HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DENGAN IMPLEMENTASI EMPAT PILAR GIZI SEIMBANG DAN PROFIL SANITASI SEKOLAH PADA SISWA SEKOLAH DASAR DI BALI
Abstract
Pendahuluan: Riskesdas 2018 melaporkan kurus dan gemuk merupakan masalah utama gizi anak. Perbaikan gizi dapat dilakukan melalui penerapan gizi seimbang dan sanitasi sekolah.
Metode: Penelitian ini bersifat cross sectional dengan melibatkan 245 siswa. Variabel dependen meliputi status gizi dan variabel independen meliputi implementasi empat pilar gizi seimbang dan profil sanitasi sekolah. Variabel dependen dinilai berdasarkan indeks massa tubuh, sedangkan variabel independen dinilai berdasarkan wawancara.
Hasil: Hasil menunjukkan tidak terdapat hubungan yang signifikan antara status gizi dengan pilar aneka ragam pangan (p=0,156), pilar perilaku hidup bersih (p=0,570), pilar aktivitas fisik (p=0,528), pilar pemantauan berat badan (p=0,696), standar sumber air bersih (p=0,466), dan standar kebersihan (p=0,324), sedangkan pada standar sanitasi menunjukkan hubungan signifikan (p=0,038). Selanjutnya, analisis poin indikator dominan menunjukkan indikator yang belum sesuai adalah konsumsi buah (3 kelompok gizi), konsumsi sayur dan memantau berat badan (4 kelompok gizi), meminum air putih (5 kelompok gizi), akses toilet terpisah (2 kelompok gizi), serta akses sumber air bersih (1 kelompok gizi).
Pembahasan: Hasil menunjukkan hanya standar sanitasi yang memiliki hubungan signifikan dengan status gizi (p=0,038 < 0,05). Selanjutnya, analisis poin indikator dominan menunjukkan indikator yang belum sesuai meliputi konsumsi sayur, buah, air putih, pemantauan berat badan, akses toilet terpisah, dan akses sumber air bersih di sekolah.
Simpulan: Penelitian ini menyimpulkan hanya standar sanitasi yang memiliki hubungan signifikan dengan status gizi siswa di Bali. Namun, perbaikan pada semua indikator dominan tetap perlu dipertimbangkan karena merupakan faktor langsung dan tidak langsung dari status gizi anak.
Kata kunci: Empat pilar gizi seimbang, profil sanitasi sekolah, status gizi