ANALISIS DETERMINAN KESEJAHTERAAN LANSIA DI KABUPATEN TABANAN

  • Ni Made Ayu Sriastiti STUDENT
  • I K G Bendesa

Abstract

ABSTRAK


 Meningkatnya taraf hidup dan Umur Harapan Hidup (UHH) penduduk dalam suatu negara mencerminkan keberhasilan pembangunan. Kabupaten Tabanan merupakan kabupaten dengan jumlah lansia tertinggi di Provinsi Bali yaitu sebesar 10,17 persen. Tingginya jumlah penduduk lansia di Kabupaten Tabanan tentunya menimbulkan berbagai macam permasalahan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis; 1) hubungan faktor hubungan baik dengan anggota keluarga terhadap kesejahteraan lansia di Kabupaten Tabanan; 2) hubungan faktor akses kesehatan terhadap kesejahteraan lansia di Kabupaten Tabanan; 3) hubungan faktor religiusitas terhadap kesejahteraan lansia di Kabupaten Tabanan; dan 4) hubungan faktor kondisi ekonomi terhadap kesejahteraan lansia di Kabupaten Tabanan. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 150, yang menggunakan metode kuantitatif dengan Secon-Order Confirmatory Factor Analysis yaitu menguji kecocokan data dengan model yang dibentuk menggunakan alat AMOS 22. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model yang dibuat memenuhi kriteria goodness-of fit yaitu dengan melihat nilai probability, CMIN/DF, RMSEA, CFI, GFI dan RMR. Faktor hubungan baik dengan anggota keluarga, akses kesehatan, religiusitas, dan kondisi ekonomi  memiliki korelasi yang positif terhadap kesejahteraan lansia di Kabupaten Tabanan meski tidak signifikan, tetapi dalam keseluruhan model sudah signifikan.


Kata kunci: Hubungan baik dengan anggota keluarga, Akses kesehatan, Religiusitas, Kondisi ekonomi, dan Kesejahteraan lansia


 


ABSTRACT


The increase in living standards and life expectancies of the people reflect the success in the country’s development. Tabanan is a regency with the largest number of elderlies in Bali, which is 10,17 percent of their population. With a high number of elderly, there are bound to be various problems. The aim of this research is to analyze; 1) the correlation between the good relationship with family and the welfare of the elderly in Tabanan Regency; 2) the relationship between health access and the welfare of the elderly in Tabanan Regency; 3) the relationship between religiosity and the welfare of the elderly in Tabanan Regency; and 4) the relationship between economic condition and the welfare of the elderly in Tabanan Regency. 150 samples were analyzed utilizing the second-order confirmatory factor analysis, which examines the goodness of fit of the model formed using AMOS 22. The results show that the model fulfills the goodness of fit criteria, by assessing the probability value, CMIN/DF, RMSEA, CFI, GFI and RMR.Good relationship, health access, religiosity, and economic condition have a positive correlation with the elderly’s welfare in Tabanan Regency, even though not significant. However, the model as a whole is already significant.


Keywords: Good relationship with family, Health access, Religiosity, Economic condition, andWelfare of the elderly

Downloads

Download data is not yet available.
Published
2018-10-02
How to Cite
SRIASTITI, Ni Made Ayu; BENDESA, I K G. ANALISIS DETERMINAN KESEJAHTERAAN LANSIA DI KABUPATEN TABANAN. E-Jurnal Ekonomi Pembangunan Universitas Udayana, [S.l.], p. 2219-2248, oct. 2018. ISSN 2303-0178. Available at: <https://ojs.unud.ac.id/index.php/eep/article/view/40543>. Date accessed: 19 nov. 2024.