KORELASI OBESITAS DAN AKTIVITAS FISIK TERHADAP RISIKO KEJADIAN OSA PADA PEDAGANG PASAR SENI SEMARAPURA, KLUNGKUNG
Abstract
ABSTRAK
Obstructive Sleep Apnea (OSA) merupakan kelainan pada pernafasan yang memiliki gejala apnea dan hipopnea selama tidur. National Sleep Foundation memperkirakan 18 juta orang di dunia menderita OSA. Prevalensi tidak diketahui secara pasti karena gold standar diagnosis berupa pemeriksaan polisomnografi (PSG), tidak semua fasilitas kesehatan memiliki layanan PSG dan kurang dikenalinya gejala OSA. Beberapa faktor risiko penyebab OSA, salah satunya obesitas yang identik dengan aktivitas fisik rendah (dominan sedenter). Jenis pekerjaan pada umumnya mempengaruhi kecenderungan aktivitas fisik, salah satunya pedagang sering duduk lama. Tujuan dalam penelitian ini mencari ada/tidaknya korelasi antara obesitas serta aktivitas fisik dengan risiko kejadian OSA di pedagang di Pasar Seni Semarapura, Klungkung. Penelitian ini dilakukan dengan design analitik cross sectional menggunakan instrumen berupa kuisioner Berlin serta International Physical Activities Questionnaire-Short Form selama 3 bulan (Februari-April 2021) pada 75 responden dengan variabel bebas berupa obesitas dan aktivitas fisik serta variabel terikat adalah resiko menderita OSA. Penelitian dianalisis secara univariat dan bivariat. Diperoleh 14 responden berisiko tinggi menderita OSA. Selain itu, dalam penelitian ini ditemukan obesitas berkorelasi dengan risiko menderita OSA (p value = 0,036) sedangkan aktivitas fisik tidak memiliki korelasi dengan risiko menderita OSA (p value = 0,423). Kedua hal ini dapat dipengaruhi oleh faktor lain sesuai dengan item yang ditanyakan dalam kuisioner. Ada korelasi antara obesitas dengan resiko menderita OSA sedangkan aktivitas fisik tidak. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut pada faktor risiko jenis lainnya dengan jangkauan subjek penelitian yang lebih luas.
Kata kunci : Resiko menderita OSA, Obesitas, Aktivitas Fisik.