Terapi Pseudoexfoliation Glaucoma
Sebuah Review Sistematik
Abstract
translator
- Afrikaans
- Albanian - shqipe
- Arabic - ???????????
- Armenian - ???????
- Azerbaijani - az?rbaycanca
- Basque - euskara
- Belarusian - ??????????
- Bengali - ?????
- Bulgarian - ?????????
- Catalan - català
- Chinese - ????????
- Chinese - ?? (????)
- Croatian - hrvatski
- Czech - ?eština
- Danish - dansk
- Dutch - Nederlands
- English
- Esperanto - esperanto
- Estonian - eesti
- Filipino
- Finnish - suomi
- French - français
- Galician - galego
- Georgian - ???????
- German - Deutsch
- Greek - ????????
- Gujarati - ???????
- Haitian Creole - kreyòl ayisyen
- Hebrew - ?????????
- Hindi - ??????
- Hungarian - magyar
- Icelandic - íslenska
- Indonesian - Bahasa Indonesia
- Irish - Gaeilge
- Italian - italiano
- Japanese - ???
- Kannada - ?????
- Korean - ???
- Latin - Lingua Latina
- Latvian - latviešu
- Lithuanian - lietuvi?
- Macedonian - ??????????
- Malay - Bahasa Melayu
- Maltese - Malti
- Norwegian - norsk
- Persian - ?????????
- Polish - polski
- Portuguese - português
- Romanian - român?
- Russian - ???????
- Serbian - ??????
- Slovak - sloven?ina
- Slovenian - slovenš?ina
- Spanish - español
- Swahili - Kiswahili
- Swedish - svenska
- Tamil - ?????
- Telugu - ??????
- Thai - ???
- Turkish - Türkçe
- Ukrainian - ??????????
- Urdu - ????????
- Vietnamese - Ti?ng Vi?t
- Welsh - Cymraeg
- Yiddish - ?????
Double-click
Select to translate
Latar Belakang: Pseudoexfoliation glaucoma adalah salah satu jenis secondary open-angle glaucoma yang disebabkan oleh akumulasi protein fibril pada trabecular meshwork. Obat, bedah, laser, atau kombinasi terapi merupakan pilihan terapi yang tersedia saat ini. Review sistematik ini bertujuan untuk membandingkan beberapa terapi-terapi tersebut terhadap tekanan intraokular serta komplikasi/efek samping pada pasien dengan pseudoexfoliation glaucoma. Metode: Kami mengambil sumber data berupa studi primer dari database elektronik yaitu MEDLINE dan Cochrane dalam rentang tahun 2010-2020, berbahasa Inggris, dengan desain studi clinical trial atau observasional. Setelah dilakukan ekstraksi data maka dilanjutkan dengan penilaian terhadap abstrak, desain studi, partisipan, outcome, risk of bias, dan strength of evidence. Hasil: Outcome dalam penelitian sangat bervariasi yang kami kelompokkan menjadi dua variabel yaitu tekanan intraokular dan komplikasi/efek samping. Rata-rata penurunan TIO berkisar antara 4,71 mmHg (dengan SLT pada perilimbus) hingga 14,00 mmHg (dengan trabekulektomi + bevacizumab). Komplikasi yang umum ditemui yaitu inflamasi pada anterior chamber. Limitasi: Banyak studi memaparkan outcome yang heterogen dan beberapa partisipan penelitian tidak murni menggunakan pasien pseudoexfoliation glaucoma. Kesimpulan: Beberapa terapi obat, bedah, laser, maupun kombinasi untuk pseudoexfoliation glaucoma efektif dalam menurunkan tekanan intraokular. Meskipun demikian, perlu adanya perhatian untuk dokter umum maupun dokter spesialis mata terkait beberapa komplikasi yang dapat muncul akibat terapi-terapi tersebut.