HUBUNGAN ANTARA POLA MAKAN DENGAN OBESITAS REMAJA PADA SISWA-SISWI SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) DI DENPASAR
Abstract
Obesitas merupakan suatu kondisi penumpukan lemak yang abnormal atau berlebih yang mengganggu kesehatan. Prevalensi kegemukan pada anak-anak di Indonesia menurut data Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) tahun 2013 di berbagai rentang usia terbilang masih tinggi terutama saat usia remaja (usia 10-19 tahun) yang dapat disebabkan oleh interaksi kompleks dari banyak faktor seperti genetik, pola makan, aktivitas fisik, status sosial-ekonomi, serta lingkungan. Secara sederhana, obesitas dapat diukur dengan menghitung Indeks Massa Tubuh (IMT) maupun mengukur lingkar pinggang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara pola makan dengan obesitas remaja pada siswa-siswi Sekolah Menengah Atas (SMA) di Denpasar. Penelitian ini menggunakan studi observasional analitik potong lintang dengan sampel sebanyak 100 siswa SMA di Denpasar yang dipilih menggunakan teknik purposive sampling. Variabel bebas penelitian ini meliputi kualitas makanan, kuantitas makanan, dan intensitas makan. Data yang diperoleh adalah data primer dengan pengumpulan data menggunakan media kuesioner 24 hour recall serta mengukur berat badan, tinggi badan, dan lingkar pinggang sampel. Pengambilan data dilakukan sejak bulan Agustus-Oktober 2015 di SMAN 8 Denpasar, SMAN 3 Denpasar, SMAK Santo Yoseph Denpasar, dan SMAN 2 Denpasar. Penelitian ini menghitung nilai Chi-square hitung lalu membandingkan dengan nilai Chi-square tabel, koefisien korelasi (r), determination coefficient (R2), dan nilai contingency coefficient (C) dari masing-masing variabel bebas. Pada penelitian ini didapatkan hasil nilai Chi-square hitung seluruh variabel bebas lebih kecil daripada nilai Chi-square tabel yang menunjukkan adanya hubungan ketiga variabel bebas terhadap obesitas remaja di Denpasar. Variabel kualitas makanan memiliki r = 0,063, R2 = 0,39%, dan C = 1,74%. Variabel kuantitas makanan memiliki r = 0,068, R2 = 0,46%, dan C = 1,4%. Variabel intensitas makan memiliki r = 0,068, R2 = 0,46%, dan C = 1,27%. Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa variabel kualitas makanan, kuantitas makanan, dan intensitas makan memiliki hubungan dengan kejadian obesitas remaja dan hubungan tersebut searah meskipun dengan tingkat keyakinan yang kecil. Tingkat keyakinan yang kecil tersebut menunjukkan bahwa masih terdapat faktor lain yang turut mempengaruhi obesitas pada remaja selain pola makan yang tidak diteliti pada studi ini.
Kata kunci : Pola Makan, Obesitas, Remaja