TERAPI ANTIBIOTIK DAN TERAPI SUPORTIF PADA PASIEN PNEUMONIA
Abstract
Pneumonia merupakan infeksi akut yang menyerang jaringan paru-paru (alveoli) yang dapat disebabkan oleh berbagai mikroorganisme antara lain virus, jamur dan bakteri. Infeksi ini menyebabkan peradangan pada paru dan akumulasi eksudat pada jaringan paru. Penyebab pneumonia adalah infeksi bakteri yang disebabkan oleh bakteri streptococus pneumoniae, haemophilus influenzae, pneumonia dan clamydia pneumoniae. Penelitian ini bertujuan mengetahui efektivitas penggunaan obat pneumonia pada pasien pneumonia di instalasi rawat inap RSU Kota Tangerang Selatan. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif dengan pendekatan kuantitatif dan pengumpulan data secara retrospektif. Pengambilan sampel dilakukan menggunakan teknik purposive sampling dengan jumlah sampel 127 pasien dari populasi 186 pasien. Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa karakteristik pasien Pneumonia didominasi oleh rentan usia > 60 tahun, dengan jenis kelamin laki-laki (61,4%), dengan masa lama perawatan > 5 hari (53,5%), dan pasien yang dinyatakan sembuh sebesar (90,5%) sedangkan pasien meninggal sebesar (8,8%). Penggunaan obat pneumonia yang paling banyak digunakan adalah terapi utama antibiotik golongan chepalosphorins dengan jenis obat ceftriaxone (44,8%), pasien yang diberikan terapi suportif oksigen (26,7%), Pemberian infus (89,7%), paracetamol (38,5%), acetylcysteine (74%), vitamin D 22%, Curcuma 29,1%. Terapi antibiotik dan suportif menunjukan terdapat perbaikan klinis pasien sebelum dan sesudah mendapatkan terapi pada nilai saturasi oksigen (p-value<0,005) nilai laju pernafasan (p-value <0,005) nilai suhu tubuh (p-value <0,001)