FORMULASI DAN EVALUASI MIKROEMULGEL DARI EKSTRAK DAUN SIRSAK (Annona muricata L.)
Abstract
Staphylococcus aureus merupakan salah satu bakteri penyebab jerawat. Salah satu tanaman yang berpotensi sebagai antijerawat adalah daun sirsak. Penelitian ini dilakukan untuk mengembangkan formulasi ekstrak daun sirsak dan evaluasinya, sehingga memiliki stabilitas yang baik. Penelitian ini diawali dengan mengekstraksi daun sirsak menggunakan metode maserasi, kemudian dilakukan fermentasi untuk membandingkan konsentrasi hambat minimum yang lebih efektif sebagai antibakteri Staphyloccoccus aureus. Setelah itu, dibuat 9 formula mikroemulsi dengan variasi konsentrasi dan jenis kosurfaktan yaitu Tegocare® dan Plantacare®. Pemilihan formula mikroemulsi terbaik dipilih berdasarkan evaluasi secara organoleptik. Terhadap mikroemulsi terbaik dilakukan karakterisasi lainnya seperti pengujian freeze and thaw, uji sentrifugasi dan uji TEM (Transmission Electron Microscopy). Evaluasi sediaan mikroemulgel meliputi organoleptik, pH, viskositas, homogenitas, dan daya sebar selama penyimpanan 28 hari, serta uji panelis.
Hasil menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan signifikan (sig > 0,05) antara ekstrak fermentasi dan nonfermentasi, sehingga ekstrak nonfermentasi digunakan dalam formulasi dengan konsentrasi 10 mg/ml. Mikroemulsi dengan kosurfaktan Plantacare® 10% merupakan formula mikroemulsi terpilih. Pada pengujian freeze and thaw, mikroemulsi stabil sampai siklus kelima, sedangkan pada pengujian TEM mikroemulsi memiliki ukuran partikel sebesar 50,0 nm. Mikroemulsi terpilih diinkorporasi ke dalam 3 formula basis gel (Viscolam®) dengan variasi konsentrasi 8% - 10%. Dari hasil analisis menggunakan ANOVA, nilai pH pada ketiga formula tersebut tidak konstan (sig < 0,05), sedangkan untuk nilai viskositas hanya formula II (konsentrasi 9%) yang konstan pada nilai sig > 0,05.