Pengaruh Kemandirian Keuangan Daerah Dan Keserasian Alokasi Belanja Terhadap Indeks Pembangunan Manusia
Abstract
Otonomi daerah bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang diproksikan dengan indeks pembangunan manusia. Dalam upaya untuk mencapai kesejahteraan masyarakat, adanya peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) berperan dalam membiayai pembangunan di daerahnya sehingga kesejahteraan masyarakat meningkat. Namun kenyatannya, adanya peningkatan PAD belum tentu meningkatkan pembangunan manusia. Hal ini disebabkan karena belanja publik yang relatif rendah menyebabkan pelayanan publik yang tidak memadai bagi masyarakat. Tujuan penelitian ini untuk menguji pengaruh kemandirian keuangan daerah dan keserasian alokasi belanja terhadap IPM di kabupaten/kota di Provinsi Bali tahun 2008-2012. Penelitian ini menggunakan data sekunder yang bersumber dari Biro Keuangan Provinsi Bali yang selanjutnya dianalisis menggunakan analisis rasio keuangan dan regresi linear berganda. Hasil analisis menunjukkan bahwa tingkat kemandirian keuangan daerah di kabupaten/kota di Provinsi Bali secara rata-rata sebesar 24,38 persen, sedangkan rata-rata alokasi dana untuk belanja publik sebesar 41,43 persen. Hasil regresi linear berganda menunjukkan bahwa secara simultan kemandirian keuangan daerah dan keserasian alokasi belanja berpengaruh signifikan terhadap IPM, Secara parsial, kemandirian keuangan daerah dan keserasian alokasi belanja berpengaruh positif dan signifkan terhadap IPM.