Laporan Kasus: Teratoma Menyerupai Lipomielokel
Abstract
Latar Belakang: Teratoma sakrokoksigeal (SCTs) adalah neoplasma kongenital yang muncul dari tulang ekor dan terdiri dari jaringan yang berasal dari ketiga lapisan germinal. Diagnosis tidak sulit dalam banyak kasus; namun, harus ada informasi tambahan berupa studi pencitraan untuk mengelola pasien dengan benar. Kasus: Perempuan usia 12 tahun datang dengan keluhan benjolan di bagian atas pantat. Pasien kemudian secara klinis didiagnosis dengan teratoma sakrokoksigeal dengan diagnosis banding lipomielokel. Pasien dilakukan reseksi tumor dan pengangkatan tulang ekor dengan operasi gabungan antara ahli bedah anak dan ahli bedah saraf. Hasil histopatologi menunjukkan gambaran morfologi yang sesuai dengan teratoma sakrokoksigeal. Diagnosis akhir pada pasien ini adalah teratoma sakrokoksigeal Altman 1. Simpulan: Teratoma sakrokoksigeal harus ditangani sedini mungkin untuk menghindari risiko keganasan.
Downloads
References
2. Singh S, Sardhara J, Sharma P, dkk. Is it the Monster "Teratoma" or Simply Meningomyelocele: Our Experience of "Histological Surprise". J Pediatr Neurosci. 2017;12:192-5.
3. Rattan KN, Yadav H, Srivastava D, dkk. Childhood sacrococcygeal teratoma: a clinicopathological study. Journal of Pediatric and Neonatal Individualized Medicine. 2019;8:e080116.
4. Adkins EA. Pediatric Teratomas and Other Germ Cell Tumors. Medscape [serial online] 2021 Agustus [diakses Mei 2022]. Diunduh dari: https://emedicine.medscape.com/article/939938-workup#c3.
5. Raveenthiran V. Sacrococcygeal Teratoma. J Neonatal Surg. 2013; 2:18.
6. Yoon HM, Byeon SJ, Hwang JY, dkk. Sacrococcygeal teratomas in newborns: a comprehensive review for the radiologists. Acta Radiol. 2018;59:236-46.
7. Draper H, Chitayat D, Ein SH, dkk. Long-term functional results following resection of neonatal sacrococcygeal teratoma. Pediatr Surg Int. 2009;25:243-6.
8. Hashish A, Fayad H, Ashraf El-attar A, dkk. Sacrococcygeal Teratoma: Management and Outcomes. Annals of Pediatric Surgery. 2009;5:119-25.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Program Studi Ilmu Bedah Fakultas Kedokteran Universitas Udayana.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.