TINGKAT PENGETAHUAN MENCUCI TANGANPENUNGGU PASIEN RUANG TERAPI INTENSIF INSTALASI ANESTESIOLOGI DAN TERAPI INTENSIF RUMAH SAKIT UMUM PUSAT SANGLAH DENPASAR
Abstract
Menjaga kebersihan tangan sangatlah penting dikalangan praktisi kesehatan karena dapat mencegah penularan infeksi nosokomial pada pasien lain maupun penunggu pasien. Perilaku cuci tangan yang benar di pulau Bali menurut data Riskesdas pada tahun 2013, sebesar 66,7% masyarakat pulau Bali sudah mencuci tangan dengan benar. Menjaga kebersihan tangan dengan mencuci tangan pakai sabun dapat mencegah beberapa penyakit yang sering terjadi dimasyarakat.
Rancangan penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan cross-sectional study. Pengambilan sampel menggunakan teknik consecutive sampling. Tempat penelitian ini dilakukan di ruang tunggu Ruang Terapi Intensif (RTI) RSUP Sanglah Denpasar. Subjek penelitian adalah seluruh penunggu pasien yang dirawat di RTI RSUP Sanglah Denpasar periode April – September 2016. Pada penelitian ini didapatkan 102 orang responden bersedia menjadi sampel yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Dari 102 responden didapatkan: katagori rendah sebanyak 41,2% (n=42), katagori sedang sebanyak 22,5% (n=23), katagori tinggi sebanyak 36,3% (n=37). Responden dengan tingkat pendidikan sarjana memiliki persentase tertinggi mendapatkan tingkat pengetahuan tinggi (57,1%), Sedangkan responden dengan tingkat pendidikan SMA memiliki persentase tertinggi mendapat tingkat pengetahuan rendah (48,0%). Responden dengan kelompok umur 20-30 tahun memiliki persentase tertinggi mendapatkan tingkat pengetahuan tinggi (48,5%), sedangkan responden dengan kelompok umur 41-50 tahun memiliki persentase tertinggi mendapat tingkat pengetahuan rendah (48,1%).
Penelitian ini dapat dilanjutkan dengan mempertimbangkan pekerjaan, jenis kelamin, sikap dan perilaku terhadap kebiasaan mencuci tangan.
Kata kunci: tingkat pengetahuan mencuci tangan , pengetahuan penunggu pasien, RTI, RSUP Sanglah