PENGGUNAAN VARIASI KECEPATAN SFERONISASI DALAM PEMBUATAN PELET BEREKSIPIEN AMILUM SINGKONG PREGELATINASI MELALUI METODE EKSTRUSI-SFERONISASI
Abstract
Amilum singkong pregelatin merupakan eksipien yang memungkinkan untuk digunakan dalam pembuatan pelet. Disamping memiliki sifat pengikat dan penghancur, amilum ini juga mampu larut dalam air sehingga memudahkan pembuatan massa basah sebagai langkah awal pembuatan pelet. Dalam pembuatan pelet, kecepatan sferonisasi berpengaruh terhadap kekerasan dan ukuran pelet, sehingga diperlukan kecepatan sferonisasi yang optimum. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kecepatan sferonisasi terhadap sifat fisik pelet yang menggunakan amilum singkong pregelatinasi sebagai eksipien.
Komposisi pelet terdiri dari parasetamol (sebagai model), amilum singkong pregelatin, dan akuades dengan perbandingan 1 : 15 : 10 (b/b). Massa basah yang terbentuk diekstrusi sampai terbentuk ekstrudat. Ekstrudat dikeringkan di dalam oven pada suhu 50 °C selama 20 menit, kemudian di sferonisasi selama 10 menit dengan kecepatan yang bervariasi, yaitu 300, 400, dan 500 rpm. Pelet dikeringkan selama 30 menit di dalam oven pada suhu 50 °C, dan dilakukan pengujian terhadap perolehan rendemen, ukuran, bentuk, kelembaban, sifat alir, kompresibilitas, serta kerapuhan. Selanjutnya, dilakukan uji statistik menggunakan One-Way ANOVA dengan taraf kepercayaan 95%.
Hasil menunjukkan terjadi penurunan perolehan rendemen, ukuran, bentuk (derajat sferisitas), dan kelembaban pelet secara signifikan (p<0,05) pada kecepatan sferonisasi 300 rpm dibandingkan dengan kecepatan sferonisasi 400 dan 500 rpm. Sementara itu, kecepatan sferonisasi 400 rpm yang dibandingkan dengan kecepatan 500 rpm tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap penurunan perolehan rendemen, ukuran, bentuk (derajat sferisitas), dan kelembaban pelet.