Kepentingan Amerika Serikat dalam Menerapkan Standar Ganda Pada Kebijakan Luar Negeri Terhadap ISIS dan Kelompok Pemberontak di Suriah (2013-2017)
Abstract
Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) merupakan gerakan berhaluan ekstrimis yang menjadi ancaman bagi Amerika Serikat. ISIS merebut kota-kota penting di Suriah dan ingin mendirikan sebuah negara khilafah. ISIS memiliki tujuan mendukung pemberontak Suriah serta menyerang target yang berafiliasi dengan pemerintah Suriah. Untuk melemahkan pemerintah Bashar Al Assad, Amerika Serikat membantu kelompok oposisi, yang melawan ISIS namun juga berusaha menggulingkan Bashar Al Assad. Hal ini tentu membuat pola standar ganda yang dilakukan oleh Amerika dalam merespon pergerakan kelompok berhaluan ekstrimis seperti ISIS, FSA, Al Nusa Front, di Suriah. Penelitian ini mengkaji bagaimana peran Amerika Serikat dalam menerapkan standar ganda secara bersamaan dalam satu negara dengan objek yang sama. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini merupakan metode deskriptif dengan menggunakan teknik kepustakaan dimana sumber data didapatkan dari buku, jurnal, dokumen serta sumber lainnya yang kemudian diolah dan dianalisis secara kualitatif. Penelitian ini menggunakan kerangka konsep kepentingan nasional dan standar ganda. Hasil dari penelitian ini adalah standar ganda yang dilakukan Amerika Serikat terkait ISIS dan kelompok ekstrimis lainnya di Suriah adalah untuk kepentingan militer, ekonomi dan politik seperti perluasan hegemoni, kendali atas perusaahan minyak di Suriah dan menggulingkan rezim pemerintahan Bashar al Assad.
Kata-kunci : Amerika Serikat, Bashar Al Assad, ISIS, Standar Ganda, Suriah