Analisa Hubungan Antara Kadar Sel Monosit Darah Tepi pada Pasien Kanker Payudara Stadium Lanjut Sebelum dan Sesudah Terapi
Abstract
Tujuan: Untuk menganalisa hubungan kadar monosit sel darah tepi pada sebelum dan sesudah terapi pada penderita kanker payudara. Metode: Penelitian ini merupakan studi analitik observasional dengan pendekatan kohort prospektif, untuk menganalisa kadar monosit darah tepi sebelum dan sesudah terapi pada penderita kanker payudara. Kriteria inklusi penelitian ini, yaitu: pasien wanita dengan diagnosa kanker payudara stadium lanjut, umur 35-75 tahun dan pasien menyetujui untuk diikutsertakan dalam penelitian. Adapun kriteria eksklusinya adalah pasien wanita dengan diagnosa kanker payudara stadium dini, adanya keganasan atau kelainan hematologi sebelumnya, dan pasien yang meninggal selama waktu penelitian. Hasil: Pada penelitian ini didapatkan sebelum terapi median monosit adalah 5% (IQR 3-10%) dan sesudah pasien mendapatkan pengobatan mediannya turun menjadi 3% (IQR 1,0-7,7 menjadi lebih nyata dan bermakna (p<0,001). Analisis regresi linear dilakukan dalam analisis data orisinil dan data hasil resampling. Hasil estimasi perubahan kadar monosit menggunakan kedua data ini tidak berbeda jauh (-3,47 vs -3,63% masing-masing pada model dengan data orisinil dan resampling), yang menandakan penurunan monosit darah tepi setelah terapi. Perbedaanya adalah hasil analisis menggunakan data resampling menghasilkan interval estimasi yang lebih sempit (95% CI -4,23 hingga -3,03%) dengan nilai p<0,001 yang menandakan perhitungan yang bermakna secara statistik. Simpulan: Terdapat penurunan kadar monosit sel darah tepi pada pasien kanker payudara setelah dilakukan terapi.
Downloads
References
2. DeSantis C, Siegel R, Bandi P, Jemal A. Breast cancer statistics, 2011. CA Cancer J Clin. 2011;61:408-18.
3. Miller JW, King JB, Joseph DA, dkk. Breast cancer screening among adult women--Behavioral Risk Factor Surveillance System, United States, 2010. MMWR Suppl. 2012;61:46-50.
4. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Hilangkan Mitos Tentang Kanker. Kemenkes [serial online] 8 Mei 2014. [diakses 30 November 2022]. Diunduh dari: https://www.kemkes.go.id/article/view/201407070001/hilangkan-mitos-tentang-kanker.html.
5. Kleer CG, van Golen KL, Merajver SD. Molecular biology of breast cancer metastasis. Inflammatory Breast Cancer: Clinical Syndrome and Molecular Determinants. Breast Cancer Res. 2000;2:423-29.
6. Wen J, Ye F, Huang X, dkk. Prognostic Significance of Preoperative Circulating Monocyte Count in Patients With Breast Cancer: Based on a Large Cohort Study. Medicine (Baltimore). 2015;94:e2266.
7. Liu L, Yang L, Yan W, dkk. Chemotherapy Induces Breast Cancer Stemness in Association with Dysregulated Monocytosis. Clin Cancer Res. 2018;24:2370-82.
8. Hafiz TA, Alghamdi AA, Aljameel NM, dkk. Efficiency of granulocytes and monocytes in breast cancer patients following radiotherapy in KSA. Biomed Res. 2018;29:3880-7.
9. Feng AL, Zhu JK, Sun JT, dkk. CD16+ monocytes in breast cancer patients: expanded by monocyte chemoattractant protein-1 and may be useful for early diagnosis. Clin Exp Immunol. 2011;164:57-65.
10. Botta C, Barbieri V, Ciliberto D, dkk. Systemic inflammatory status at baseline predicts bevacizumab benefit in advanced non-small cell lung cancer patients. Cancer Biol Ther. 2013;14:469-75.
11. Bishara S, Griffin M, Cargill A, dkk. Pre-treatment white blood cell subtypes as prognostic indicators in ovarian cancer. Eur J Obs Gynecol Reprod Biol. 2008;138:71-5.
12. Ouyang W, Liu Y, Deng D, dkk. The change in peripheral blood monocyte count: A predictor to make the management of chemotherapy-induced neutropenia. J Cancer Res Ther. 2018;14:S565-70.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Program Studi Ilmu Bedah Fakultas Kedokteran Universitas Udayana.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.