Diagnosis dan Tatalaksana Ruptur Diafragma pada Fase Akut dan Fase Laten
Abstract
Latar belakang: Diafragma akan ruptur apabila terjadi trauma akselerasi-deselerasi dengan energi yang tinggi akibat dari peningkatan tekanan intraabdomen yang tiba-tiba meninggi. Diagnosis dan tatalaksana akan berbeda pada kasus ruptur diafragma yang terjadi pada fase akut dan fase laten. Kasus: Kami melaporkan dua kasus ruptur diafragma fase akut dan fase laten dengan dua pendekatan operasi yang berbeda. Kasus pertama adalah laki-laki, 59 tahun, dirujuk dengan riwayat kecelakaan lalu lintas 38 jam sebelum masuk rumah sakit. Pasien datang dengan gejala dispnoe dan foto polos toraks yang memperlihatkan adanya herniasi gaster ke rongga toraks kiri melalui defek pada diafragma. Pasien dilakukan CT scan torakoabdominal dan disimpulkan adanya ruptur diafragma kiri pada bagian posterior dengan herniasi gaster dan mesenterium. Pasien dilakukan laparotomi untuk memperbaiki diafragma dengan interrupted suture menggunakan benang nonabsorbable. Kasus kedua adalah wanita, 46 tahun, datang dengan keluhan dispepsia, mual dan muntah. Nyeri tidak hilang dengan tatalaksana dispepsia. Hasil foto polos toraks memperlihatkan elevasi hemidiafragma kiri. Dengan diagnosis eventratio, pasien direncanakan torakotomi posterolateral kiri. Intraoperatif, ditemukan ruptur diafragma kiri dengan herniasi dan perforasi gaster. Setelah ditelusuri pasien mempunyai riwayat kecelakaan lalu lintas 6 bulan sebelumnya. Pasien dilakukan pula laparotomi untuk melakukan adhesiolisis gaster dan paru yang telah melekat dan memperbaiki diafragma dengan interrupted suture menggunakan benang nonabsorbable serta melakukan jahit primer pada perforasi gaster. Simpulan: Tindakan operasi merupakan tindakan yang wajib dilakukan untuk memperbaiki diafragma. Pendekatan yang dipakai baik laparotomi atau torakotomi tergantung dari kelainan organ lainnya, akut atau laten suatu kasus, stabil atau tidak stabil kondisi pasien serta pengalaman operator.
Downloads
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Program Studi Ilmu Bedah Fakultas Kedokteran Universitas Udayana.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.