BIOAVAILABILITAS LOGAM BERAT Pb DAN Cu DALAM SEDIMEN DAN AKUMULASINYA DALAM BUAH PEDADA (Sonneratia alba) DI KAWASAN MANGROVE, KEDONGANAN
-
Abstract
Ekomangrove Kedonganan merupakan salah satu tempat wisata di Desa Kedonganan. Selayaknya tempat wisata, kawasan mangrove tersebut banyak dipengaruhi oleh aktivitas manusia yang menyebabkan terjadinya pencemaran logam berat khususnya Pb dan Cu. Logam berat yang mengendap dalam sedimen dapat terserap dalam tumbuhan mangrove, terutama logam yang bersifat bioavailable. Logam yang masuk ke dalam tumbuhan dapat terdistribusi dan terakumulasi pada seluruh bagian tumbuhan, salah satunya yaitu buahnya. Tujuan penelitian ini yaitu untuk menentukan tingkat bioavailabilitas logam Pb dan Cu dalam sedimen serta konsentrasi totalnya dalam sedimen dan buah pedada (Sonneratia alba). Bioavailabilitas ditentukan melalui spesiasi logam dengan menggunakan metode ekstraksi bertahap sedangkan logam total dalam buah ditentukan dengan metode digesti basah yang kuantifikasinya dilakukan menggunakan Atomic Absorption Spectrometry (AAS). Konsentrasi logam Pb dan Cu total dalam sedimen di Kawasan Mangrove Kedonganan berturut-turut yaitu 306,7680 – 333,9511 mg/kg dan 21,2510 - 33,2587 mg/kg. Kandungan Pb dan Cu dalam sedimen di kawasan tersebut didominasi oleh logam yang berpotensi bioavailable yaitu 69,75 – 75,03% untuk Pb dan 76,20 – 84,25% untuk Cu, kemudian diikuti oleh logam yang bersifat bioavailable berkisar 17,33 – 19,57% untuk Pb dan 9,91 – 14,76% untuk Cu, sedangkan logam yang bersifat non-bioavailable berkisar 7,64 – 10,68% untuk logam Pb dan 2,20 – 13,90% untuk logam Cu. Konsentrasi logam Pb dan Cu total yang terakumulasi dalam buah pedada berturut-turut yaitu 1,8592 – 10,7469 mg/kg dan 1,5348 – 2,2687 mg/kg. Buah pedada yang tumbuh di Kawasan Mangrove Kedonganan tercemar oleh logam Pb karena telah melewati ambang batas yang diperbolehkan dalam Surat Keputusan Dirjen Pengawas Obat dan Makanan yaitu 2,0 mg/kg.
Kata kunci: bioavailabilitas, ekomangrove, logam berat, sonneratia alba
ABSTRACT
Ecomangrove Kedonganan is one of the tourist attractions in Kedonganan village. Like a tourist spot, the mangrove area is heavily influenced by human activities which cause heavy metal pollution, especially Pb and Cu. Heavy metals that settle in sediments can be absorbed in mangrove plants, especially metals that are bioavailable. Metals absorbed by plants can be distributed and accumulated in all parts of the plant, including fruit. The purpose of this study was to determine the bioavailabilities of Pb and Cu in sediments and their total concentrations in sediments and pedada fruit (Sonneratia alba). The bioavailability was determined through metal speciation using the sequential extraction method and the determination of total metal in fruit was carried out by the wet digestion method, followed by the metals measurement using Atomic Absorption Spectrometry (AAS). The concentrations of Pb and Cu total in sediments at Kedonganan Mangrove area were 306.7680 – 333.9511 mg/kg and 21.2510 - 33.2587 mg/kg, respectively. Sediments in the area contained Pb and Cu which were dominated by the potentially bioavailable metals, namely 69.75 – 75.03% for Pb and 76.20 – 84.25% for Cu, followed by the metals that were bioavailable ranging from 17.33 – 19.57% for Pb and 9.91 – 14.76% for Cu, while the non-bioavailable metals ranged from 7.64 – 10.68% for Pb and 2.20 – 13.90% for Cu. The concentrations of Pb and Cu total accumulated in pedada fruit were 1.8592 – 10.7469 mg/kg and 1.5348 – 2.2687 mg/kg respectively. The pedada fruits collected from Kedonganan Mangrove area were contaminated by Pb because they contained Pb higher than the threshold in the regulation of the Director General of Drug and Food Control of 2.0 mg/kg.
Keywords: bioavailability, ecomangrove, heavy metals, sonneratia alba
Downloads
References
Badan Standardisasi Nasional. 2005. Air dan Air Limbah – Bagian 27: Cara Uji Kadar Padatan Terlarut Total Secara Gravimetri (SNI 06-6989.27-2005). Badan Standardisasi Nasional. Jakarta.
Canadian Council of Ministers of The Environment. 2002. Canadian Sediment Quality Guidelines for The Protection of Aquatic Life. Manitoba Statutory. Winnipeg.
Davidson, C. M., Duncan, A. L., Littlejohn, A. M. U., & Garden, L. M. 1998. A Critical Evaluation of The Three-Stage BCR Sequential Extraction Procedure to Assess The Potential Mobility and Toxicity of Heavy Metals in Industrially- Contaminated Land. Analytica Chimica Acta. 393: 45–55.
Direktur Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan. 1989. Surat Keputusan Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan Nomor : 03725/B/SK/VII/89 Batas Maksimum Cemaran Logam dalam Makanan. Dirjen POM. Jakarta.
Effendi, H. 2003. Telaah Kualitas Air. Kanisius. Sleman.
Firda, Mulyani, O., & Yuniarti, A. 2016. Pembentukan, Karakterisasi Serta Manfaat Asam Humat Terhadap Adsorbsi Logam Berat (Review). Soilrens. 14(2): 9–13.
Ganiyu, S. A., Oyadeyi, A. T., & Adeyemi, A. A. 2021. Assessment of Heavy Metals Contamination and Associated Risks in Shallow Groundwater Sources From Three Diferent Residential Areas within Ibadan Metropolis, Southwest Nigeria. Applied Water Science. 11(81): 1–20.
Islam, M. S., Ahmed, M. K., Raknuzzaman, M., Habibullah-Al-Mamun, M., & Islam, M. K. 2015. Heavy Metal Pollution in Surface Water and Sediment: A Preliminary Assesment of An Urban River in A Developing Country. Ecological Indicators. 48: 282–291.
Komarawidjaja, W. 2017. Paparan Limbah Cair Industri Mengandung Logam Berat pada Lahan Sawah di Desa Jelegong, Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung. Jurnal Teknologi Lingkungan. 18(2): 178–181.
Palar, H. 2008. Pencemaran dan Toksikologi Logam Berat. Rineka Cipta. Jakarta.
Paputungan, Z., Wonggo, D., & Kaseger, B. E. 2017. Uji Fitokimia dan Aktivitas Antioksidan Buah Mangrove Sonneratia alba di Desa Nunuk Kecamatan Pinolosian Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan. Jurnal Media Teknologi Hasil Perikanan. 5(3): 96–102.
Prinasti, N. K. D., Dharma, I. G. B. S., & Suteja, Y. 2020. Struktur Komunitas Vegetasi Mangrove Berdasarkan Karakteristik Substrat di Taman Hutan Raya Ngurah Rai, Bali. Journal of Marine and Aquatic Sciences. 6(1): 90–99.
Priyanto, B., & Prayitno, J. 2007. Fitoremediasi sebagai Sebuah Teknologi Pemulihan Pencemaran, Khususnya Logam Berat. Jurnal Tanaman. 1(2): 2–10.
Puspasari, D. A., Suprihatin, I. E., & Dewi, I. G. A. K. S. P. 2014. Spesiasi dan Bioavailabilitas Logam Cu dan Zn dalam Perairan dan Sedimen Muara Sungai Badung pada Jalur Taman Hutan Raya Ngurah Rai Denpasar Bali. Jurnal Kimia. 8(2): 153–158.
Sanadi, T. H., Schaduw, J. N. W., Tilaar, S. O., Mantiri, D., Bara, R., & Pelle, W. 2018. Analisis Logam Berat Timbal (Pb) pada Akar Mangrove di Desa Bahowo dan Desa Talawaan Bajo Kecamatan Tongkaina. Jurnal Pesisir dan Laut Tropis. 2(1): 9–18.
Siaka, I. M. 2016. Spesiasi dan Bioavailabilitas Logam Berat dalam Tanah dan Akumulasinya dalam Sayuran sebagai Dasar Penentuan Tingkat Aman Konsumsi. Disertasi. Universitas Udayana. Denpasar.
Siaka, I. M., Owens, C. M., & Birch, G. F. 1998. Evaluation of Some Digestion Methods For The Determination of Heavy Metals In Sediment Samples By Flame-AAS. Analytical Letters. 31(4): 703–718.
Udayani, L. P. D., Suprihatin, I. E., & Gunamantha, I. M. 2020. Efektivitas Pengolahan Lindi (TPA Bengkala) dengan Kombinasi Trickling Filter dan Elektrokoagulasi. CAKRA KIMIA (Indonesian E-Journal of Applied Chemistry). 8(1): 51–58.
Widari, N. K. D. S., Siaka, I. M., & Suprihatin, I. E. 2019. Kandungan Logam Berat Total Pb dan Cd dalam Sedimen dan Buah Pedada (Sonneratia alba) di Muara Sungai Badung. Jurnal Kimia (Journal of Chemistry). 13(1): 40–43.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License