PERBEDAAN KEJADIAN GANGGUAN FUNGSI KOGNITIF PADA LANSIA DENGAN HIPERTENSI DAN TANPA HIPERTENSI DI PUSKESMAS 1 DENPASAR UTARA TAHUN 2014
Abstract
Hipertensi merupakan manifestasi klinis tersering dari kelainan sistem sirkulasi yang turut berkontribusi dalam perjalanan penyakit gangguan fungsi kognitif (GFK). GFK merupakan tanda awal dari progresi demensia yang dapat menurunkan kualitas hidup penderita. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kejadian GFK pada lansia dengan hipertensi dan tanpa hipertensi di Puskesmas 1 Denpasar Utara. Penelitian ini menggunakan metode analitik observasional dengan rancangan potong lintang pada subyek lansia yang berobat ke puskesmas 1 Denpasar Utara. Pemeriksaan tekanan darah menggunakan tensimeter dan fungsi kognitif menggunakan MMSE. Data dianalisis dengan chi square dengan ?=0,05. Dari 80 orang lansia yang memenuhi kriteria inklusi didapatkan 45 orang (56,3%) menderita hipertensi, 23 orang (28,8%) menderita diabetes melitus tipe 2 (DMT2), 48 orang (60%) mengalami GFK. Sebanyak 34 orang (70,8%) dengan hipertensi serta 18 orang (37,5%) orang dengan DMT2 mengalami GFK. Hasil analisis dengan chi square didapatkan perbedaan yang signifikan kejadian GFK pada lansia dengan hipertensi dan tanpa hipertensi (p=0,001) serta pada lansia dengan dan tanpa DMT2 (p=0,034). Dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan kejadian GFK pada lansia dengan hipertensi dan tanpa hipertensi serta DMT2 dan tanpa DMT2.