Karakteristik Sosiodemografi dan Perilaku Partisipan Voluntary Counseling and Testing (VCT) di Yayasan Kerti Praja Denpasar Tahun 2000-2013
Abstract
Layanan voluntary counseling and testing (VCT) memiliki peran penting sebagai pintu masuk ke seluruh layanan HIV/AIDS. Yayasan Kerti Praja (YKP) merupakan penyedia layanan VCT pertama di Provinsi Bali yang hingga tahun 2013 telah melayani belasan ribu partisipan. Eksplorasi data rekam medik partisipan VCT di YKP dapat mengungkap karakteristik sosiodemografi dan perilaku partisipan VCT dari tahun 2000-2013. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif cross sectional. Dari 17.747 sampel didapatkan hasil sebanyak 8,5% partisipan VCT di YKP berstatus HIV positif. Mayoritas partisipan VCT di YKP adalah perempuan, berusia 16-40 tahun, bertempat tinggal di kota Denpasar, memiliki pekerjaan berisiko tinggi terinfeksi HIV, termasuk ke dalam kelompok berisiko tinggi untuk terpapar HIV dan transmisi penularan HIV dicurigai melalui hubungan seks vaginal berisiko. Sedangkan proporsi status HIV positif terbanyak ditemukan pada kelompok lelaki (14,6%), berusia lebih dari 40 tahun (10,3%), berdomisili di luar kota Denpasar (10,5%), tidak bekerja (16,3%), tergolong ke dalam kelompok risiko tinggi terpapar HIV (8,5%) dan pengguna injecting drug user (35%). Didapatkan kesimpulan bahwa angka kunjungan VCT di YKP setiap tahunnya cenderung mengalami peningkatan, dengan angka kejadian positif HIV yang semakin menurun.
Kata kunci : Infeksi HIV, voluntary counseling and testing (VCT), cross sectional, sodiodemografi, Yayasan Kerti Praja
HIV/AIDS treatment. Kerti Praja Foundation as the oldest VCT clinic in Bali has giving it’s best service for thousand participants since 2000. This data exploration will giving an explanation about sociodemographic and behavioral characteristic of VCT participants in YKP from 2000 until 2013. This research using descriptive cross sectional study models. From 17.747 VCT participants we found that 8.5% participants with positive HIV status. Mostly VCT participants are female, 16-40 years old, living in Denpasar, have high risk job, high risk exposure to HIV infection and suspected got HIV from unprotected vaginal sex transmission. Proportion of participants with positive HIV status we found greater in male group (14.6%), >40 years old (10.3%), living outside Denpasar (10.5%), jobless group (16.3%), have high risk exposure to HIV infection (8.5%), and injecting drug user group (35%). We conclude that VCT participants in YKP increased every year, but participants with positive HIV status decreased.
Keywords : HIV infection, voluntary counseling and testing (VCT), cross sectional, sociodemography, Kerti Praja Foundation