PREVALENSI PASIEN ANEMIA APLASTIK YANG DI RAWAT DI POLIKLINIK PENYAKIT DALAM RSUP SANGLAH DENPASAR TAHUN 2014
Abstract
Anemia aplastik (AA) adalah suatu kelainan yang ditandai oleh pansitopenia pada darah tepi dan penurunan selularitas sumsum tulang. Pada keadaan ini jumlah sel-sel darah yang diproduksi tidak memadai. Untuk mengetahui prevalensi orang yang menderita penyakit anemia aplastik di RSUP Sanglah dan Untuk mengetahui prevalensi anemia aplastik non-berat dan berat di RSUP Sanglah. Penelitian ini menggunaan studi deskriptif yang dilakukan pada pasien anemia aplastik di Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah Denpasar tahun 2014. Data yang diperoleh pada rekam medis pasien antara lain jenis kelamin, umur, darah lengkap berupa leukosit, hemoglobin, trombosit dan netrofil, dan golongan anemia aplastik. Pada penelitian ini di dapatkan prevalensi sempel pasien sejumlah 10 orang yang memenuhi kriteria inklusi. Dimana jumlah sempel yang paling dominan adalaha perempuan bejumlah 6 orang (60%) dan umur pada pasien anemia aplastik dari rentang 16 – 75 tahun dengan reratanya 47 17.9 tahun. Adapun manifestasi klinis yang didapat pada sampel semua mengalami lemas. Dari awal sampel pasien didiagnosis anemia aplastik melakukan pemeriksaan darah lengkap untuk mengetahui jumlah sel-sel darah yang diproduksi tidak memadai. Hasil dari pemeriksaan laboraturium awal dengan leukosit reratanya 2.65 × 10³/µL, hemoglobin rerata 7.57 g/dL, trombosit rerata 61.89 ×10³/µL, Netrofil rerata 1.10 ×10³/µL. Penggolongan anemia aplastik non berat berjumlah 4 (40%) orang dan berat 6 (60%) orang. Didapatkan prevalensi anemia aplastik di RSUP Sanglah sejumlah 10 orang dimana yang paling dominan adalah perempuan berjumlah 6 (60%) orang. Dari 10 pasien anemia aplasik digolongkan menjadi non berat berjumah 4 orang dan berat berjumlah 6 orang.