PREVALENSI DISFUNGSI SEKSUAL AKIBAT MENGGUNAKAN TIPIKAL ANTIPSIKOTIK PADA PASIEN LAKI-LAKI DENGAN SKIZOFRENIA DI RUMAH SAKIT JIWA PROVINISI BALI TAHUN 2015
Abstract
Skizofrenia memperlihatkan serangkaian gejala berupa gangguan konteks berpikir, persepsi, afek, motivasi, perilaku, dan fungsi interpersonal. Diperlukan terapi antipsikotik untuk menekan gejala tesebut. Kejadian Disfungsi seskual akibat penggunaan antipsikotik dilaporkan cukup tinggi pada laki-laki yang menggunakan golongan tipikal. Kasus ini sering terlewati dan tidak terlaporkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi disfungsi seksual pada pasien laki-laki dengan skizofrenia di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Bali Tahun 2015 setelah mendapatkan obat golongan tipikal antipsikotik. Sebanyak 45 pasien laki-laki dengan skizofrenia yang mendapatkan terapi antipsikotik sekurangnya 6 bulan digunakan sebagai subjek penelitian. Variabel pada penelitian ini berupa karakteristik demografi, karakteristik medis dan gambaran disfungsi seksual dengan menggunakan kuisioner International Index of Erectile Function (IIEF) yang sudah diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia. Sebagian besar pada penelitian ini mengalami disfungsi seksual (66,6%) berupa gangguan gairah seksual (57,8%). Secara umum subjek yang menggunakan antipsikotik tipikal saja memiliki kecenderungan untuk mengalami disfungsi seksual (83,3%). Kejadian disfungsi seksual lebih banyak terjadi pada subjek yang telah menikah, tidak bekerja dan menggunakan golongan tipikal antipsikotik. Semakin lama pengobatan, akan meningkatkan kejadian disfungsi seksual. Hal tersebut tentu menyebabkan ketidaknyamanan baik secara fisik dan psikologis pada pasien skizofrenia yang berdampak pada keberhasilan terapi.
Kata kunci : Skizofrenia, Antipsikotik Tipikal, Disfungsi Seksual