PENURUNAN COD, BOD, TSS, AMONIA DAN KOLIFORM AIR LIMBAH RUMAH POTONG HEWAN DENGAN BIOFILTER AEROBIC FIXED-BED REACTOR DAN KLORINASI

  • J. B. Butler Program Studi Kimia, Fakultas MIPA, Universitas Udayana, Bali, Indonesia
  • I. W. Budiarsa Suyasa Program Studi Kimia, Fakultas MIPA, Universitas Udayana, Bali, Indonesia
  • I. M. S. Negara Program Studi Kimia, Fakultas MIPA, Universitas Udayana, Bali, Indonesia

Abstract

Rumah potong hewan (RPH) menghasilkan limbah cair yang mengandung konsentrasi bahan organik yang tinggi yang dapat memberikan efek mencemari badan air dan lingkungan sekitar. Proses pengolahan limbah RPH dapat dilakukan secara biologis yaitu biofiltrasi dengan memanfaatkan mikroorganisme untuk meremediasi lingkungan serta pengolahan secara klorinasi. Upaya dalam pengolahan limbah cair terus dikembangkan. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan efektivitas teknik pengolahan biofiltrasi pada Aerobic Fixed-Bed Reactor (AFBR) berbahan media batu apung dan kemudian dikombinasikan dengan klorinasi terhadap penurunan kadar COD, BOD, TSS, amonia, dan bakteri koliform. Metode yang digunakan adalah menggunakan biofilm hasil pembibitan pada batu apung dengan variasi penambahan suspensi aktif dan tanpa suspensi aktif, perlakuan sistem aerasi dengan variasi waktu pengolahan, serta penambahan kaporit dengan variasi dosis klor aktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan suspensi aktif pada proses pembibitan menghasilkan biofilm yang terbaik, serta efektif dalam menurunkan kadar COD, BOD, TSS, dan amonia. Penurunan kadar COD terbaik pada jam ke-36 yaitu 81,60 mg/L dengan efisiensi 57,45%, BOD pada jam ke-36 yaitu 24,67 mg/L dengan efisiensi 65,74%, TSS pada jam ke-42 sebesar 54,0 mg/L dengan efisiensi 85,66%, dan amonia pada jam ke-42 yaitu 1,5539 mg/L dengan efisiensi 88,29%. Klorinasi yang dilakukan setelah pengolahan dengan AFBR menghasilkan penurunan jumlah bakteri koliform dari 1.100 MPN/100 mL menjadi 0 MPN/100 mL dengen efisiensi 100%. Proses klorinasi tersebut menghasilkan dosis klor optimum yaitu 165 ppm dengan residu klor 28,80 mg/L. Dengan demikian, waktu pengolahan 36-42 jam pada AFBR kemudian dilanjutkan klorinasi dengan dosis klor 165 ppm relatif cukup efektif dalam menurunkan kadar COD, BOD, TSS, amonia, dan bakteri koliform air limbah RPH.


Kata kunci: amonia, biofilter, klorinasi, koliform.


ABSTRACT


Slaughterhouses produce wastewater containing high organic matter, which has the effect of polluting water and the surrounding environment. Slaughterhouse wastewater treatment can be done biologically, namely biofiltration, by utilizing microorganisms and chlorination. Efforts in wastewater treatment continue to be developed. This study aimed to determine the effectiveness of biofiltration processing techniques with an Aerobic Fixed-Bed Reactor (AFBR) with pumice stone media combined with chlorination to reduce the levels of COD, BOD, TSS, ammonia, and coliform bacteria. The method applied was to use biofilms from the seedings on pumice with variations of with or without the addition of active suspension, aeration system treatment with time variations, and the addition of chlorine with variations of active chlorine doses. The results showed that the addition of active suspension in the process produced the best biofilm, and was effective in reducing the levels of COD, BOD, TSS, and ammonia. The best reduction of COD levels was at the 36th hour at 81.60 mg/L with an efficiency of 57.45%, BOD at the 36th hour was 24.67 mg/L with an efficiency of 65.74%, TSS at the 42nd hour was 54.0 mg/L with an efficiency of 85.66%, and ammonia at the 42nd hour of 1.5539 mg/L with an efficiency of 88.29%. Chlorination after the treatment with AFBR resulted in a decreased number of coliform bacteria from 1,100 MPN/100 mL to 0 MPN/100 mL with 100% efficiency. The chlorination process resulted in the optimum chlorine dose of 165 ppm with a chlorine residual of 28.80 mg/L. Thus, the treatment for 36-42 hours on AFBR followed by chlorination with a chlorine dose of 165 ppm was relatively effective in reducing COD, BOD, TSS, ammonia, and coliform levels of bacteria in slaughterhouses wastewater.


Keywords: ammonia, biofiltration, chlorination, coliform.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Andhika, J. D., Duta, Trijoko, Hanani, dan Yusniar. 2013. Kadar Sisa Chlor dan Kandungan Bakteri E. Coli Perusahaan Air Minum Tirta Moedal Semarang Sebelum dan Sesudah Pengolahan. Jurnal Kesehatan Masyarakat. 2(2): 1-9.
Budiyono dan Sumardiono, S. 2013. Teknik Pengolahan Air. Graha Ilmu: Yogyakarta.
Busyairi, M., Dewi, P. D., dan Widodo, D. 2016. Efektivitas Kaporit pada Porses Klorinasi Terhadap Penurunan Bakteri Coliform dari Limbah Cair Rumah Sakit X Samarinda. Jurnal Manusia dan Lingkungan. 23(2): 156-162.
Dewi, W. T., Suyasa, W. B., Rai, N. 2019. Pengaruh Penambahan Lumpur Aktif pada Biofilter Anoksik-Oksik dalam Menurunkan Kadar Amonia Air Limbah Rumah Sakit. Ecotrophic. 13(2): 52-58.
Islamawati, D., Darundiati, Y.H., Dewanti, N. A. 2018. Studi Penurunan Kadar COD (Chemical Oxygen Demand) Menggunakan Ferri Klorida (FeCl3) pada Limbah Cair Tapioka di Desa Ngempalk Margoyoso Pati. Jurnal Kesehatan Masyarakat. 6(6).
Megasari, R., Biyatmoko, D., Ilham, W., Hadie, J. 2012. Identifikasi Keragaman Jenis Bakteri pada Proses Pengolahan Limbah Cair Industri Minuman dengan lumpur Aktif Limbah Tahu, EnviroScienteae. 8(2): 89-101.
Peraturan Gubernur Bali Nomor 16 Tahun 2016. Baku Mutu Lingkungan Hidup dan Kriteria Baku Kerusakan Lingkungan Hidup bagi Usaha dan/atau Kegiatan Domestik.
Pradnyadari, I. G. A. L., Suyasa, I. W. B., dan Suastuti, N. G. A. M. D. 2018. Penyisihan Amonia Nitrit dan Nitrat dengan Biofilter Menggunakan Plastik Bekas sebagai Media Penopang Biofilm, Jurnal Media Sains. 2(2): 76-82.
Saeni, M.S. 1989. Kimia Lingkungan. Bogor: IPB.
Said, N. I. 2007. Disinfeksi untuk Proses Pengolahan Air Minum. JAI. 3(1): 176-179.
Said, N.I., Muhammad, R. 2014. Penghilangan Amoniak di dalam Air Limbah Domestik dengan Proses Moving Bed Biofilm Reactor (MBBR). JAI. 7(1): 46-52.
Sari, F.R., Raudhah, A., dan Abubakar, T. 2013. Perbandingan Limbah dan Lumpur Aktif Terdapat Pengearuh Sistem Aaerasi pada Pengolaham LIMBAH CPO. Konversi. Vol 2(1): 1-5.
Shovitri, M., Rosyidi, M.B., Nurhatika, S., dan Zulaika, E., 2011. Apakah Breakpoint chlorination (BPC) selalu Aplikatif untuk Mengolah Limbah Cair Rumah Sakit. Jurnal Purifikasi. 12: 83-92.
Suyasa, W.B., 2015. Pencemaran Air dan Pengolahan Air Limbah. Denpasar: Udayana University Press.
Turista, D. D. R. 2017. Biodegradasi Limbah Cair Organik Menggunakan Konsorsium Bakteri. Stikes Utama Abdi Huseda Tulungagung. Jawa Timur.
Published
2022-07-30
How to Cite
BUTLER, J. B.; BUDIARSA SUYASA, I. W.; NEGARA, I. M. S.. PENURUNAN COD, BOD, TSS, AMONIA DAN KOLIFORM AIR LIMBAH RUMAH POTONG HEWAN DENGAN BIOFILTER AEROBIC FIXED-BED REACTOR DAN KLORINASI. Jurnal Kimia (Journal of Chemistry), [S.l.], p. 174-181, july 2022. ISSN 2599-2740. Available at: <https://ojs.unud.ac.id/index.php/jchem/article/view/80474>. Date accessed: 29 mar. 2024. doi: https://doi.org/10.24843/JCHEM.2022.v16.i02.p07.
Section
Articles