ANALISIS KINERJA PELAYANAN DERMAGA UMUM (STUDI KASUS : PELABUHAN BENOA, DENPASAR-BALI)

  • Made Dwina Permanasari Alumni Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Udayana, Denpasar
  • I Gusti Putu Suparsa Dosen Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Udayana, Denpasar
  • Dewa Made Priyantha Wedagama Dosen Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Udayana, Denpasar

Abstract

Abstrak : Benoa merupakan pelabuhan terbesar di Propinsi Bali terletak di kawasan teluk Benoa yang menawarkan lokasi yang aman untuk berlabuh, dengan fasiltas berupa penanganan kargo dan kapal penumpang. Jarak antara pelabuhan dan pusat kota sekitar 10 km. Pelabuhan Benoa memiliki jangkauan serta kemudahan dalam menunjukkan objek wisata yang terkenal di Bali, berada dekat dengan Bandara Internasional Ngurah Rai. Sejak bulan oktober 1995, Pelabuhan Benoa memiliki tempat berlabuh sepanjang 646 meter dan kedalaman 9 meter sehingga mampu menampung kapal dengan berat hingga 20.000 GRT dan panjang 200 meter. Kapal penumpang dapat masuk dan sandar/berlabuh di pelabuhan ini, dimana sebelumnya kapal penumpang tersebut berlabuh di pelabuhan Padang Bai. Kunjungan kapal, produktivitas bongkar muat barang, dan lalu lintas barang di Pelabuhan Benoa selama 5 tahun terakhir ini (2006-2010) terus mengalami penurunan. Hal ini dikarenakan terjadinya krisis global, sehingga arus lalu lintas barang melalui transportasi laut juga mengalami hambatan karena biaya pengirimannya juga semakin meningkat. Sehingga kinerja pelayanan dermaga umum di Pelabuhan Benoa saat ini perlu diketahui. Analisis kinerja pelayanan dermaga umum ini menggunakan acuan dari Dirjen Perhubungan Laut Nomor PP.72/2/20-99. Berdasarkan analisis kinerja pelayanan dermaga umum tahun 2010, kinerja pelayanan dermaga umum mengalami peningkatan tetapi belum memenuhi standar yang ada. Usaha-usaha yang dapat dilakukan untuk meningkatkan aktivitas pelabuhan adalah menerapkan Perda no 3 tahun 2005, meningkatkan aksesbilitas jalur darat Pelabuhan Benoa, dan meningkatkan pelayanan Pelabuhan Benoa. Produktivitas bongkar muat total pada Kapal mengalami penurunan, dan arus lalu lintas barang dalam negeri dan ekspor impor juga mengalami penurunan. Nilai BOR (Berth Occupancy Ratio) sebesar 78,42% yang melebihi ambang batas standar yang ada yaitu sebesar 60% sehingga kinerja pelayanan dermaga umum harus ditingkatkan.

Abstract : Benoa is the largest seaport in Bali Province and is situated in the bay area that offers a safe place to dock, with facilities including cargo handling and passenger ship. The distance between port and town center is approximately 10 km. Benoa port provides good access to several famous tourist destinations in Bali and is located close to the Ngurah Rai International Airport. As of October 1995, Benoa port has berths of 646 meters and a depth of over 9 meters which is able to accommodate ship weighing up to 20.000 GRT and 200 meters long. Ship passengers can enter and backup/anchor in this port, where previously the passenger ship docked in Padang Bai port. Visiting vessels, stevedoring productivity, and the goods traffic at the port of Celukan Bawang during the last five years (2006-2010) continues to decrease. This is because of the global crisis for which goods traffic flows through sea ports are also experiencing difficulties because the increase of delivery costs. As a result, public berth service performances at Port Benoa currently are important to be analysed. Public berth service performance analysis uses a reference from the Director General of Sea Transportation Number PP.72/2/20-99. Based on service performance analysis in 2010, the public berth service performance has increased however yet do not comply with the existing standards. Efforts that can be done to incrase port activity is applying Perda No. 3 of 2005, improve the accessibility Benoa port land lines, and improve service Benoa Harbour. Total productivity unloading vessels decreased, and the traffic flow of domestic goods and imports-exports also decreased. BOR (Berth Occupancy Ratio) of 78.42% which exceeds the existing threshold standard that is equal to 60% so that the public berth service performance must be improved.

Downloads

Download data is not yet available.
Published
2013-04-15
How to Cite
PERMANASARI, Made Dwina; SUPARSA, I Gusti Putu; WEDAGAMA, Dewa Made Priyantha. ANALISIS KINERJA PELAYANAN DERMAGA UMUM (STUDI KASUS : PELABUHAN BENOA, DENPASAR-BALI). Jurnal Ilmiah Elektronik Infrastruktur Teknik Sipil, [S.l.], v. 2, n. 2, apr. 2013. Available at: <https://ojs.unud.ac.id/index.php/jieits/article/view/5605>. Date accessed: 21 nov. 2024.

Keywords

Pelabuhan Benoa, Kinerja Pelayanan, Dermaga Umum, Port Benoa, Service Performance, Public Berth