UJI PENDAHULUAN TOKSISITAS AKUT DERMAL SEDIAAN SALEP EKSTRAK ETANOL 70% DAUN BINAHONG (ANREDERA SCANDENS (L.) MOQ.) TERSTANDAR
Abstract
Daun binahong (Anredera scandens (L.) Moq.) telah banyak diteliti aktivitas farmakologisnya dan sudah dilakukan standarisasi oleh Farmakope Herbal Indonesia, sehingga mudah dikembangkan menjadi obat herbal terstandar. Ekstrak etanol 70% daun A. scandens (L.) Moq.berpotensi sebagai sediaan dalam menyembuhkan luka terutama luka eksisi. Uji pendahuluan toksisitas akut dermal bertujuan untuk ada atau tidaknya kematian hewan uji setelah diberikan sediaan salep ekstrak etanol 70% daun A. scandens (L.)Moq.secara topikal agar memenuhi persyaratan menjadi obat herbal terstandar.Penelitian secara eksperimental ini digunakan tikus putih betina galur Wistar sebanyak 8 ekor yang terdiri dari 1 ekor tikus telah di aklimatisasi selama 1 minggu.Objek uji dibagi dalam kelompok kontrol normal, uji basis salep, dan tujuh kelompok perlakuan (diberikan olesan basis salep ekstrak etanol 70% daun A. scandens (L.) Moq.dosis 1000 mg/KgBB, 2000 mg/KgBB, dan 5000 mg/KgBB). Hasil pengamatan menunjukkan bahwa pemberian sediaan salep ekstrak etanol 70% daun A.scandens (L.) Moq.tidakmenyebabkan adanya tikus yang mati dengan pengamatan selama 14 hari, sehingga ekstrak etanol 70% daun A.scandens (L.) Moq.telah memenuhi standar menurut Farmakope Herbal Indonesia dilihat dari parameter rendemen ekstrak, kadar air ekstrak, kadar abu total, kadar abu tidak larut asam, dan kadar flavonoid total.
Kata kunci: Anredera scandens, sediaan salep, luka eksisi, toksisitas akut dermal
Downloads
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License