PREVALENSI MULTIPLE MYELOMA BERDASARKAN UMUR, JENIS KELAMIN DAN LESI PADA TULANG DI RSUP SANGLAH/FK UNUD PERIODE 2013-2017
Abstract
Prevalensi multiple myeloma mengalami peningkatan setiap tahunnya, termasuk di Indonesia. Kasus multiple myeloma pada umumnya terjadi pada pasien usia lanjut dengan jenis kelamin laki-laki. Pada hampir sebagian besar kasus multiple myeloma ditemukan lesi osteolitik pada tulang dengan manifestasi klinis fraktur patologis. Di Bali pada khususnya, belum banyak terdapat penelitian epidemilogi terkait multiple myeloma. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi multiple myeloma berdasarkan umur, jenis kelamin dan lokasi lesi tulang di RSUP Sanglah/FK Unud periode 2013-2017. Penelitian ini merupakan penelitian potong lintang deskriptif dengan subjek sejumlah 24 pasien multiple myeloma dari tahun 2013-2017. Data penelitian merupakan data sekunder yang diperoleh dari Poli Ortopedi dan Traumatologi RSUP Sanglah. Hasil penelitian menunjukkan prevalensi kasus multiple myeloma di RSUP Sanglah adalah 4,64% dengan kasus terbanyak terjadi pada tahun 2017 (33,3%). Sekitar 45,8% pasien multiple myeloma berada pada kelompok umur 51-60 tahun. Persentase kasus multiple myeloma pada pasien laki-laki lebih besar dibanding pasien wanita (54,2% : 45,8%). Lesi osteolitik dengan manifestasi fraktur patologis paling banyak ditemukan pada tulang humerus, yaitu sebesar 41,7%
Kata Kunci: Multiple myeloma, prevalensi, umur, jenis kelamin, lokasi lesi tulang.