Ligan SV2A sebagai Terapi Epilepsi

  • Lindae Novianae department clinical pharmacy, faculty of pharmacy, airlangga university
  • Sumarno Sumarno Departemen Farmasi Klinik, Fakultas Farmasi, Universitas Airlangga, Surabaya
##plugins.pubIds.doi.readerDisplayName## https://doi.org/10.24843/JFU.2020.v09.i01.p01

Abstrak

Epilepsi menggambarkan suatu kondisi di mana seseorang memiliki risiko kejang berulang karena proses kronik yang mendasarinya. Seizure (kejang) adalah tanda-tanda atau gejala-gejala sementara yang disebabkan oleh aktifitas neuronal otak yang berlebihan. Kejang  terjadi karena terjadi ketidakseimbangan eksitasi dan inhibisi dalam CNS. Pada 2017 ILAE telah merilis klasifikasi terbaru tipe seizure, versi dasar dan diperluas. Klasifikasi kejang penting dalam perencanaan terapi epilepsi, sebab obat-obat antiepilepsi memiliki aktifitas yang berbeda. Obat-obat antiepilesi bekerja melalui berbagai mekanisme yang umumnya dengan memblok inisiasi atau penyebaran kejang. Mekanisme terbaru adalah dengan berikatan pada glikoprotein SV2A, yaitu levetiracetam dan brivaracetam, inilah yang akan kita bahas dalam tulisan ini, terkait aspek farmakologi, beberapa studi klinik tentang efikasi, keamanan, dan tolerabilitasnya. Sehingga dapat memberikan informasi terkait ligan SV2A sebagai pilihan dalam terapi epilepsi.


Kata kunci: epilepsi, brivaracetam, kejang, levetiracetam, ligan SV2A

##plugins.generic.usageStats.downloads##

##plugins.generic.usageStats.noStats##
Diterbitkan
2020-06-26
##submission.howToCite##
NOVIANAE, Lindae; SUMARNO, Sumarno. Ligan SV2A sebagai Terapi Epilepsi. Jurnal Farmasi Udayana, [S.l.], p. 01-12, june 2020. ISSN 2622-4607. Tersedia pada: <https://ojs.unud.ac.id/index.php/jfu/article/view/54092>. Tanggal Akses: 15 oct. 2025 doi: https://doi.org/10.24843/JFU.2020.v09.i01.p01.
Bagian
Articles