TINGKAT PENGETAHUAN DAN PERILAKU IBU-IBU PEMBINAAN KESEJAHTERAHAN KELUARGA DESA ADAT LEGIAN TENTANG PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI
Abstract
Kanker payudara merupakan kanker dengan diagnosis terbanyak pada wanita di dunia. Angka kematian yang tinggi erat dikaitkan dengan kurangnya kesadaran masyarakat terhadap kanker payudara, tidak adanya program skrining yang terorganisir, presentasi kanker payudara yang muncul secara perlahan, dan kurangnya pilihan pengobatan yang efektif dan mudah di akses sehingga menyebabkan terlambatnya deteksi dini pada kanker payudara. Salah satu cara yang dapat digunakan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat adalah dengan melakukan Pemeriksaan Payudara Sendiri (Sadari). Sadari penting untuk diketahui dan diterapkan oleh semua orang, terutama pada wanita.
Penelitian dilakukan di Desa Adat Legian pada bulan Desember 2013 terhadap 240 orang dengan rancangan cross-sectional study. Pengumpulan menggunakan kuesioner yang dibagikan kepada responden Ibu-ibu yang tergabung dalam Pembinaan Kesejahterahan Keluarga (PKK) di Desa Adat Legian, serta dari informasi yang terkait dengan masalah yang akan diteliti yang didapat melalui text book, jurnal hasil penelitian yang diterbitkan, internet, serta kebijakan-kebijakan yang telah ada. Data hasil penelitian ditampilkan secara deskriptif.
Sebanyak 23 orang (9.6%) Ibu-ibu PKK di Desa Adat Legian berpengetahuan baik, 166 orang (59.2%) berpengetahuan cukup dan 51 orang (21.3%) berpengetahuan kurang tentang Sadari. Sebanyak 119 orang (49.6%) melakukan Sadari dengan sesuai dan 121 orang (50.4%) dari Ibu-ibu PKK Desa Adat Legian melakukan Sadari dengan tidak sesuai.
Dapat disimpulkan bahwa tingkat pengetahuan Ibu-ibu PKK Desa Adat Legian tentang Sadari tergolong cukup (59.2%), namun sebagian dari Ibu-ibu PKK Desa Adat Legian masih memiliki perilaku yang tidak sesuai (50.4%) mengenai Pemeriksaan Payudara Sendiri (Sadari).