody> </table> <p>Sumber: Hasil Penelitian, 2020.</p> <p>Berdasarkan tabel 2. mendapatkan perolehan hasil Tingkat Kesesuaian Harapan dan Persepsi Wisatawan terhadap Kualitas pelayanan Waiter dan Waitress di Restoran Aribar Kuta Badung Bali dengan total keseluruhan tingkat kesesuaian 71,74 yang tergolong ke dalam kategori Puas. Hal ini menujukan wisatawan yang mengunjungi Restoran Aribar Kuta Badung Bali secara keseluruhan merasa sudah Puas dengan kinerja dari waiter waitress di Restoran Aribar Kuta Badung Bali.</p> <p><strong>Prioritas Indikator Kualitas Pelayanan Berdasarkan Tingkat Kesesuaian.</strong></p> <p>Menentukan sub-indikator yang perlu mendapatkan prioritas dalam melakukan pengembangan dan perbaikan kualitas pelayanan waiter/waitress di Restoran Aribar deapat dengan mengukur tingkat kesesuaian yang didapat. Dalam hal ini sub-indikator yang memiliki tingkat kesesuaian terkecil perlu mendapat prioritas utama dalam perbaikan, karena semakin kecil tingkat kesesuaian suatu sub-indikator, maka semakin besar prioritas yang perlu dilakukan untuk perbaikan utama. Sedangkan semakin besar tingkat kesesuaian suatu sub-indikator maka urutan prioritasnya akan semakin menurun. Berikut adalah prioritas sub-indikator dari kualitas pelayanan berdasarkan urutan tingkat kesesuaian dapat dilihat pada Tabel 3.</p> <p>Tabel 3. Prioritas Indikator Kualitas Pelayanan Berdasarkan Tingkat Kesesuaian.</p> <table> <tbody> <tr> <td width="38"> <p><strong>No</strong></p> </td> <td width="255"> <p><strong>Sub-Indikator</strong></p> </td> <td width="114"> <p><strong>Indikator</strong></p> </td> <td width="94"> <p><strong>Tingkat Kesesuaian</strong></p> </td> <td width="76"> <p><strong>Prioritas</strong></p> </td> </tr> <tr> <td width="38"> <p>1.</p> </td> <td width="255"> <p>Pengetahuan <em>waiter/waitress</em> tentang makanan dan minuman</p> </td> <td width="114"> <p><em>Reliability</em></p> </td> <td width="94"> <p>64,15</p> </td> <td width="76"> <p>I</p> </td> </tr> <tr> <td width="38"> <p>2.</p> </td> <td width="255"> <p><em>Waiter/waitress</em> berkomunikasi dengan baik kepada tamu</p> </td> <td width="114"> <p><em>Empathy</em></p> </td> <td width="94"> <p>64,84</p> </td> <td width="76"> <p>II</p> </td> </tr> <tr> <td width="38"> <p>3.</p> </td> <td width="255"> <p>Prosedur pelayanan disampaikan dengan jelas dan mudah dimengerti</p> </td> <td width="114"> <p><em>Reliability</em></p> </td> <td width="94"> <p>65,58</p> </td> <td width="76"> <p>III</p> </td> </tr> <tr> <td width="38"> <p>4.</p> </td> <td width="255"> <p>Kecepatan menyelesaikan masalah atau keluhan tamu</p> </td> <td width="114"> <p><em>Assurance</em></p> </td> <td width="94"> <p>66,04</p> </td> <td width="76"> <p>IV</p> </td> </tr> <tr> <td width="38"> <p>5.</p> </td> <td width="255"> <p>Tanggap saat tamu membutuhkan pelayanan</p> </td> <td width="114"> <p><em>Assurance</em></p> </td> <td width="94"> <p>66,20</p> </td> <td width="76"> <p>V</p> </td> </tr> <tr> <td width="38"> <p>6.</p> </td> <td width="255"> <p>Kecepatan <em>waiter/waitress</em> dalam melayani tamu</p> </td> <td width="114"> <p><em>Reliability</em></p> </td> <td width="94"> <p>66,58</p> </td> <td width="76"> <p>VI</p> </td> </tr> <tr> <td width="38"> <p>7.</p> </td> <td width="255"> <p>Tanggap terhadap keluhan tamu</p> </td> <td width="114"> <p><em>Assurance</em></p> </td> <td width="94"> <p>70,41</p> </td> <td width="76"> <p>VII</p> </td> </tr> <tr> <td width="38"> <p>8.</p> </td> <td width="255"> <p>Kemampuan <em>waiter/waitress</em> berbahasa asing</p> </td> <td width="114"> <p><em>Assurance</em></p> </td> <td width="94"> <p>70,85</p> </td> <td width="76"> <p>VIII</p> </td> </tr> <tr> <td width="38"> <p>9.</p> </td> <td width="255"> <p>Memberikan jaminan keselamatan kepada tamu selama berada di restoran</p> </td> <td width="114"> <p><em>Responsiveness</em></p> </td> <td width="94"> <p>72,00</p> </td> <td width="76"> <p>IX</p> </td> </tr> <tr> <td width="38"> <p>10.</p> </td> <td width="255"> <p>Kondisi meja dan kursi restoran</p> </td> <td width="114"> <p><em>Tangible</em></p> </td> <td width="94"> <p>72,19</p> </td> <td width="76"> <p>X</p> </td> </tr> <tr> <td width="38"> <p>11.</p> </td> <td width="255"> <p><em>Waiter/waitress</em> memberikan perhatian terhadap tamu</p> </td> <td width="114"> <p><em>Empathy</em></p> </td> <td width="94"> <p>72,68</p> </td> <td width="76"> <p>XI</p> </td> </tr> <tr> <td width="38"> <p>12.</p> </td> <td width="255"> <p>Kebersihan alat makan, keamanan makanan dan minuman yang disajikan</p> </td> <td width="114"> <p><em>Responsiveness</em></p> </td> <td width="94"> <p>74,07</p> </td> <td width="76"> <p>XII</p> </td> </tr> <tr> <td width="38"> <p>13.</p> </td> <td width="255"> <p>Kesopanan dan kejujuran <em>waiter/waitress</em> dalam melayani tamu</p> </td> <td width="114"> <p><em>Responsiveness </em></p> </td> <td width="94"> <p>74,82</p> </td> <td width="76"> <p>XIII</p> </td> </tr> <tr> <td width="38"> <p>14.</p> </td> <td width="255"> <p><em>Waiter/waitress</em> memahami kebutuhan wisatawan pada saat menggunakan fasilitas restoran dan peralatan makan</p> </td> <td width="114"> <p><em>Empathy</em></p> </td> <td width="94"> <p>74,82</p> </td> <td width="76"> <p>XIV</p> </td> </tr> <tr> <td width="38"> <p>15.</p> </td> <td width="255"> <p><em>Waiter/waitress</em> menerima masukan dan keluhan tamu</p> </td> <td width="114"> <p><em>Empathy</em></p> </td> <td width="94"> <p>75,05</p> </td> <td width="76"> <p>XV</p> </td> </tr> <tr> <td width="38"> <p>16.</p> </td> <td width="255"> <p>Tampilan dan harga menu yang disajikan</p> </td> <td width="114"> <p><em>Tangible</em></p> </td> <td width="94"> <p>75,29</p> </td> <td width="76"> <p>XVI</p> </td> </tr> <tr> <td width="38"> <p>17.</p> </td> <td width="255"> <p>Penampilan <em>waiter/waitress</em></p> </td> <td width="114"> <p><em>Tangible</em></p> </td> <td width="94"> <p>76,15</p> </td> <td width="76"> <p>XVII</p> </td> </tr> <tr> <td width="38"> <p>18.</p> </td> <td width="255"> <p>Kebersihan,kerapian dan kenyamanan restoran</p> </td> <td width="114"> <p><em>Tangible</em></p> </td> <td width="94"> <p>77,20</p> </td> <td width="76"> <p>XVIII</p> </td> </tr> <tr> <td width="38"> <p>19.</p> <p> </p> </td> <td width="255"> <p>Ketepatan waktu penyajian makanan dan minuman</p> </td> <td width="114"> <p><em>Reliability</em></p> </td> <td width="94"> <p>77,64</p> </td> <td width="76"> <p>XIX</p> </td> </tr> <tr> <td width="38"> <p>20.</p> </td> <td width="255"> <p>Keramahan <em>waiter/waitress</em> saat melayani tamu</p> </td> <td width="114"> <p><em>Responsiveness</em></p> </td> <td width="94"> <p>78,58</p> </td> <td width="76"> <p>XX</p> </td> </tr> </tbody> </table> <p>Sumber: Hasil Penelitian, 2020.</p> <p>Pada Tabel 3. diketahui bahwa yang menjadi prioritas pertama dalam kualitas pelayanan waiter dan waiterss di Restoran Aribar Kuta Badung Bali dengan jumlah skor tingkat kesesuaian 64,15 dengan sub indikator “Pengetahuan <em>waiter/waitress</em> tentang makanan dan minuman” yang termasuk kedalam Indikator <em>Reliability </em>(Kehandalan). Prioritas kedua dengan jumlah skor tingkat kesesuaian 64,84 dengan sub indikator “<em>Waiter/waitress</em> berkomunikasi dengan baik kepada tamu” yang termasuk kedalam Indikator <em>Empathy</em> (Empati). Prioritas ketiga dengan jumlah skor tingkat kesesuaian 65,58 dengan sub indikator “Prosedur pelayanan disampaikan dengan jelas dan mudah dimengerti” yang termasuk kedalam Indikator <em>Reliability </em>(Kehandalan). Prioritas keempat dengan jumlah skor tingkat kesesuaian 66,04 dengan sub indikator “Kecepatan menyelesaikan masalah atau keluhan tamu” yang termasuk kedalam Indikator <em>Assurance </em>(Jaminan). Prioritas kelima dengan jumlah skor tingkat kesesuaian 66,20 dengan sub indikator “Tanggap saat tamu membutuhkan pelayanan” yang termasuk kedalam Indikator <em>Assurance </em>(Jaminan). Prioritas keenam dengan jumlah skor tingkat kesesuaian 66,58 dengan sub indikator “Kecepatan <em>waiter/waitress</em> dalam melayani tamu” yang termasuk kedalam Indikator <em>Reability </em>(Kehandalan). Prioritas ketujuh dengan jumlah skor tingkat kesesuaian 70,41 dengan sub indikator “Tanggap terhadap keluhan tamu” yang termasuk kedalam <em>Assurance </em>(Jaminan). Prioritas kedelapan dengan jumlah skor tingkat kesesuaian 70,85 dengan sub indikator “Kemampuan <em>waiter/waitress</em> berbahasa asing” yang termasuk kedalam Indikator <em>Assurance </em>(Jaminan). Prioritas kesembilan dengan jumlah skor tingkat kesesuaian 72 dengan sub indikator “Memberikan jaminan keselamatan kepada tamu selama berada di restoran” yang termasuk kedalam Indikator <em>Responsiveness </em>(DayaTanggap). Prioritas kesepuluh dengan jumlah skor tingkat kesesuaian 72,19 dengan sub indikator “Kondisi meja dan kursi restoran” yang termasuk kedalam Indikator <em>Tangible </em>(Bukti Langsung). Prioritas kesebelas dengan jumlah skor tingkat kesesuaian 72,68 dengan sub indikator “<em>Waiter/waitress</em> memberikan perhatian terhadap tamu” yang termasuk kedalam Indikator <em>Empaty </em>(Empati). Prioritas keduabelas dengan jumlah skor tingkat kesesuaian 74,07 dengan sub indikator “Kebersihan alat makan, keamanan makanan dan minuman yang disajikan” yang termasuk kedalam Indikator <em>Responsiveness </em>(DayaTanggap). Prioritas ketigabelas dengan jumlah skor tingkat kesesuaian 74,82 dengan sub indikator “Kesopanan dan kejujuran <em>waiter/waitress</em> dalam melayani tamu” yang termasuk kedalam Indikator <em>Responsiveness </em>(DayaTanggap). Prioritas keempatbelas dengan jumlah skor tingkat kesesuaian 74,82 dengan sub indikator “<em>Waiter/waitress</em> memahami kebutuhan wisatawan pada saat menggunakan fasilitas restoran dan peralatan makan” yang termasuk kedalam Indikator <em>Empathy</em> (Empati). Prioritas kelimabelas dengan jumlah skor tingkat kesesuaian 75,05 dengan sub indikator “<em>Waiter/waitress</em> menerima masukan dan keluhan tamu” yang termasuk kedalam Indikator <em>Empaty </em>(Empati). Prioritas keenambelas dengan jumlah skor tingkat kesesuaian 75,29 dengan sub indikator “Tampilan dan harga menu yang disajikan” yang termasuk kedalam Indikator <em>Tangible </em>(Bukti Langsung). Prioritas ketujuhbelas dengan jumlah skor tingkat kesesuaian 76,15 dengan sub indikator “Penampilan <em>waiter/waitress</em>” yang termasuk kedalam Indikator <em>Tangible </em>(Bukti Langsung). Prioritas kedelapanbelas dengan jumlah skor tingkat kesesuaian 77,20 dengan sub indikator “Kebersihan,kerapian dan kenyamanan restoran” yang termasuk kedalam Indikator <em>Tangible </em>(Bukti Langsung). Prioritas kesembilanbelas dengan jumlah skor tingkat kesesuaian 77,64 dengan sub indikator “Ketepatan waktu penyajian makanan dan minuman” yang termasuk kedalam Indikator <em>Reability </em>(Kehandalan). Prioritas keduapuluh dengan jumlah skor tingkat kesesuaian 78,58 dengan sub indikator “Keramahan <em>waiter/waitress</em> saat melayani tamu” yang termasuk kedalam Indikator <em>Responsiveness </em>(DayaTanggap).</p> <p><strong>Diagram Kartesius</strong></p> <p>Membuat grafik analisis kepentingan kinerja / importance performance analysis (IPA) menggunakan diagram kartesius. Diagram kartesius merupakan suatu bangunan dibagi atas empat bagian yang memiliki dua garis tegak lurus pada titik (X, Y) sebagai pembatas, dimana X merupakan rata-rata persepsi tingkat kinerja terhadap seluruh atribut dan Y adalah rata-rata tingkat kepentingan terhadap seluruh sub-indikator yang mempengaruhi kepuasan wisatawan yang berkunjung ke Restoran Aribar terhadap kualitas pelayanan waiter/waitress. Terdapat rumus untuk menentukan titik potong antara sumbu X dan sumbu Y yaitu dengan perhitungan rata-rata tingkat kepentingan dan persepsi dengan seluruh sub-indikator, sebagai berikut:</p> <p>Rumus:</p> <p> dan </p> <p> Keterangan:</p> <p>= Bobot rata-rata tingkat penilaian kinerja atribut</p> <p>= Bobot rata-rata tingkat penilaian kepentingan atribut</p> <p>K = Jumlah Atribut</p> <p>Maka akan didapat nilai titik potong pada masing-masing sumbu sebagai berikut:</p> <p> dan </p> <p>Setelah mendapat titik potong sumbu X dan sumbu Y maka akan terbentuk diagram yang selanjutnya diisi sesuai dengan nilai masing-masing sub-indikator yang terdapat pada tabel 4.8 akan diketahui letak setiap sub-indikator dalam Diagram Kartesius yang terdiri dari empat kuadran, maka didapatlah bentuk Diagram Kartesius sebagai berikut.</p> <p>Gambar 1. Diagram Kartesius Kualitas Pelayanan Waiter dan Waitress di Restoran Aribar Kuta Badung Bali</p> <p>Berdasarkan gambar 1. Diagram Kartesius dapat dilihat bahwa letak dari setiap sub-indikator yang merupakan penilaian harapan tingkat kepuasan wisatawan terhadap kualitas pelayanan waiter/waitress di Restoran Aribar, dibagi menjadi empat kuadran yaitu:</p> <ol> <li>Kuadran A</li> </ol> <p>Pada kuadran A menunjukkan sub-indikator yang dianggap penting oleh wisatawan, sedangkan kinerja belum memuaskan bagi wisatawan , jadi sub-indikator ini perlu diperhatikan oleh Waiter/waitress di Restoran Aribar dikarenakan kinerja nya masih belum memuaskan bagi wisatawan.</p> <ul> <li>Pengetahuan waiter/waitress tentang makanan dan minuman (sub-indikator nomor 7)</li> <li>Waiter/waitress memberikan perhatian khusus kepada tamu (sub-indikator nomor 17)</li> </ul> <ol> <li>Kuadran B</li> </ol> <p>Kuadran B menunjukkan sub-indikator yang penting untuk tingkat kepuasan wisatawan terhadap kualitas pelayanan waiter/waitress di Restoran Aribar seudah memberikan pelayanan dengan sangat baik sehingga perlu untuk dipertahankan oleh pihak Restoran Aribar.</p> <ul> <li>Kondisi meja dan kursi (sub-indikator nomor 1)</li> <li>Tanggap terhadap keluhan tamu (sub-indikator nomor 10)</li> <li>Kemampuan waiter/waitress berbahasa asing (sub-indikator nomor 11)</li> <li>Waiter/waitress menerima masukan dan keluhan tamu (sub-indikator nomor 20)</li> </ul> <ol> <li>Kuadran C</li> </ol> <p>Pada kuadran C ini adalah sub-indikator yang berada didalamnya tidak terlalu diharapkan oleh wisatawan dan waiter/waitress di Restoran Aribar tidak melakukan kinerja dengan baik. Jadi pihak waiter/waitress di Restoran Aribar tidak perlu terlalu memperhatikan sub-indikator yang ada didalamnya dan dari diagram kartesius sub-indikator yang ada adalah:</p> <ul> <li>Kecepatan waiter/waitress dalam melayani tamu (sub-indikator nomor 6)</li> <li>Prosedur pelayanan disampaikan dengan jelas dan mudah dimengerti (sub-indikator nomor 8)</li> <li>Tanggap saat tamu membutuhkan pelayanan (sub-indikator nomor 9)</li> <li>Kecepatan menyelesaikan masalah atau keluhan tamu (sub-indikator nomor 12)</li> <li>Memberikan jaminan keselamtan kepada tamu selama berada di restoran (sub-indikator nomor 15)</li> </ul> <ol> <li>Kuadran D</li> </ol> <p>Pada kuadran D sub-indikator yang berada didalamnya kurang diharapkan oleh wisatawan tetapi waiter/waitress di Restoran Aribar melakukannya dengan sangat baik sehingga dinilai terlalu berlebihan.</p> <ul> <li>Kebersihan, kerapian, dan kenyamanan restoran (sub-indikator nomor 2)</li> <li>Penampilan waiter/waitress (sub-indikator nomor 3)</li> <li>Tampilan dan harga menu yang disajikan (sub-indikator nomor 4)</li> <li>Ketepatan waktu penyajian makanan dan minuman (sub-indikator nomor 5)</li> <li>Kebersihan dan keamanan makanan dan minuman yang disajikan (sub-indikator nomor 13)</li> <li>Kesopanan dan kejujuran waiter/waitres dalam melayani tamu (sub-indkator nomor 14)</li> <li>Keramahan waiter/waitress saat melayani tamu (sub-indikator nomor 16)</li> <li>Waiter/waitress memahami kebutuhan wisatawan pada saat menggunakan fasilitas restoran dan peralatan makan (sub-indikator nomor 18)</li> <li>Waiter/waitress memberikan perhatian kepada tamu (sub-indikator nomor 19)</li> </ul> <ol start="4"> <li><strong>SIMPULAN DAN SARAN</strong></li> </ol> <p><strong>Simpulan</strong></p> <p><strong> </strong></p> <p>Analisis kualitas pelayanan <em>waiter</em> dan <em>waitress</em> terhadap kepuasan wisatawan di Restoran Aribar Kuta Badung Bali didapatkan hasil perhitungan tingkat ekspektasi kepuasan atau harapan wisatawan diperoleh nilai rata-rata sebesar 71,74% yang dapat dikategorikan wisatawan merasa puas terhadap kualitas pelayanan Waiter/waitress di Restoran Aribar, namun ada beberapa faktor yang mempengaruhi dan dianggap masih perlu ditingkatkan dari kinerja waiter/waitress di Restoran Aribar. Berdasarkan dari hasil diagram kartesius dan tingkat kesesuaian dari masing-masing dimensi faktor maka didapatkan bahwa faktor yang dinilai wisatawan yang berkunjung ke Restoran Aribar mendapatkan prioritas dalam meningkatkan kualitas pelayanan di Restoran Aribar adalah 1) Tanggap terhadap keluhan tamu di prioritaskan karena dalam pelayanan waiter/waitress di Restoran Aribar letak faktor yang berada di kuadran A yang memiliki kuadran paling rendah dengan nilai rata-rata 70,41 yang perlu ditingkatkan oleh Restoran Aribar. 2) Penampilan waiter/waitress di Restoran Aribar saat melayani tamu harus mendapat prioritas, karena dalam pelayanan yang diberikan oleh waiter/waitress di Restoran Aribar letak faktor yang berada di kuadran A yang memiliki nilai rata-rata yaitu 76,15. Adapun beberapa faktor-faktor yang harus dipertahankan oleh pihak waiter/waitress di Restoran Aribar yaitu 1) Kondisi meja dan kursi Restoran Aribar (sub-indikator nomor 1), 2) Tanggap terhadap keluhan tamu (sub-indikator nomor 10), 3) Kemampuan waiter/waitress berbahasa asing (sub-indikator nomor 11), 4) Waiter/waitress menerima masukan dan keluhan tamu (sub-indikator nomor 20).</p> <p> </p> <p><strong>Saran</strong></p> <p> </p> <p>Restoran Aribar diharapkan agar lebih meningkatkan kualitas dari kinerja karyawan, penampilan waiter/waitress meliputi (kebersihan, dan kerapian) dan kualitas pelayanan yang diberikan pada saat melayani tam, karena hal tersebut adalah salah satu faktor penentu dalam kepuasan tamu pada saat berkunjung. Sebaiknya pihak managemen Restoran Aribar mengadakan pengecekan terhadap kondisi restoran, seperti kondisi meja dan kursi, dan kondisi dari tampilan menu di restoran, jika memang sudah tidak layak untuk digunakan maka pihak restoran seharusnya segera menggantinya agar demi kenyamanan tamu pada saat berkunjung, dan meminimalisir keluhan yang diberikan oleh tamu. Selain itu mengadakan pelatihan praktek dengan seluruh karyawan agar lebih meningkatkan kinerja dan seluruh karyawan bisa lebih teliti pada saat melayani tamu, agar untuk mengurangi complain dari tamu yang berkunjung. Restoran Aribar, Kuta Badung, Bali khususnya pada bagian waiter/waitress diharapkan untuk mampu mempertahankan sub-indikator yang telah mendapatkan persepsi Baik dari tamu yang berkunjung ke restoran, sehingga kedepannya dapat memberikan kualitas pelayanan yang baik, memuaskan bagi tamu, dan memiliki citra restoran yang baik atas kualitas pelayanan yang didapatkan oleh tamu yang berkunjung ke Restoran Aribar.</p> <p><strong>Ucapan TerimaKasih</strong></p> <p><strong> </strong></p> <p>Puja dan Puji syukur penulis haturkan kehadirat Ida Sang Hyang Widhi Wasa atau Tuhan Yang Maha Esa, laporan akhir ini dapat diselesaikan dengan judul “Persepsi dan Harapan Wisatawan Terhadap Kualitas Pelayanan Waiter dan Waitress di Restoran Aribar Kuta Badung Bali, tak lupa Penulis mengucapkan terimakasih kepada dosen pembimbing yang senantiasa memberikan bimbingan yang baik dari awal hingga akhir penulisan laporan akhir ini, tidak lupa penulis juga mengucapkan terimakasih kepada Bapak dan Ibu dosen serta staff fakultas pariwisata Universitas Udayana yang telah membantu penulis dalam hal administrasi, serta doa dari Orang Tua dan dukungan dari teman teman semuanya.</p> <ol start="5"> <li><strong>DAFTAR PUSTAKA</strong></li> </ol> <p>Agung Gita Subakti. (2014). “Analisis Kualitas Pelayanan Di Restoran Saung Mirah, Bogor”.</p> <p>Aminullah. (2018). “Peranan Pengetahuan Pramusaji Terhadap Nomor Meja Bagi Kelancaran Operasional Kerja Karyawan Prime Restoran Di Lombok Plaza Hotel dan Convention”.</p> <p>Agoy Web. (2011). “Penyusunan Dan Penyelenggaran A La Carte Menu Pada Hotel Sinabung Dan Resort”.</p> <p>Ardjuno Wiwoho. (2008). “Pengetahuan Tata Hidang”. Penerbit: Erlanga Group.</p> <p>A Yahya Astuti. (2012). “Bisnis Makanan dan Minuman”. Penerbit: PT. Gramedia Pustaka Utama.</p> <p>Albi Anggito, Johan Setiawan. (2018). “Metodelogi Penelitian Kualitatif”. Penerbit: CV. Jejak.</p> <p>Atep Adya Barata. (2003). “Dasar - dasar Pelayanan Prima”. Penerbit: Alex Media Komputindo.</p> <p>Abalo, Varela dan Manzano (2007). Service Management, Cetakan pertama, Penerbit Yayasan Kita Menulis.</p> <p>Badan Pusat Statistik, “Jumlah Kunjungan Wisatawan Asing Ke Bali” https://bali.bps.go.id/statictable/2018/02/09/21/jumlah-wisatawan-asing-ke-bali-menurut-bulan-1982-2018.html.</p> <p>Dr. Diane Tangian, “Tahapan Pelayanan di restoran”</p> <p>F.Y Djoko Subroto. “Food & Beverage And Table Setting”. Penerbit: Grasindo.</p> <p>Gede Boy Aris Danendra Putra (2018). “Persepsi Wisatawan Terhadap Kualitas Pelayanan Villa Attendant di The Samaya Seminyak Bali”</p> <p>I Gusti Nyoman Wiantara. (2016). “Bartending & Mixology”.</p> <p>I Bagus Putu Dharma Yudha (2018). “Persepsi Dan Harapan Wisatawan Terhadap Kualitas Pelayanan Pramusaji Di Restoran Old Man’s Batu Bolong Canggu, Badung Bali”</p> <p>I Gusti Bagus Rai Utama. (2014). “Pengantar Industri Pariwisata”. Penerbit: CV. Budi Utama.</p> <p>Ismayanti. “Pengantar Pariwisata”. Penerbit: Grasindo.</p> <p>Lam Tota Banjarnahor (2018). “Analisis Kualitas Pelayanan Karyawan Terhadap Kepuasan Wisatawan di Kaum Restaurant Badung-Bali”</p> <p>Masrum. (2005). “Pengertian Restoran”.</p> <p>Ni Komang Rika Dwiastari (2018). “Pengaruh Kualitas Pelayanan Food and Beverage Service dan Kualitas Makanan Terhadap Minat Beli Wisatawan di Restoran Holiday Inn Resort Bali Benoa”</p> <p>Saprudin. (2019). “Strategi Greeter Dalam Meningkatkan Kunjungan Tamu Pada Café Cakra Restoran Di Hotel Grand Legi Mataram”.</p> <p>Sugiyono. (2015). “Metode Penelitian Tindakan Komprehensif”. Penerbit Alfabeta: Bandung.</p> <p>Syofian Siregar. (2017). “Metode Penelitian Kuantitatif: Dilengkapi Dengan Perhitungan Manual dan SPSS”. Penerbit: Kencana.</p> <p>Sedayu Agung, Sulitio Hermen, Soehardjono Agoes, Wicaksono Achmad. 2014.</p> <p>Standar Pelayanan Minumal Bus. UB Press. Malang.</p> <p>Undang - Undang Republik Indonesia Nomor 10 tahun 2009 Tentang Kegiatan Wisata.</p> <p>TataHernandez. (2015). “Pengertian Restoran Menurut Para Ahli” </p> <p>Tri Sutaguna, Agus Muriawan Putra. (2014). “Pengetahuan Restoran dan Tata Boga Serta Penerapannya”. Penerbit: Pustaka Larasan.</p> <p>Teguh Hambudi. (2015). “Proffesional General Affair”. Penerbit: Visi Media.</p> <p>Undang - Undang Republik Indonesia Nomor 10 tahun 2009 Tentang Kegiatan Wisata.</p> <p>Dr. Diane Tangian (2019). “Tahapan Pelayanan di Restoran”</p> <p>Abalo, Varela dan Manzano (2007). Service Management, Cetakan pertama, Penerbit Yayasan Kita Menulis.</p> <p>Teguh Hambudi. (2015). “Proffesional General Affair”. Penerbit: Visi Media.</p> <p>Undang - Undang Republik Indonesia Nomor 10 tahun 2009 Tentang Kegiatan Wisata.</p> <ol start="2018"> <li>Wiratna Sujarweni 2018. Metodelogi Penelitian. Pustaka Baru Press. Yogyakarta.</li> </ol> <p>Wulan Ayodya. (2007).”Usaha Rumah Makan”. Penerbit: PT.Alex Media Komputindo.</p>2024-01-03T07:48:04+00:00##submission.copyrightStatement##https://ojs.unud.ac.id/index.php/jkh/article/view/69718 TINGKAT KEPUASAN WISATAWAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN DEPARTEMENT FRONT OFFICE PADA RESORT HOTEL PRAMANA WATU KURUNG UBUD2024-01-03T08:01:06+00:00I Wayan Sandikawayansandika00@gmail.comAnak Agung Putri Sriagungsri@unud.ac.idAgus Muriawan Putraagusmuriawan@unud.ac.id<p><strong>Abstrak</strong></p> <p><em>Front office </em>merupakan salah satu departemen yang sangat berperan penting, yang dimana departemen ini bertanggung jawab atas kepuasan dan juga kenyamanan tamu yang menginap di hotel, maka dari itu kualitas pelayanan dari departemen <em>front office </em>harus sangat diperhatikan untuk mendapatkan penilaian yang baik dari wisatawan mengingat adanya komentar negatif yang di berikan wisatawan terhadap kulitas pelayanan departemen <em>front office </em>pada <em>resort</em> hotel Pramana Watu Kurung Ubud. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kepuasan wisatawan yang menginap pada hotel Pramana Watu Kurung Ubud berdasarkan pelayanan yang diberikan oleh <em>front office </em>departemen.</p> <p>Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara, kuesioner, dan dokumentasi, teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini dengan menggunakan rumus slovin sebanyak 100 responden yaitu wisatawan yang menginap pada hotel Pramana Watu Kurung Ubud, kemudian data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data campuran kualitatif dan kuantitatif, data kualitatif berupa fasilitas, struktur organisasi, penjelasan hasil kuesioner, data kuantitatif berupa hasil dari kuesioner, jumlah kunjungan wisatawan ke Pramana dan ke Bali, teknik analisi data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis sekala <em>likert </em>dan <em>importance perforance analysis.</em></p> <p>Hasil dari penelitian ini adalah berdasarkan lima dimensi pelayanan yang memiliki 25 sub-indikator yang dinilai berdasarkan tingkat kinerja dari wisatawan dimana dilihat berdasarkan tingkat kinerja yang diukur menggunakan skala likert dari <em>tangibes </em>mendapatkan skor penilaian 4,24 yang artinya sangat baik, <em>empaty </em>mendapatkan rata-rata skor 4,24 yang artinya sangat baik, <em>reliability </em>mendapatkan rata-rata skor 4,4 yang artinya sangat baik, <em>responsive </em>mendapatkan rata-rata skor 4,33 yang artinya sangat baik, dan <em>assurance </em>mendapatkan rata-rata skor 4,31 yang artinya sangat baik. Meskipun dari masing-masing penilaian sebagian besar telah memberikan penilaian sangat baik namun ada beberapa wisatawan memberikan skor 2 atau yang artinya kurang baik pada sub-indikator lima dimensi pelayanan.</p> <p><strong>Kata Kunci</strong> : kepuasan Wisatawan, Kualitas Pelayanan, dan <em>Front Office</em></p>2024-01-03T07:58:22+00:00##submission.copyrightStatement##https://ojs.unud.ac.id/index.php/jkh/article/view/69933 Pengaruh Kualitas Pelayanan Housekeeping Departement Terhadap Keputusan Menginap Di Inna Sindhu Beach Hotel Sanur Bali2024-01-03T08:10:43+00:00I Made Swarigadefendy7609@gmail.comIda Bagus Ketut Astinaastina@unud.ac.idAgus Muriawan Putraagusmuriawan@unud.ac.id<p><strong>ABSTRAK</strong></p> <p>Pentingnya peran <em>housekeepingdepartment, </em>mengharuskan <em>staff</em>nya untuk bekerja sebaik-baiknya agar dapat memberikan pelayanan yang maksimal kepada tamu, sebagai departemen yang langsung berhubungan dengan tamu, Diharapkan peningkatan kualitas pelayanan <em>housekeeping department</em>dapat meningkatkan keputusan wisatawan menginap di Inna Sindhu Beach Hotel Bali.</p> <p>Inna Sindhu Beach Hotel Bali adalah hotel berbintang tiga yang terletak di Jalan Pantai Sindhu No. 14, Sanur, kota Denpasar yang memiliki 61 kamar. Teknik analisis data yang digunakan yaitu deskriptif kuantitatif. Jumlah responden ditetapkan 99 berdasarkan perhitungan rumus Slovin. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui Pengaruh Kualitas Pelayanan <em>Housekeeping Department</em>terhadap Keputusan Menginap di Inna Sindu Beach Hotel Bali.</p> <p> Hasil dari penelitian ini adalah ada pengaruh dari kualitas pelayanan terhadap keputusan menginap di Inna Sindhu Beach Hotel BaliPenilaian tertinggi diperoleh oleh <em>assurance </em>dengan nilai rata-rata 4,03, sedangkan penilaian terendah diperoleh pada indikator <em>responsive</em> dengan nilai rata-rata 3,92. Sedangkan indikator dari keputusan menginap yang mendapat penilaian tertinggi adalah dari prilaku pasca pembelian dengan nilai rata-rata 4,10, dan indikator yang mendapat penilaian teredah adalah dari pencarian informasi dengan nilai rata-rata 3,70. Dan saran yang dapat penulis berikan kepada manajemen hotel yaitu untuk lebih meningkatkan kualitas pelayanan terutama dalam ketanggapan karyawan dalam melayani tamu secara individu.</p> <ol> <li class="show">Kata Kunci : Kualitas Pelayanan, Keputusan Menginap,</li> </ol> <p>Inna Sindhu Beach Hotel Bali</p>2024-01-03T08:05:08+00:00##submission.copyrightStatement##https://ojs.unud.ac.id/index.php/jkh/article/view/69413 Efektivitas Promosi Iklan Melalui Media Sosial Dengan Metode EPIC Model Pada Cara Cara Inn Kuta, Bali2024-01-03T08:17:17+00:00Roberto Malaurobertomalau97@gmail.comNi Putu Ratna Sariratnasari@unud.ac.idAgung Sri Sulistyawatiagungsri@unud.ac.id<p> Promosi adalah usaha yang dilakukan oleh perusahaan (hotel) untuk menciptakan kesadaran, memberitahukan, membujuk dan mempengaruhi konsumen untuk melakukan pembelian produk yang ditawarkan. Kegiatan promosi yang dilakukan sesuai dengan rencana pemasaran dan dikendalikan serta diarahkan dengan baik, diharapkan dapat berperan dengan baik dalam peningkatan penjualan. Selain itu, promosi yang baik juga dapat menjaga dan mempertahankan merek (<em>brand</em>) yang dimiliki perusahaan (hotel). Banyak cara yang dilakukan tiap usaha pariwisaata untuk memenangkan pasar seperti memasarkan produknya melalui media elektronik. Hal tersebut penting untuk mengkomunikasikan produk yang dimiliki terhadap minat konsumen pada saat ini. Salah satu cara yang dapat digunakan dalam melakukan komunikasi produk yaitu dengan cara melakukan promosi melalui iklan. Iklan adalah cara promosi produk dengan media elektronik, media cetak dan media social. Promosi yang dirasa efektif untuk saat ini yaitu promosi iklan melalui media social dikarenakan selain efektif dan efifsien, tidak memerlukan biaya banyak dan dapat dikerjakan dimana saja. Dalam laporan ini, penulis menggunakan 2 tujuan penelitian yakni : untuk mengetahui persepsi wisatawan terhadap promosi di Cara Cara Inn melalui media sosial, dan yang kedua untuk mengetahui efektivitas promosi iklan melalui media sosial dengan EPIC model di Cara Cara Inn.</p> <p>Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data kualitatif dan data kuantitatif, teknik sampel yang digunakan yaitu dengan rumus slovin dengan jumlah responden yang didapat yaitu 100 responden. Teknik analisis data yang digunakan yaitu deskriptif dan kuantitatif menggunakan skala likert dan <em>EPIC </em>Model. Hasil Penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa persepsi wisatawan terhadap promosi iklan melalui media sosial yang dilakukan oleh Cara Cara Inn mendapatkan hasil yang baik, yaitu 4.3 <em>empathy, </em>4.3 <em>persuative, </em>4.09 <em>impact, </em>4.09 <em>communication</em>. Lalu pada tujuan penelitian kedua, hasil menunjukan bahwa promosi iklan melalui media sosial dengan <em>EPIC </em>model di Cara Cara Inn sangat efektif dengan hasil <em>EPIC </em>Model 4.28.</p> <p> </p> <p>Kata Kunci : Promosi, <em>EPIC </em>Model, Media Iklan, Cara Cara Inn</p>2024-01-03T08:17:17+00:00##submission.copyrightStatement##https://ojs.unud.ac.id/index.php/jkh/article/view/69210 persepsi wisatawan terhadap kreativitas bartender bartenderss dilagoon bar ramada encore hotel seminyak bali2024-01-19T03:40:49+00:00Kitty FebriantiKityfebry@gmail.comIda Bagus Ketut Astinaastina@unud.ac.idI Nyoman Tri Sutagunasutaguna@unud.ac.id<p>Pada saat ini persaingan di industri parwisata memang sangat ketat, Ramada Encore Hotel merupakan salah satu hotel bintang 4 yang ikut bersaing dalam perkembangan pariwisata diwilayah kuta. Penelitia ini bertujuan untuk mengetahui persepsi wisatawan terhadap kreativitas bartender/bartenderss di <em>Lagoon Bar</em> Ramada Encore Seminyak. Jenis data yang digunakan ialah data primer dan data skunder. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara, kuisioner, dan studi kepusatakaan. Teknik pengambilan sampel menggunakan <em>non probabilitty sampling. </em>Sedangkan jumlah sampelnya adalah 100 wisatawan yang berkunjung ke <em>Lagoon </em><em>B</em><em>ar </em>Ramada Encore Seminyak Bali. Teknik Penentuan informan mengunakan teknik analisis deskriptif kualitatif. Kemudian dapat dilakuakn pengambilan sampel dengan menggunakan <em>skala likert </em>Hasil Penelitian ini, menunjukan bahwa persepsi wisatawan terhadap Kreativitas Bartenders/Bartenderss d<em>Lagoon Bar </em>Ramada Encore Seminyak. Bali terdapat 4 indikator yakni keterampilan penyajian dan dan pemesanan minuman sebagain besar memilih Baik dengan Rata- rata 3,69, Sedangkan pada indikator pembuatan minuman, racikan minuman, kesalahan atraksi ialah dengan rata secara keseluruhan 3,60. Dan indikator penampilan dan <em>Hygiene & sanitation </em>ialah 3,38. Dan total keseluruhan skor persepsi wisatawan terhadap kreativitas Bartender/Bartenderss di <em>Lagoon Bar </em> Ramada Encore Hotel Seminyak Bali. Adalah 3,823 atau dengan rata – rata 3,47 persen.</p> <p> </p> <p>Kata Kunci: Persepi, Wisatawan , Bartender, Kreativitas</p>2024-01-19T03:40:48+00:00##submission.copyrightStatement##https://ojs.unud.ac.id/index.php/jkh/article/view/69437 PENGARUH PENGAWASAN PENERAPAN GREEN HOTEL TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA KARYAWAN DI PRIME PLAZA HOTEL SANUR2024-01-19T08:03:55+00:00Evi Taurina Purbaevitaurina9@gmail.comIda Bagus Ketut Astinaastina@unud.ac.idI Nyoman Tri Sutagunasutaguna@unud.ac.id<p>Saat ini Industri Pariwisata merupakan industri yang sedang berkembang di Indonesia. Hal ini <br>disebabkan oleh munculnya kesadaran pemerintah daerah untuk mengembangkan Daya tarik wisata yang<br>ada di daerahnya. Salah satu upaya yang saat ini sedang dilakukan di Bali adalah dengan menerapkan<br>konsep pariwisata ramah lingkungan. Selain sebagai salah satu cara untuk mengurangi sampah, konsep<br>pariwisata ramah lingkungan juga telah menjadi tren yang cukup banyak diminati wisatawan. Salah satu<br>hotel yang telah menerapkan konsep green hotel yaitu Prime Plaza Sanur yang terletak di Kota Denpasar.<br>Prime Plaza Sanur Hotel tela menerapkan konsep green hotel sejak tahun 2016. Penelitian ini bertujuan<br>untuk mengetahui pengaruh dari pengawasan penerapan green hotel terhadap efektivitas kerja karyawan di<br>Prime Plaza Sanur Hotel Denpasar. <br>Jenis data yang digunakan adalah data kualitatif yang berupa sejarah hotel, struktur organisasi<br>hotel, SOP dari penerapan green hotel di setiap departemen, serta data kuantitatif yaitu hasil dari jawaban<br>responden dari kuisioner yang telah disebar. Teknik penentuan responden menggunakan Stratified<br>Proportional Random Sampling dengan jumlah yang didapat yaitu 79 responden. Teknik analisis data yang<br>digunakan yaitu Deskriptif Kuantitatif yaitu Analisis Model Regresi Linier Sederhana dan Deskriptif<br>Kualitatif. <br>Hasil dari penelitian menujukan bahwa pengawasan penerapan green hotel memiliki pengaruh<br>terhadap efektivitas kerja karyawan di Prime Plaza Hotel Sanur Bali dengan nilai t statistic 5.898 dan<br>signifikan. Pengawasan penerapan green hotel memberikan kontribusi terhadap efektivitas kerja yaitu<br>sebesar 68.6 %. Hasil ini menunjukan bahwa semakin tinggi Pengawasan yang dilakukan dalam hal<br>penerapan green hotel program maka efektivitas kerja karyawan juga akan naik di Prime Plaza Hotel Sanur<br>Bali.</p> <p>Kata Kunci: Pengawasan, Efektivitas Kerja, Green Hotel.</p>2024-01-19T08:02:03+00:00##submission.copyrightStatement##https://ojs.unud.ac.id/index.php/jkh/article/view/69841 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kepuasan Kerja Karyawan Di Pramana Watu Kurung Resort Ubud2024-01-19T06:46:47+00:00Jro Kadek Erlianakadekerli31@gmail.comNi Putu Ratna Sariratnasari@unud.ac.idAgung Sri Sulistyawatiagungsri@unud.ac.id<p>Tingginya capaian kepuasan kerja mendorong karyawan untuk memberikan hasil kerja yang maksimal serta karyawan semakin patuh atau loyal kepada perusahaan. Hal ini tentunya didukung oleh peran pimpinan perusahaan yang memahami atas kebutuhan karyawannya. Tujuan dalam penelitian ini adalah “untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja karyawan di Pramana Watu Kurung Resort Ubud dan faktor yang paling dominan mempengaruhi kepuasan kerja karyawan di Pramana Watu Kurung Resort Ubud.” Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan melakukan observasi, wawancara, kuesioner, dokumentasi, serta studi kepustakaan. Teknik penentuan sampel menggunakan sampel purposive dan sampel jenuh. Sampel yang dipergunakan pada penelitian ini adalah 95 karyawan Pramana Watu Kurung Resort Ubud. Penelitian ini menggunakan 7 indikator diantaranya, faktor psikologis, faktor sosial, faktor fisik, faktor finansial, kesempatan untuk maju, pengawasan, serta perusahaan dan manajemen. Teknik analisis data yang dipergunakan, yaitu analisis faktor diolah menggunakan <em>SPSS versi 22.0</em>. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ada empat faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja karyawan di Pramana Watu Kurung Resort Ubud. “Adapun faktor tersebut diantaranya, faktor psikologis yang mempunyai nilai <em>eigenvalue 4.142</em> dengan jumlah <em>variance 29.588 </em>persen, pengawasan mempunyai nilai <em>eigenvalue 2.321</em> dengan jumlah <em>variance 16.579 persen,</em> faktor fisik mempunyai nilai <em>eigenvalue 1.297</em> dengan jumlah <em>variance 9.264 persen,</em> serta kesempatan untuk maju mempunyai nilai <em>eigenvalue 1.016</em> dengan jumlah <em>variance 7.259 persen.</em> Adapun faktor yang paling dominan mempengaruhi kepuasan kerja karyawan di Pramana Watu Kurung Resort Ubud adalah faktor psikologis yang mempunyai nilai <em>eigenvalue 4.142</em> dengan jumlah <em>variance 29.588 </em>persen.”</p>2024-01-19T06:41:27+00:00##submission.copyrightStatement##https://ojs.unud.ac.id/index.php/jkh/article/view/69921 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian Wisatawan Domestik di 9/11 Cafe and Concept Store Kota Denpasar2024-01-19T06:53:49+00:00Muhammad Rizky Agus Widdyantorizky8373@gmail.comIB Ketut Astinaastina@unud.ac.idNi Ketut Arismayantiarismayanti@unud.ac.id<p>Penelitian ini dilatarbelakangi oleh meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan domestik yang berkunjung ke <em>9/11 Café and Concept Store, </em>sehingga diperlukan analisis faktor untuk mengetahui keputusan pembelian wisatawan domestik di <em>9/11 Cafe and Concept Store</em>. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik wisatawan domestik yang berkunjung, faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian wisatawan domestik, dan faktor dominan yang mempengaruhi keputusan pembelian wisatawan domestik di 9/11<em> Café and Concept Store. “</em>eknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan cara observasi, wawancara, dan kuesioner. Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan sampel yaitu <em>Accidental Sampling </em>dengan menggunakan metode rumus Slovin dan jumlah sampel yang digunakan sebanyak 100 responden. Penelitian ini menggunakan tujuh indikator yaitu <em>product, price, promotion, place, people, process, </em>dan <em>physical evidence</em><em>. </em>Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat enam faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian wisatawan domestik di 9/11<em> Café and Concept Store. </em>Adapun faktor tersebut adalah faktor 1 (harga) memiliki <em>eigenvalue </em>sebesar 9,510 dan memiliki <em>percentage of variance </em>sebesar 38,042 persen, faktor 2 (lokasi) memiliki <em>eigenvalue </em>sebesar 1,490 dan memiliki <em>percentage of variance </em>sebesar 5,958 persen, faktor 3 (kualitas makanan) memiliki <em>eigenvalue </em>sebesar 1,459 dan memiliki <em>percentage of variance </em>sebesar 5,836 persen, faktor 4 (proses) memiliki <em>eigenvalue </em>sebesar 1,345 dan memiliki <em>percentage of variance </em>sebesar 5,381 persen, faktor 5 (bukti fisik) memiliki <em>eigenvalue </em>sebesar 1,049 dan memiliki <em>percentage of variance </em>sebesar 4,198 persen, dan faktor 6 (produk) memiliki <em>eigenvalue </em>sebesar 1,034 dan memiliki <em>percentage of variance </em>sebesar 4,136 persen.</p>2024-01-19T06:49:54+00:00##submission.copyrightStatement##https://ojs.unud.ac.id/index.php/jkh/article/view/69979 Analisis Kualitas Pelayanan Front Office terhadap Kepuasan Wisatawan di Hotel Inna Heritage Denpasar Bali2024-01-19T07:08:40+00:00Putu Agus Wisnu Sudharma Yadnyaaguswisnu57@gmail.comNi Nyoman Jamin Arianajaminariana@unud.ac.idI Nyoman Tri Sutagunasutaguna@unud.ac.id<p>In the world of hospitality, many service departments, especially the front office, offer hotel facilities. The front office department is the front part of the hotel which is seen by tourists as the first impression of a hotel service when tourists make a reservation by phone or when checking in directly at the hotel, for that reason the readiness, readiness, accuracy and ability of the employees at the front office The department in carrying out its duties and responsibilities plays an important role in giving positive and negative impressions to guests before these guests get services and other experiences when they come to stay or just visit a hotel. Hotel Inna Bali Heritage, one of the three-star hotels in the Denpasar area, Bali. Hotel Inna Bali Heritage which also has its own organizational structure to run the hotel optimization is growing. Inna Bali Heritage Hotel, located in the center of Denpasar City. The purpose of this research is to determine the quality of services in Inna heritage Hotel Denpasar on the satisfaction of tourists who stay.</p> <p>The type of data used in this study is qualitative data in the form of an overview of the hotel, hotel organizational structure and structured interviews. Meanwhile, the quantitative data used is the result of a questionnaire that has been previously distributed to respondents. The technique of determining the respondents used is accidental sampling in which the respondents are determined randomly and found by chance with the researcher. The data analysis technique used is descriptive quantitative with attitude scale calculations, and data analysis using Cartesian diagrams to determine the level of importance of each proposed indicator.</p> <p>The results of this study indicate that several variables in the B quadrant are important indicators and need to be maintained. The role of bellboys who get good ratings from tourists needs to be maintained, besides that the front desk agent has an important role in tourist satisfaction with the services provided at the front office department. Good understanding of English, as well as the completeness of communication equipment for front office department employees that are good and need to be maintained in order to be able to provide quality services in accordance with tourist expectations.</p> <p>Key Word : Service Quality, Front Office Department, Cartesian Diagram.</p>2024-01-19T07:08:40+00:00##submission.copyrightStatement##https://ojs.unud.ac.id/index.php/jkh/article/view/70056 Faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja karyawan di holiday inn resort baruna bali, tuban2024-01-19T07:20:31+00:00Myra Leetyanzimyraleetyanzi@gmail.comAgus Muriawan Putraagusmuriawan@unud.ac.idNi Putu Ratna Sariratnasari@unud.ac.id<p>Kepuasan kerja adalah perspektif seseorang atas capaian tingkat kepuasan (puas atau tidak) dalam bekerja terkait dari aspek pekerjaan yang telah dilakukan. Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui karakteristik karyawan, untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja karyawan dan untuk mengetahui upaya yang dilakukan pihak management untuk meningkatkan kepuasan kerja karyawan Holiday Inn Resort Baruna Bali. Metode penentuan sampel menggunakan teknik <em>Propotionate Stratifield Random Sampling </em>dengan memperoleh 100 responden yang diberikan kuesioner. Teknik analisis data menggunakan analisis faktor. Berdasarkan hasil penelitian ada tujuh faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja karyawan di Holiday Inn Resort Baruna Bali, ialah kondisi kerja suportif, kompensasi, promosi, kesehatan kerja, pekerjaan itu sendiri, supervisi, dan rekan kerja. Faktor dominan yang mempengaruhi kepuasan kerja karyawan, yaitu faktor kondisi kerja suprotif dengan nilai <em>eigenvalue</em> sebesar 3,090 dengan <em>variance</em> sebesar 19,314 persen. Dari hasil penelitian dapat ditarik kesimpulan yaitu ketujuh faktor dapat menunjukan bahwa faktor mempengaruhi kepuasan kerja karyawan, dan pihak manajemen agar tetap menjaga kepuasan kerja karyawannya, karena kepuasan kerja karyawan sangat penting agar tujuan hotel dapat terlaksana. Bagian manajemen melakukan beberapa hal untuk meningkatkan kepuasan kerja karyawan, diantaranya yaitu dengan menciptakan lingkungan kerja yang baik, menciptakan semangat kerja, menyediakan fasilitas-fasilitas yang memadai, mengadakan adanya pelatihan baik dalam maupun luar hotel, memberikan tujuan dan target setara dengan kemampuan karyawan, dan mengadakan pertemuan guna mempererat kedekatan antar karyawan serta antara karyawan dengan atasan.</p>2024-01-19T07:16:54+00:00##submission.copyrightStatement##https://ojs.unud.ac.id/index.php/jkh/article/view/70051 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Wisatawan Dalam Memilih Restoran Vegan Di Canggu, Bali2024-01-19T07:24:54+00:00Vivi Ulvida Anggrainiviviulvidaanggraini@gmail.comAgus Muriawan Putraagusmuriawan@unud.ac.idI Nyoman Jamin Arianajaminariana@unud.ac.id<p>Penelitian ini bertujuan mengetahui bagaimana persepsi dan faktor yang mempengaruhi keputusan wisatawan dalam memilih restoran vegan di Canggu, Bali. Indikator yang digunakan dalam penelitian ini yakni harga, kualitas layanan, kualitas makanan, atmosfer restoran, dan lokasi. Jenis data yang digunakan yakni data kuantitatif dan kualitatif, untuk sumber datanya menggunakan data primer dan data sekunder. Menggunakan Teknik pengumpulan data observasi, kuesioner, wawancara, dokumentasi. Kuesioner dalam penelitian ini menggunakan kuesioner online. Menggunakan Teknik pengambilan sampel accidental sampling. Penentuan jumlah sampel nya menggunakan rumus Slovin. Teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif kualitatif dan deskriptif kuantitatif. Deskriptif kuantitatif terdiri dari analisis skala Likert dan analisis faktor. Wisatawan didominasi oleh: perempuan, 26-35 tahun, S1, <em>Self employe, </em>WNA, lokasi tinggal di Canggu, bertujuan untuk <em>travelling, </em>memperoleh info dari sosial media, dengan nilai tertinggi selain 3 restoran sampel, dan didominasi oleh vegan<em>. </em>Pembahasan mengenai persepsi wisatawan alasan mengapa wisatawan memilih restoran vegan dikarenakan kualitas produk yang ada. Kualitas produk yang dimaksud adalah kualitas dalam hal rasa makanan dan minuman. Hasil dari analisis faktor dari lima indikator terbentuk 4 faktor. Empat faktor tersebut diberi nama atmosfir restoran, kualitas produk, kualitas layanan, dan harga.</p>2024-01-19T07:24:52+00:00##submission.copyrightStatement##https://ojs.unud.ac.id/index.php/jkh/article/view/70124 Faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian konsumen di Restoran Siboghana Ubud2024-01-19T07:36:59+00:00Maria Diana R. Siri kwutamariaross619@gmail.comNi Putu Ratna Sariratnasari@unud.ac.idAgung Sri Sulistyawatiagungsri@unud.ac.id<p>Abstrak<br>Penelitian ini dilatar belakangi oleh semakin berkembangnya suatu destinasi pariwisata maka semakin banyak pula fasilitas-fasilitas pariwisata yang didirikan oleh para pengusaha yang semakin bersaing dengan mengembangkan ide-ide baru yang kreatif dalam mengembangkan usaha mereka masing-masing. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian konsumen di Restoran Siboghana Ubud dan untuk mengetahui faktor dominan yang mempengaruhi keputusan pembelian konsumen di Restoran Siboghana Ubud. Adapun teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi, wawancara, kuesioner, dokumentasi dan studi kepustakaan. Penentuan sampel menggunakan teknik purposive sampling dengan membagikan kuesioner kepada 100 responden yang berkunjung ke Restoran Siboghana Ubud. Teknik analisis data yang digunakan yaitu teknik analisis deskriptif kualitatif dan teknik analisis data kuantitatif dengan beberapa tahap diantaranya yaitu uji skala likert, uji validitas, uji reabilitas dan analisis faktor. Hasil penelitian menunjukan bahwa ada 4 indikator yang yang mempengaruhi keputusan pembelian konsumen di Restoran Siboghana Ubud. Faktor-faktor tersebut diantaranya faktor bahan baku dengan nilai eigenvalue sebanyak 5.789, faktor kualitas pelayanan dengan nilai eigenvalue sebanyak 1.1469, faktor harga dengan nilai eigenvalue sebanyak 1.250 dan faktor atmosfer dengan nilai eigenvalue sebanyak 1.126. Maka dapat diketahui bahwa faktor dominan yang mempengaruhi keputusan pembelian konsumen di Restoran Siboghana Ubud adalah faktor bahan baku denga nilai eigenvalue sebanyak 5.789.</p> <p>Kata kunci: Keputusan pembelian, Restoran, Analisis Fakto</p>2024-01-19T07:30:53+00:00##submission.copyrightStatement##https://ojs.unud.ac.id/index.php/jkh/article/view/108380 Daya Tarik Wisata Puncak Beliung Batam: Pengaruh Amenitas, Pelayanan, dan Fasilitas Terhadap Kepuasan Wisatawan2024-01-19T07:41:33+00:00Jessyka Morysamorysajessyka@gmail.comArina Luthfini Lubisa.luthfinilubis@gmail.com<p>Kota Batam terletak di Provinsi Kepulauan Riau dan memiliki beberapa tempat wisata, salah satunya destinasi Puncak Beliung yang merupakan kawasan agrowisata di Kota Batam yang mengedepankan wisata lingkungan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh daya tarik wisata, fasilitas, dan pelayanan terhadap kepuasan pengunjung objek wisata Puncak Beliung Kota Batam. Penelitian ini mengambil pendekatan kuantitatif dan memiliki partisipan sebanyak 81 orang. Beberapa pendekatan digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini, antara lain kuesioner, wawancara, observasi, dan pencatatan. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif. Analisis regresi linier berganda dengan uji T, uji F, dan R<sup>2</sup> digunakan dalam pengolahan data. Berdasarkan hasil pengujian yang diperoleh dengan software SPSS, masing-masing pertanyaan dari seluruh variabel X<sub>1</sub>, X<sub>2</sub>, X<sub>3</sub>, dan Y adalah valid. Semua nilai alfa variabel Cronbach X<sub>1</sub> (0,808), X<sub>2</sub> (0,793), X<sub>3</sub> (0,803), dan Y (0,800) memiliki nilai lebih besar dari 0,60, sehingga mereka dianggap reliabel, menurut hasil uji reliabilitas X dan Y. Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa untuk setiap variabel, hipotesis alternatif diterima. Y= 0,2.714 + 0,369 (X<sub>1</sub>) + 0,184 (X<sub>2</sub>) + 0,324 (X<sub>3</sub>) adalah persamaan regresi linier berganda yang diformulasikan. Variabel daya tarik wisata (X<sub>1</sub>), fasilitas (X<sub>2</sub>) dan pelayanan (X<sub>3</sub>) memengaruhi kepuasan wisatawan (Y), dengan koefisien determinasi (R<sup>2</sup>) sebesar 76,4%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepuasan pengunjung terhadap objek wisata Puncak Beliung di Kota Batam dipengaruhi secara positif dan signifikan oleh pengujian hipotesis secara parsial dan sinkron pada variabel-variabel yang terdiri dari daya tarik wisata, fasilitas, dan pelayanan.</p>2024-01-19T07:41:32+00:00##submission.copyrightStatement##https://ojs.unud.ac.id/index.php/jkh/article/view/112182 Memorable tourism experiences (MTEs) mahasiswa internasional di indonesia2024-01-19T08:45:55+00:00Asti Ayuningsihastiayuningsih@unkhair.ac.idNovita Restiati Ina Weanovitarestiati@unud.ac.idJanianton Damanikantondmk@ugm.ac.id<p>Memorable tourism experiences telah diakui sebagai salah satu pemicu wisatawan untuk berkunjung kembali<br>ke suatu destinasi wisata dan menyebarkan referensi positif melalui word of mouth. Penelitian ini berfokus<br>pada memorable tourism experiences (MTE) mahasiswa internasional di Indonesia yang merupakan segmen<br>markate yang potensial karena mereka memiliki waktu yang relatif banyak untuk berwisata, khususnya pada<br>saat libur semester dan akhir pekan. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dan format deskriptif.<br>Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner sebagai instrumen pengumpulan data. Hasil penelitian<br>menunjukkan bahwa mahasiswa internasional di Indonesia cenderung mengingat pengalaman wisata yang<br>bermanfaat bagi pengembangan diri mereka sendiri (personal outcomes). Penelitian ini juga menemukan<br>faktor lain yang mendukung terbentuknya memorable tourism experiences bagi mahasiswa internasional di<br>Indonesia, yaitu teman perjalanan, atraksi wisata, dan kuliner. Hasil penelitian ini menggarisbawahi faktor<br>MTE mana yang harus diprioritaskan dalam mempromosikan destinasi wisata kepada wisatwatan, khususnya<br>dalam hal ini mahasiswa internasional.<br>Kata Kunci: Pengalaman Wisata, Memorable Tourism Experiences, Mahasiswa</p>2023-11-30T00:00:00+00:00##submission.copyrightStatement##https://ojs.unud.ac.id/index.php/jkh/article/view/108995 POTENSI PASAR TRADISI LEMBAH MERAPI SEBAGAI DAYA TARIK WISATA BERBASIS KULINER DAN BUDAYA DI KABUPATEN MAGELANG2024-01-19T08:29:53+00:00Alfi Nafisatuz Zahroalfinafisatuzz@gmail.comAnnisaa nurul atiqahannisaa.nurul25@gmail.com<p>Pariwisata merupakan industri yang terus berkembang dan lekat dengan budaya hingga kuliner di setiap daerah tujuannya. Indonesia sebagai salah satu Negara yang dilimpahi kekayaan alam hingga budaya, memiliki pasar tradisional sebagai salah satu aset terpentingnya. Pasar Tradisi Lembah Merapi merupakan pasar tradisional di Kabupaten Magelang yang memiliki banyak daya tarik yang dapat dikembangkan. Artikel ini membahas mengenai potensi Pasar Tradisi Lembah Merapi sebagai daya tarik wisata kuliner dan budaya di Kabupaten Magelang, dengan menggunakan penelitian kualitatif deskriptif, untuk memberikan gambaran dengan lebih mendalam mengenai potensi yang dimiliki. Hasil penelitian kemudian dianlisis menggunakan metode SWOT unutuk lebih mengetahui kekuatan, kelemahan peluang hingga ancaman yang dimiliki. Hasilnya, Pasar Tradisi Lembah Merapi memiliki banyak potensi mulai dari kuliner khas, cara penyajian, hingga budaya daerah yang masih terjaga dan terus dilestarikan yang layak untuk terus dikembangkan.</p>2024-01-19T08:27:26+00:00##submission.copyrightStatement##https://ojs.unud.ac.id/index.php/jkh/article/view/112181 Kajian willingness to pay wisatawan terhadap kenaikan tiket di kawasan pura besakih2024-01-19T08:36:21+00:00I Gede Gian Saputraigedegiansaputra@unud.ac.ac.idRachmat Bryando Gunawanrachmatbryandogunawan@gmail.com<p>Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor penentu penerimaan pengunjung<br>terhadap kenaikan biaya tiket masuk di sekitar Pura Besakih. Penelitian ini menggunakan jenis data kualitatif<br>dan kuantitatif. Metode pengumpulan data yang digunakan meliputi survei, studi literatur, wawancara, dan<br>dokumentasi. Purposive sampling digunakan untuk memilih seratus pengunjung domestik sebagai sampel<br>penelitian ini. Dengan menggunakan regresi logistik untuk mengidentifikasi faktor-faktor Willingness To Pay<br>dan metode perhitungan nilai expected willingness to pay (EWTP) berdasarkan tanggapan langsung dari<br>pengunjung terhadap kenaikan harga tiket, penelitian ini menggunakan regresi analitik. Tujuan dari penelitian<br>ini adalah untuk mengetahui nilai puncak yang bersedia dibayar oleh wisatawan untuk masuk ke kawasan Pura<br>Besakih. Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa pekerjaan, jenis kelamin, dan tingkat pendidikan<br>merupakan faktor penentu kecenderungan untuk membayar di kalangan wisatawan domestik, dengan perkiraan<br>nilai maksimum sebesar Rp 46.400 per orang.<br>Kata Kunci : Willingness To Pay, Wisatawan, Kawasan Pura Besakih</p>2023-11-30T00:00:00+00:00##submission.copyrightStatement##https://ojs.unud.ac.id/index.php/jkh/article/view/113350 Faktor-faktor penentu kepuasan wisatawan berkunjung ke destinasi di kabupaten karangasem2024-02-25T12:13:47+00:00Ni Made Arianiayukariani@unud.ac.idNi Nyoman Sri Aryantisriaryanti@yahoo.com<p>Kepuasan wisatawan yang berkunjung ke suatu destinasi pariwisata merupakan hal yang penting untuk dikaji karena destinasi pariwisata merupakan produk yang tidak dapat berdiri sendiri namun merupakan produk gabungan dari berbagai atribut seperti atribut atraksi, aksesbilitas, <em>amenities</em> dan <em>ancillary</em>. Atribut inilah yang digunakan sebagai bahan pertimbangan oleh wisatawan untuk pengambilan keputusan berkunjung atau melakukan kunjungan ulang (Framke,2002). Berdasarkan pada kajian di atas penulis tertarik untuk mengkaji motivasi dan faktor-faktor penentu kepuasan wisatawan berkunjung ke destinasi wisata di Kabupaten Karangasem. Pengumpulan data menggunakan kuesioner dengan skala 4. Jumlah sampel ditentukan secara quota sampling dengan responden yang telah ditentukan dicari secara accidental. Teknik analisis data menggunakan analisis faktor konfirmatori. Hasil dari penelitian ini akan mengetahui apa yang menjadi motivasi dan kepuasan wisatawan dalam melakukan kunjungan pada destinasi wisata yang terdapat di Kabupaten Karangasem. Dengan mengetahui motivasi dan faktor kepuasan wisatawan maka secara tidak langsung sebagai pihak yang menawarkan jasa pariwisata akan dapat memenuhi apa yang menjadi keinginan dan kebutuhan dari wisatawan melalui permintaan wisatawan ketika melakukan perjalanan wisata. Secara umum dapat disimpulkan bahwa wisatawan yang memutuskan untuk melakukan kunjungan ke destinasi wisata di Kabupaten Karangasem didominasi oleh motivasi yang bersumber dalam dirinya atau dikenal dengan motivasi internal dengan faktor pendorong meliputi: Finansial security, Prestige, Leisure Time, Escape, Relaxation, Educational opportunity, Wish fulfillment, Social interaction, Play, Strengthening family bonds dan Self-fiulfilment dengan total skor rata-rata sebesar 4,28 yang berarti sangat setuju. Motif yang kedua adalah motivasi yang bersumber diluar dari diri wisatawan dengan skor 4,20 dengan katagori setuju. Adapun faktor penarik untuk melakukan kunjungan pada destinasi di Kabupaten Bali adalah Transportasi/acces, Atraksi, Citra dari destinasi, Amenities, Faktor Layanan, Cuaca atau Iklim dan Kelembagaan.</p> <p><strong>Kata kunci</strong>: Motivasi, Kepuasan, Wisatawan, Destinasi Wisata</p>2023-11-30T00:00:00+00:00##submission.copyrightStatement##https://ojs.unud.ac.id/index.php/jkh/article/view/113351 Sikap masyarakat lokal desa adat kuta kabupaten badung terhadap dampak pembangunan pariwisata2024-02-25T12:16:53+00:00Anak Agung Gede Oka Ananta Prawiraanantaprawira@unud.ac.id<p>Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk merinci segala hal yang telah dilakukan dalam membentuk cara pandang masyarakat Desa Adat Kuta terhadap pertumbuhan wisatawan di wilayahnya, dengan fokuspada pembangunan fasilitas penginapan termasuk hotel, villa, dan guesthouse. Metode analisis deskriptif kualitatif kuantitatif digunakan dalam penelitian ini. Analisis faktor dan statistik deskriptif digunakan untuk menganalisis data kuantitatif. Data tersebut akan diungkapkan sedemikian rupa sehingga memberikan gambaran dan makna yang jelas untuk mengatasi permasalahan tersebut. Hal ini didasarkan pada analisis kualitatif terhadap data yang diperoleh dari wawancara mendalam dan observasi. Partisipasi masyarakat dalam perencanaan pembangunan pariwisata memiliki nilai eigen awal tertinggi sebesar 3,952 dan menyumbang 26,348% dari total varians. Dari lima faktor yang terbentuk, faktor inilah yang paling besar pengaruhnya terhadap sikap masyarakat di Desa Adat Kuta. sebagai bagian dari proses perencanaan pembangunan, masyarakat dapat berkontribusi terhadap pertumbuhan industri pariwisata di wilayah tersebut. Temuan penelitian yang dilakukan terhadap warga Desa Adat Kuta di Kabupaten Badung menunjukkan bahwa masyarakat setempat telah merasakan dampak baik dan buruk dari pembangunan pariwisata, khususnya yang berkaitan dengan perencanaan pembangunan di Desa Adat Kuta. Kata Kunci : Desa Adat Kuta, Pembangunan Pariwisata, Peran Serta Masyarakat</p>2023-11-30T00:00:00+00:00##submission.copyrightStatement##https://ojs.unud.ac.id/index.php/jkh/article/view/113352 Dinamika pariwisata desa jatiluwih: suatu kajian kualitatif tentang tantangan dan harapan2024-02-25T12:23:56+00:00I Made Juniawanmadejuniawan@unud.ac.idNovita Restiati Ina Weanovitarestiati@unud.ac.id<p>Abstrak Sebelas tahun sebagai Warisan Budaya Dunia telah mengubah Jatiluwih menjadi magnet utama bagi pariwisata nasional ataupun internasional. Namun dibalik popularitasnya, terungkap dinamika kompleks yang memengaruhi kehidupan masyarakat setempat. Pariwisata, meskipun membawa dampak positif juga sering kali menyebabkan permasalahan lain baik dalam kehidupan sosial, budaya, maupun lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan kajian kualitatif mendalam terhadap dinamika pariwisata di Desa Jatiluwih, dengan fokus pada tantangan dan harapan masyarakat setempat. Melalui pendekatan ini, diharapkan penelitian dapat memberikan kontribusi pada pengelolaan pariwisata yang berkelanjutan di Desa Jatiluwih, serta memberikan dasar untuk pengembangan kebijakan yang lebih efektif dalam mengatasi permasalahan yang dihadapi. Penelitian berlokasi di Desa Jatiluwih, Kecamatan Penebel, Kabupaten Tabanan, Bali. Objek penelitian ialah masyarakat dan pengelola Manajemen Operasional DTW Jatiluwih. Teknik pengumpulan data menggunakan tiga cara yaitu observasi, studi dokumen, dan wawancara tidak terstruktur. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat beberapa tantangan yang dihadapi. Ketidakjelasan peraturan menjadi permasalahan utama yang menghambat pengembangan pembangunan kepariwisataan. Harapan masyarakat mencakup keinginan akan regulasi yang lebih jelas dan terarah dari pihak berwenang. Melalui adanya regulasi yang jelas akan memudahkan dan memberikan arah yang lebih tegas mengenai batasan-batasan pembangunan sarana pariwisata agar tidak bertentangan dengan prinsip konservasi dan keberlanjutan. Kata kunci: Dinamika, Pariwisata, Jatiluwih, Tantangan, Harapan, Masyarakat</p>2023-11-30T00:00:00+00:00##submission.copyrightStatement##https://ojs.unud.ac.id/index.php/jkh/article/view/113354 Penciptaan identitas brand pariwisata come and explore bangka belitung di provinsi kepulauan bangka belitung2024-02-25T12:30:42+00:00I Gusti Agung Pradnyadariagungpradnyadari@unud.ac.idAnugrah Gusta Primaageep@gmail.comNovita Restiati Ina Weanovitarestiati@unud.ac.id<p>Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis proses penciptaan identitas merek di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Deskriptif analitik dipilih sebagai pisau analisis. Triangulasi data dilakukan untuk memverifikasi keabsahan informasi dengan memanfaatkan berbagai sumber data. Hasil penelitian menunjukkan, bahwa dalam proses pembuatannya, merek pariwisata Kepulauan Bangka Belitung tidak mengikuti langkah-langkah dan persyaratan untuk menjadi sebuah merek. Dari seluruh tahapan yang harus ditaati sebuah merek, Come and Explore Bangka Belitung hanya melakukan satu tahapan saja. Tetapi dalam prakteknya, merek Come & Explore Bangka Belitung memberikan janji merek yang dapat diterima oleh wisatawan. Ketidakserasian dalam proses penciptaan identitas merek sudah terjadi dari tahap pertama, sehingga tahapan-tahapan berikutnya yang harusnya dilaksanakan secara berurutan tidak berjalan dengan baik. Pada pelaksanaannya, bentuk dan fungsi slogan tersebut mengalami inkonsistensi. Slogan Come & Explore Bangka Belitung yang menyerupai logo ternyata menimbulkan kebingungan dan ketidakjelasan informasi yang diterima oleh wisatawan. Dengan demikian, situasi yang terjadi adalah pemerekan pariwisata Kepulauan Bangka Belitung tidak berjalan dengan optimal. Kata Kunci: Pemerekan Pariwisata, Identitas Merek, Manajemen Pemasaran, Come and Explore Bangka Belitun</p>2023-11-30T00:00:00+00:00##submission.copyrightStatement##https://ojs.unud.ac.id/index.php/jkh/article/view/77849 Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Turnover Intention Karyawan di The Amasya Villas Seminyak2024-02-27T15:59:58+00:00Ni Kadek Candra Madya Pratiwichandramadya09@gmail.comI Gusti Ngurah Widyatmajangrwdyatmaja@unud.ac.idAgus Muriawan Putraagusmuriawan@unud.ac.id<p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh kepuasan kerja terhadap <em>turnover intention</em> karyawan di The Amasya <em>Villas</em> Seminyak. Tingginya <em>turnover intention</em> karyawan disebabkan karena ketidakpuasan karyawan saat bekerja. Dengan demikian masalah kepuasan kerja merupakan hal yang dapat mempengaruhi pikiran karyawan untuk keluar dari tempatnya bekerja. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, kuesioner, dokumentasi, dan studi kepustakaan. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari analisis deskriptif kualitatif, uji instrumen, uji asumsi klasik, skala likert, analisis regresi linier sederhana, analisis korelasi, uji-t, dan analisis determinasi. Dalam penentuan informan, penelitian ini menggunakan teknik <em>purposive</em> sampling, sedangkan teknik <em>sampling</em> jenuh adalah teknik penentuan informan yang digunakan dalam penelitian ini.</p> <p>Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel kepuasan kerja memiliki nilai t<sub>hitung</sub> < -t<sub>tabel</sub> (-6,998 < -1,679). Hal ini menunjukkan bahwa Ha diterima dan Ho ditolak. Hal tersebut berarti bahwa kepuasan kerja berpengaruh negatif terhadap <em>turnover intention</em> karyawan di The Amasya <em>Villas </em>Seminyak. Dengan demikian jika tingkat kepuasan kerja tinggi maka semakin rendah tingkat <em>turnover intention</em> karyawan. Saran dalam penelitian ini adalah pihak manajemen The Amasya <em>Villas</em> Seminyak diharapkan lebih memperhatikan lagi rasa kenyamanan psikis karyawannya karena dengan kualitas kerja yang baik tentu akan berdampak positif juga bagi pihak manajemen The Amasya <em>Villas</em> Seminyak yang tentunya juga akan menurunkan niat karyawan untuk melakukan <em>turnover</em>.</p>2024-02-27T08:00:04+00:00##submission.copyrightStatement##