REMEDIASI TANAH TERCEMAR TIMBAL (Pb) DAN AKUMULASINYA PADA TANAMAN GUMITIR (Tagetes erecta L.)
Abstract
Timbal (Pb) merupakan pencemar yang umum dijumpai dalam tanah pertanian dan bahkan sering mengkontaminasi tanaman yang tumbuh pada tanah tersebut. Salah satu cara untuk menurunkan kandungan cemaran logam berat seperti Pb dalam tanah pertanian adalah fitoremediasi. Tujuan penelitian ini adalah menurunkan kandungan cemaran Pb dalam tanah pertanian. Metode yang digunakan adalah remediasi dengan menanam pohon gumitir (Tagetes erecta L.) pada tanah pertanian yang diberi perlakuan penambahan berbagai konsentrasi Pb2+. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebelum ditanami gumitir, tanah A, B, C yang ditambahkan Pb masing-masing sebanyak 100; 200; dan 400 mg/kg, memilliki konsentrasi berturut-turut sebesar 108,97±2,25; 214,18±5,47; dan 447,04±4,89 mg/kg, sedangkan pada saat panen konsentrasinya berturut-turut sebesar 100,52±1,66; 170,04±2,88; dan 397,98±2,24 mg/kg. Bagian tanaman yang paling tinggi menyerap Pb adalah bagian akar yaitu sebesar 47,01±4,52 mg/Kg. Efektivitas penyerapan logam Pb dalam tanaman gumitir pada tanah A, B, dan C adalah <50% dengan nilai TF dan BCF < 1, sehingga mekanisme dalam mengakumulasi logam timbal kurang efektif atau disebut fitostabilisasi.
Kata kunci: efektivitas penyerapan, remediasi, Tagetes erecta L., timbal.
ABSTRACT
Lead (Pb) is a common pollutant found in agricultural soils and often contaminates the plants growing on the soil. One way to reduce the content of heavy metal contamination such as Pb in agricultural soil is through phytoremediation. The purpose of this study was to reduce the content of Pb in agricultural soils. The method used was remediation by planting gumitir (Tagetes erecta L.) plants on the soil added with various concentrations of Pb2+. The results showed that before planting with gumitir, the soil A, B, C added with Pb of 100; 200; and 400 mg Pb/kg soil, respectively, having the concentration of 108,97±2,25; 214,18±5,47; and 447,04±4.89 mg/kg, respectively, while on the harvesting time the concentration of Pb was 100,52±1,66; 170,04±2,88; and 397,98±2,24 mg/kg, respectively. The part of the plant that absorbed the highest Pb was the root, which was 47,01±4,52 mg/kg. The effectiveness of Pb absorption by gumitir plants in A, B, and C soils were <50% with TF and BCF values ??< 1, so the mechanism in accumulating lead metal is less effective or called phytostabilization.
Keywords: adsorption, effectiveness, lead, remediation, Tagetes erecta L.
Downloads
References
Aprilia, A. A., dan Purwani, K. I. 2013. Pengaruh Pemberian Mikoriza Glomus fasciculatum Terhadap Akumulasi Logam Timbal (Pb) Pada Tanaman Euphobia milii. Jurnal Sains dan Seni Pomits. 2(1).
Asmorowati, D. S., Sumarti, S. S., dan Kristianti, I.I. 2020. Perbandingan Metode Destruksi Basah dan Destruksi Kering untuk Analisis Timbal dalam Tanah di Sekitar Laboratorium Kimia FMIPA UNNES. Indonesian Journal of Chemical Science. 9(3).
Bosiacki, M. 2009. Phytoextraction of Cadmium and Lead by Selected Cultivars of Tagetes erecta L. Part II. Contents of Cd and Pb in Plants. Acta Sci. Pol., Hortorum Cultus. 8(2): 15-26.
Hardiani, H., Teddy, K., dan Susi, S. 2011. Bioremediasi Logam Timbal (Pb) dalam Tanah Terkontaminasi Limbah Sludge Industri Kertas Proses Deinking. Jurnal Selulosa. 1(1): 31 – 41.
Haryati, M., Purnomo, T., dan Kuntjoro, S. 2012. Kemampuan Tanaman Genjer (Limnocharis Flava (L.) Buch.) Menyerap Logam Berat Timbal (Pb) Limbah Cair Kertas pada Biomassa dan Waktu Pemaparan yang Berbeda. LenteraBio. (3):131-138.
Malik, N. dan Biswas, A. K. 2012. Role of Higher Plants in Remediation of Metal Contaminated Sites. Scientific Review and Chemical Communications. 2(2):141-146.
Nababan, W., Jati, W. N., dan Murwani, I. 2017. Efektivitas Penyerapan Logam Berat Cd (Kadmium) Oleh Tumbuhan Ketul (Biden pilosa L.) dengan Penambahan Mikoriza dan EDTA. Jurnal Teknobiologi Univeritas Atma Jaya Yogyakarta. 1-14.
Noviardi, R. dan Damanhuri, T. P. 2015. Absorption Of Metal Lead (Pb) Using Sunflower (Helianthus AnnuusL.) With The Addition In Variation Of Compost And Bottom ASH In Soil Media. Jurnal Ecolab. 9(2):47 – 104.
Ramesh, S., Singapura, D. P., Kumar, N., Bhargava, S. K., dan Barman, S. C. 2010. Accumulation and Translocation of Heavy Metals in soil and Plants from Fly Ash Contaminated Area. Journal of Environmental Biology. 31:421-430.
Salisbury, F. dan Ross, W. 1995. Fisiologi Tumbuhan. ITB. Bandung.
Sari, E. M. A., Hanifah., and F. K. Ganis. 2017. Potensi Tanaman Azolla (Azolla pinnata) Sebagai Fitoremediator Ion Timbal (II), Ion Kadmium (II) Dan Ion Kromium (II). Jurnal. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Universitas Riau, Riau.
Siaka, I. M., Utama, I. M. S., Manuaba, I. B. P., and Adnyana, I. M. 2014. Heavy Mentals Contents in the Edible Parts of Some Vegetables Grown in Candi Kuning, Bali and Their Predicted Pollution in the Cultivated Soil. Journal of Environment and Earth Science. 4(23): 78-83.
Siaka, I. M. 2016. Spesiasi dan Bioavailabilitas Logam Berat dalam Tanah dan Akumulasinya dalam Sayuran sebagai Dasar Penentuan Tingkat Aman Konsumsi. Disertasi. Universitas Udayana. Denpasar.
Suprihatin, I. E., Suyasa, I. W. B.,dan Laksmiwati, A. A .I. A. M., 2015. Penurunan Kandungan Ammonia Limbah Cair Rumah Sakit Dengan Trikling Filter dan Lahan Basah. Prosiding Seminar Nasional Sains dan Teknologi. Denpasar. 20-30.
Surtikanti, H.K. 2011. Toksikologi Lingkungan dan Metode Uji Hayati. Bandung: Rizqi Press.
Trisnawati, N., Manuaba, P. B., Suprihatin, I. E. 2016. Fitoremediasi Dengan Tanaman Pacing (Speciosus Cheilocostus) Untuk Menurunkan Kandungan Pb, Cd Dan Hg Limbah Cair Laboratorium. Cakra Kimia (Indonesian E-Journal of Applied Chemistry. 4 (1).
Yusuf, M., Zubair, A., dan Arsyad, A. 2014. Fitoremediasi Tanah Tercemar Logam Berat Pb Dan Cd Dengan Menggunakan Tanaman Lidah Mertua (Sansevieria trifasciata). Jurnal Teknik Lingkungan. Universitas Hasanuddin.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License