Analisa Kesukaan Produk Balsem Aroma Bunga
Abstrak
Balsem adalah minyak kental yg mengandung minyak damar dan minyak asiri, terasa panas. Aplikasi balsem adalah dengan dioles dan digosok pada kulit. Manfaat penggunaan balsem adalah mengurangi rasa pegal pada otot, yang disebabkan karena rasa panas dari balsem. Kandungan minyak atsiri dari bunga menyebabkan sensasi menenangkan setelah penggunaan balsem, sehingga mampu menenangkan responden yang mengalami nyeri otot. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui formula terbaik yang disukai oleh responden dengan usia 20 hingga 60 tahun. Metode uji dari penelitian ini adalah analisis kualitatif yang mengacu pada jawaban kuisioner yang diisi oleh responden pria dan wanita dengan rentang usia 20 ke atas. Formula balsam yang diujikan sebanyak 4 yaitu Balsem no 1, Balsem no 2, Balsem no 3, Balsem no 4. Hasil yang diperoleh dari segi aroma, tekstur, warna dan sensasi hangat yang ditimbulkan dari sediaan. Hasil menunjukkan bahwa deskripsi responden pria (54,5%), wanita (45,5%), usia 20-30 tahun (45,5%), usia 31-40 tahun (27,3%), usia 41-50 tahun (18,2%), usia 51 tahun ke atas (9%). Hasil menunjukkan bahwa sebagian besar responden menyukai Balsem no 4, baik dari segi aroma, tekstur, warna dan sensasi hangat. Diharapkan rasa hangat ini akan mampu mengurangi rasa pegal-pegal pada otot responden.
##plugins.generic.usageStats.downloads##
Referensi
Anonim. 1995. Farmakope Indonesia Edisi IV. Jakarta : Departemen Kesehatan Indonesia.
Buchbauer,et al. (2017). Formulation and Activity Combination of Essential Oil in Aromatherapy of Wax. Journal of Essential Oil Research.6(1):124-127.
Compadre, C.M., Robbins, E., Kinghorn, A.D. (1986). The intensely sweet herb, Lippia dulcis Trev. historical uses, field enquiries, and constituents. J Ethnopharmacol. (15): 89-106.
Ellenhorn, M.J., Barceloux, D.G. (1998). Camphor In Medical Technology: Diagnosis and treatment of human poisoning. New York: Elsevier, pp.: 505-507.
Joseph, A. F. and Oliver G. (2013). Menthol – Pharmacology of an Important Naturally Medicinal “Cool”. Mini-Reviews in Medicinal Chemistry, (13): 124-131
Kazemivash, N., and Asgapanah. (2009). Phtochemistry and Pharmacologic Properties of Myristica fragrans Houtt A review. African J Chem. 115(3):1114-9.
Patel, T., Ishiuji, Y., Yosipovitch, G., (2007). Menthol: a refreshing look at this ancient compound. J. Am. Acad. Dermatol, 57(5), 873-878.
Rowe, R.C., Paul, J.S., and Marian, E.Q., 2009). Handbook of Pharmaceutical Exipients, Pharmaceutical Press and American Pharmacist Association, USA. 808-809.
Sheng, J. J. (2009). Handbook of Pharmaceutical Excipients, 6thed, Pharmaceutical Press, Washington, pp.445-447.
Wei, A., and Shibamoto, T. (2010). Antioxidant/Lipoxygenase Inhibitory Activities and Chemical Compositions of Selected Essential Oils. J Agric Food Chem. 58(12) :7218-25.
Xu, H., Blair, N.T., Clapham, D.E. (2005). Camphor activates and strongly desensitizes the transient receptor potential vanilloid subtype 1 channel in a vanilloid-independent mechanism. J Neurosci. 25: 8924-8937