Evaluasi Jamu untuk Terapi Komplementer pada Pasien COVID-19 di Kabupaten Bondowoso
Abstract
Banyaknya pasien covid-19 di Kabupaten Bondowoso menyebabkan dikeluarkannya edaran tentang pemanfaatan kearifan lokal untuk membantu mengatasinya. P4TO Dinas Kesehatan Kabupaten Bondowoso kemudian mengeluarkan ramuan jamu sebagai terapi komplementer untuk pasien covid-19 yang sedang dirawat di rumah sakit. Penelitian ini bertujuan untuk menguji kualitas jamu yang digunakan pada terapi komplementer tersebut. Untuk pengujian kualitas dilakukan uji organoleptis, kadar air, kandungan fitokimia, kadar antioksidan, pemeriksaan cemaran mikroba, dan aktivitas antibakteri dari ramuan jamu yang terdiri dari temu mangga, rosela, kayu manis, secang, dan pandan suji. Hasil pengujian menunjukkan konsistensi organoleptis, sedangkan kadar air di atas nilai yang dipersyaratkan, yaitu ?10%. Pengujian kandungan fitokimia secara kuantitatif menunjukkan jamu tersebut mengandung flavonoid dan alkaloid, dengan total flavonoid, total fenol, dan nilai IC50 hasil uji DPPH berturut-turut adalah 1,86; 31,26 mg/gram dan 8,57 ppm. Untuk pengujian mikrobiologi diketahui tidak ada cemaran mikroba yang berarti. Pengujian aktivitas antibakteri menunjukkan tidak ada aktivitas antibakteri. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa “jamu anti-corona” yang digunakan sebagai terapi komplementer di Kabupaten Bondowoso secara kualitas bagus dan memiliki nilai antioksidan yang tinggi.
Downloads
References
Adiwisastra, N. G. (2014). Pengujian Aktivitas Antioksidan Dan Penetapan Kadar Klorofil Total Pada Ekstrak Daun Suji (Pleomele Angustifolia Roxb.) Dan Functional Edible Film. Universitas Islam Bandung.
Agu, K. C., & Okolie, P. N. (2017). Proximate composition, phytochemical analysis, and in vitro antioxidant potentials of extracts of Annona muricata (Soursop). Food Science & Nutrition, 5(5), 1029–1036. https://doi.org/10.1002/fsn3.498
Astana, P. R. W., Ardiyanto, D., & Mana, T. A. (2018). Perubahan Kualitas Hidup dan Nilai CD4+ Pasien HIV/AIDS dengan Pemberian Ramuan Jamu Imunostimulan di Sragen. Jurnal Farmasi Klinik Indonesia, 7(4), 227–235.
Bendich, A. (1990). Antioxidant Nutrients and Immune Functions - Introduction. In Antioxidant Nutrients and Immune Functions. Advances in Experimental Medicine and Biology. Springer.
Brambilla, D., Mancuso, C., Scuderi, M. R., Bosco, P., Cantarella, G., Lempereur, L., Di Benedetto, G., Pezzino, S., & Bernardini, R. (2008). The role of antioxidant supplement in immune system, neoplastic, and neurodegenerative disorders: a point of view for an assessment of the risk/benefit profile. Nutrition Journal, 7(1), 29. https://doi.org/10.1186/1475-2891-7-29
Cahyaningrum, P. L., & Artini, N. P. R. (2018). UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI SERBUK INSTAN KOMBINASI TEMU MANGGA (CURCUMA MANGGA VAL.) DAN DAUN ANTING-ANTING (ACALYPHA INDICA L.). Jurnal Kesehatan Terpadu, 2(1), 1–6.
Chang, C. C., Yang, M. H., Wen, H. M., & Chern, J. C. (2002). Estimation of Total Flavonoid Content in Propolis by Two Complementary Colorimetric Methods. Journal of Food and Drug Analysis, 10, 178–182. https://doi.org/10.38212/2224-6614.2748
Cheng, Z., Moore, J., & Yu, L. (Lucy). (2006). High-Throughput Relative DPPH Radical Scavenging Capacity Assay. Journal of Agricultural and Food Chemistry, 54(20), 7429–7436. https://doi.org/10.1021/jf0611668
Dianasari, N. (2009). UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL KAYU SECANG (Caesalpinia sappan L.) TERHADAP Staphylococcus aureus DAN Shigella dysentriae SERTA BIOAUTOGRAFINYA. Univerversitas Muhammadiyah Surakarta.
Djaeni, M., Ariani, N., Hidayat, R., & Utari, F. (2017). EKSTRAKSI ANTOSIANIN DARI KELOPAK BUNGA ROSELLA (HIBISCUS SABDARIFFA L.) BERBANTU ULTRASONIK: TINJAUAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN. Jurnal Aplikasi Teknologi Pangan, 6(3), 148–151.
Febriyenti, F., Suharti, N., Lucida, H., Husni, E., & Sedona, O. (2018). Karakterisasi dan Studi Aktivitas Antioksidan dari Ekstrak Etanol Secang (Caesalpinia sappan L.). Jurnal Sains Farmasi & Klinis, 5(1), 23–27.
Gul, R., Jan, S. U., Faridullah, S., Sherani, S., & Jahan, N. (2017). Preliminary Phytochemical Screening, Quantitative Analysis of Alkaloids, and Antioxidant Activity of Crude Plant Extracts from Ephedra intermedia Indigenous to Balochistan. The Scientific World Journal, 2017, 5873648. https://doi.org/10.1155/2017/5873648
Harborne, J. B. (1973). Phytochemical Methods: A Guide to Modern Techniques of Plant Analysis (Second edi). Springer. https://doi.org/https://doi.org/10.1007/978-94-009-5570-7
Jiang, X.-L., Wang, L., Wang, E.-J., Zhang, G.-L., Chen, B., Wang, M.-K., & Li, F. (2018). Flavonoid glycosides and alkaloids from the embryos of Nelumbo nucifera seeds and their antioxidant activity. Fitoterapia, 125, 184–190. https://doi.org/https://doi.org/10.1016/j.fitote.2018.01.009
Marinova, D., Ribarova, F., & Atanassova, M. (2005). Total phenolics and flavonoids in Bulgarian fruits and vegetables. Journal of the University of Chemical Technology and Metallurgy, 40, 255–260.
Nasional., P. P. O. dan M. (2006). Uji Angka Kapang/Khamir dalam Obat Tradisional 96/MIK/00. Badan POM.
Ni Made Gress Rakasari Nomer, Duniaji, A. S., & Nocianitri, K. A. (2019). KANDUNGAN SENYAWA FLAVONOID DAN ANTOSIANIN EKSTRAK KAYU SECANG (Caesalpinia sappan L.) SERTA AKTIVITAS ANTIBAKTERI TERHADAP Vibrio cholerae. Jurnal Ilmu Dan Teknologi Pangan, 8(2), 216–225.
P. R. Sarjono, & Mulyani, N. S. (2007). Aktivitas Antibakteri Rimpang Temu Putih (Curcuma mangga Vall). Jurnal Sains & Matematika, 15(2), 89–93.
Prasetyaningrum, Utami, R., & Anandito, R. B. K. (2012). AKTIVITAS ANTIOKSIDAN, TOTAL FENOL, DAN ANTIBAKTERI MINYAK ATSIRI DAN OLEORESIN KAYU MANIS (Cinnamomum burmannii). Jurnal Teknosains Pangan, 1(1), 24–31.
Singleton, V. L., & Rossi, J. A. (1965). Colorimetry of Total Phenolics with Phosphomolybdic-Phosphotungstic Acid Reagents. American Journal of Enology and Viticulture, 16(3), 144 LP – 158. http://www.ajevonline.org/content/16/3/144.abstract
Uyo, N., Tamat, S. R., & Kosasih, K. (2018). Granul Ekstrak Kayu Secang (Caesalpinia sappan L.) dan Rimpang Temu Mangga (Curcuma mangga Val & Zijp.) sebagai Antibakteri. Jurnal Biologi Papua, 10(1), 11–16.