PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN, UPAH MINIMUM DAN PERTUMBUHAN EKONOMI TERHADAP TINGKAT PENGANGGURAN DI WILAYAH SARBAGITA
Abstract
Pengangguran adalah suatu kondisi seseorang yang tidak memiliki pekerjaan atau yang sedang mencari pekerjaan namun belum mendapatkan pekerjaan. Pengangguran merupakan masalah ekonomi yang sering terjadi yang dipengaruhi oleh berbagai faktor. Pengangguran terjadi akibat banyaknya angkatan kerja belum memperoleh pekerjaan karena lapangan pekerjaan kurang memadai. Tingkat pengangguran merupakan persentase angkatan kerja yang sedang mencari pekerjaan. Penelitian ini bertujuan: 1) Untuk menganalisis pengaruh simultan tingkat pendidikan, upah minimum, dan pertumbuhan ekonomi terhadap tingkat pengangguran di Wilayah Sarbagita; 2) Untuk menganalisis pengaruh parsial tingkat pendidikan, upah minimum, dan pertumbuhan ekonomi terhadap tingkat pengangguran di Wilayah Sarbagita; dan 3) Untuk menganalisis variabel yang memiliki pengaruh dominan terhadap tingkat pengangguran di Wilayah Sarbagita.
Data yang digunakan adalah data sekunder dengan tipe data panel yaitu kombinasi data time series sebanyak 9 tahun dari tahun 2011-2019 dan data cross section sebanyak 1 kota dan 3 kabupaten (Kota Denpasar, Kabupaten Badung, Kabupaten Gianyar, dan Kabupaten Tabanan) yang bersumber dari Badan Pusat Statistik Provinsi Bali dengan jumlah pengamatan sebanyak 36 pengamatan. Jenis data yang digunakan adalah data kuantitatif dan data kualitatif, kemudian data diolah dengan teknik analisis regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Tingkat pendidikan, upah minimum, dan pertumbuhan ekonomi secara simultan berpengaruh signifikan terhadap tingkat pengangguran; 2) Tingkat pendidikan tidak berpengaruh terhadap tingkat pengangguran. Pertumbuhan ekonomi dan upah minimum secara parsial berpengaruh negatif dan signifikan terhadap tingkat pengangguran; dan 3) Variabel yang memiliki pengaruh dominan terhadap tingkat pengangguran di Wilayah Sarbagita adalah upah minimum.
Kata kunci: tingkat pengangguran, tingkat pendidikan, upah minimum, pertumbuhan ekonomi