KORELASI KADAR GULA DARAH PLASMA DENGAN NILAI HBA1C PADA PASIEN DIABETES MELLITUS DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT SANGLAH DENPASAR BALI
Abstract
Peningkatan jumlah pasien diabetes mellitus terjadi tiap tahun dan in terjadi di seluruh dunia. Indonesia merupakan salah satu dari sepuluh negara dengan jumlah pasien diabetes terbanyak. Indonesia menempati peringkat ke tujuh dengan jumlah 10 juta pasien diabetes mellitus di tahun 2015 dan diperkirakan akan tetap terjadi peningkatan jumlah pasien diabetes mellitus pada tiap tahunnya. Diabetes dapat menyebabkan komplikasi yang beragam dari yang ringan sampai yang berat bila pasien tidak melakukan penatalaksanaan yang baik. Pemeriksaan gula darah plasma tidak cukup untuk memandu penatalaksanaan pada pasien karena tidak bisa memberikan gambaran dua sampai tiga bulan yang lalu sehingga diperlukan pemeriksaan HbA1c untuk memandu penatalaksanaan pasien dengan diabetes mellitus. Tujuan penelitian ini untuk melihat korelasi antara tingkat gula darah plasma dengan tingkat HbA1c pada pasien diabetes mellitus. Penelitian yang dilakukan adalah penelitian analitik dengan desain cross-sectional. Data didapatkan dari rekam medis pasien RSUP Sanglah dari Februari 2016 sampai Oktober 2016. Hasil penelitian mendapatkan korelasi yang signifikan antara gula darah plasma puasa dengan HbA1c dengan nilai korelasi(r) sebesar 0,603. Korelasi yang signifikan juga didapatkan antara gula darah plasma 2 jam postprandial dengan HbA1c dengan nilai korelasi (r) sebesar 0,517. Dapat di simpulkan bahwa semakin tinggi tingkat gula darah plasma berhubungan dengan semakin tinggi tingkat HbA1c, jika terdapat perbedaan maka bisa dijadikan sebagai dasar dalam evaluasi penatalaksanaan pada pasien.
Kata Kunci: Diabetes Mellitus, Gula darah plasma, Gula darah Puasa, Gula darah 2 jam postprandial, HbA1c