HUBUNGAN DEPRESI DAN KUALITAS HIDUP PASIEN PENYAKIT GINJAL KRONIK YANG MENJALANI HEMODIALISIS DI BALI 2015
Abstract
Depresi adalah masalah psikologis yang paling sering timbul pada pasien penyakit ginjal
kronis (PGK) yang menjalani hemodialisis. Depresi dapat mempengaruhi kualitas hidup
yang dapat mempengaruhi angka rawat inap dan mortalitas pasien. Penelitian analitik
potong lintang dilakukan pada pasien PGK yang menjalani hemodialisis di Rumah Sakit
Umum Pusat (RSUP) Sanglah. Responden yang memenuhi kriteria inklusi kemudian
mengisi kuesioner BDI-II dan KDQOL-SF. Uji regresi dilakukan untuk mengetahui
hubungan antara depresi dan kualitas hidup. Seratus responden yang mengisi kuesioner
terdiri dari 66 (66%) orang laki-laki. Rerata usia responden adalah 49,75±13,38 tahun,
p=0,86. Angka prevalensi depresi sebesar 44%. Kualitas hidup pasien secara umum
adalah buruk (55%). Depresi tidak berhubungan secara bermakna terhadap kualitas hidup
pasien yang menjalani hemodialisis. Depresi berat merupakan faktor yang paling
dominan berpengaruh terhadap kualitas hidup yang buruk (OR 8,00; p=0,062) diikuti
depresi sedang (OR 2,67; p=0195) dan depresi ringan (OR 2,40; p=0,067). Angka
prevalensi depresi sangat tinggi pada pasien penyakit ginjal kronik yang menjalani
hemodialisis. Semakin tinggi derajat depresi pasien maka dapat meningkatkan
kemungkinan mendapat kualitas hidup yang buruk.
Kata kunci: depresi, kualitas hidup, hemodialisis, PGK, BDI-II, KDQOL-SF