PERBEDAAN SKOR KEBERHASILAN TERAPI PADA PASIEN PATAH TULANG PERGELANGAN KAKI YANG DILAKUKAN PEMBEDAHAN DAN TANPA PEMBEDAHAN DENGAN INSTRUMEN FOOT AND ANKLE ABILITY MEASURE (FAAM) DI RSUP SANGLAH TAHUN 2014-2016
Abstract
Patah tulang pergelangan kaki adalah salah satu patah tulang yang paling sering ditemui di UGD. Penanganan patah tulang pergelangan kaki masih kontroversi. Terdapat instrumen yang dapat digunakan untuk menilai fungsi fisik terkait gangguan pada pergelangan kaki. Peneliti ingin mengetahui perbedaan skor keberhasilan terapi pada pasien patah tulang pergelangan kaki yang dilakukan pembedahan dan tanpa pembedahaan dengan instrumen FAAM di RSUP Sanglah dari tahun 2014-2016. Penelitian ini merupakan penelitian analitik cross-sectional, diperoleh total 60 sampel yang dibagi dalam kelompok pembedahan (30 pasien) dan tanpa pembedahan (30 pasien). Data diambil secara sekunder dengan melihat rekam medis pasien dan juga diambil secara primer dengan melakukan wawancara kuesioner. Data dianalisis menggunakan program SPSS. Hasil penelitian menunjukkan pasien pada kelompok pembedahan dan tanpa pembedahan lebih banyak berjenis kelamin laki-laki dengan persentase 53,3% dan 70,0%, status pendidikan SMA (66,7%), status pekerjaan pegawai dengan persentase 53,3% dan 46,7%, dan jenis patah tulang SER dengan persentase 46,7% dan 56,7%. Kelompok pembedahan rerata berusia 39,10 tahun dan lama patah tulang 1,20 tahun yang lalu. Kelompok tanpa pembedahan rata-rata berusia 35,43 tahun dan lama patah tulang 1,11 tahun yang lalu. Uji normalitas Saphiro-Wilk skor ADL dan skor sports berdistribusi normal dengan nilai p = >0,05. Uji independent sample t-test menunjukkan perbedaan rerata skor ADL dan skor sports yang signifikan pada kelompok pembedahan dan tanpa pembedahan dengan nilai p=0,000 dan 0,028. Terdapat perbedaan skor keberhasilan terapi pada kelompok pembedahan dan tanpa pembedahan dengan nilai p yang signifikan secara statistik.
Kata kunci : fraktur ankle, ORIF, gips, skor FAAM