Penetapan Kadar Flavonoid Total Pada Beberapa Bagian Tanaman Kepel (Stelecocharpus burahol Hook F. & Th)
Abstrak
Kepel merupakan tanaman asli Indonesia yang biasa dijumpai di daerah-daerah Keraton di pulau Jawa. Kepel memiliki filosofi tersendiri bagi keraton, disamping buahnya bermanfaat untuk memelihara kecantikan puteri-puteri Keraton, daunnya juga berkhasiat menurunkan kolesterol. Khasiat tersebut dikarenakan kepel mengandung zat aktif seperti flavonoid, saponin, tanin, alkaloid, dan steroid. Belum ada data yang mendetail mengenai kadar flavonoid total pada ekstrak etanol beberapa bagian tanaman kepel. Pada penelitian ini kadar flavonoid total yang akan ditetapkan yaitu pada bagian daun yang masih muda, daun yang tua, dan biji. Bagian tanaman kepel di ekstraksi menggunakan metode sokletasi dengan etanol 96% sebagai pelarut. Uji pendahuluan dilakukan dengan menggunakan fase diam plate selulosa dan fase gerak n-butanol-asam asetat-akuades (4:5:1). Kadar flavonoid total ditetapkan dengan metode spektrofotometri visibel menggunakan aluminium klorida sebagai reaksi pembentuk komplek. Hasil ANOVA menunjukkan bahwa kadar flavonoid total dalam ekstrak etanol daun yang masih muda, daun yang tua dan biji berturut-turut adalah (3,32±0,12); (4,82±0,08), dan (0,25±0,01)% b/b. Dari hasil analisis tersebut dapat disimpulkan kadar flavonoid total berbeda bermakna pada ekstrak etanol tiga bagian tanaman kepel dan flavonoid total yang paling banyak terdapat pada ekstrak etanol daun yang tua.
##plugins.generic.usageStats.downloads##
Referensi
Anonim, 2009, Monograph Quercetin, Alternative Medicine Review Vol 3, Number 3, 1998, hal 140, Thorne Research.
Dalimartha, S., 1992, Tanaman Berkhasiat Obat Indonesia, Jilid I, 9, Pustaka Kartini, Jakarta.
Harborne, J. B., 1987, Metode Fitokimia Penuntun Cara Modern Menganalisis Tumbuhan, Edisi II, diterjemahkan oleh Kosasih Padmawinata dan Iwang Soedira, 5, 69-76, ITB Press, Bandung.
Rinawati, T., 2004, Isolasi dan Karakterisasi Senyawa Golongan Alkaloid Daging Buah Burahol, Skripsi, Fakultas Farmasi Universitas Padjajaran, Bandung.
Salisbury, B, F. dan Ross, W, C., 1992, Plant Physiologi, 4th edition. Wadsworth Publishing Co., A division of wadsworth, Inc, diterjemahkan oleh Dian R Lukman dan Sumaryono, Jilid III, 157-159, ITB, Bandung.
Siswono, 2002, Kepel, Deodoran Sekaligus Penyembuh Asam Urat, http://www.gizi.net/cgibin/berita/fullnews.cgi?newsid1024300348,60462.
Soobrattee, A, M., Neergheen, S, V., Bahorun, T., and Aruoma, I, O., 2006, Characterization of The Phenolic Constituen in Mauritian Endemic Plants as Determination of Their Antioxidant Activities in Vitro, Journal of Plant Physiology.163 (2006) 787-799.
Sunarni, T., Pramono, S., dan Asmah, Ratna., 2007, Flavonoid Antioksidan Penangkap Radikal dari Daun Kepel (Stelechocarpus burahol Bl. Hook F. & Th), Tesis, Fakultas Farmasi Universitas Gajah Mada, Yogyakarta.