Akumulasi Logam Berat Seng (Zn) pada Akar dan Daun Lamun Enhalus acoroides di Perairan Pantai Sanur, Bali

  • I Komang Yopi Trio Santana Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan (Department of Aquatic Resources Management) Universitas Udayana
  • Pande Gde Sasmita Julyantoro Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan (Department of Aquatic Resources Management) Universitas Udayana
  • Ni Putu Putri Wijayanti Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan (Department of Aquatic Resources Management) Universitas Udayana

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsentrasi logam berat Zn pada sedimen, akar dan daun lamun Enhalus acoroides serta kemampuannya dalam mengakumulasi dan mentranslokasi logam berat di kawasan perairan Pantai Sanur yang dilaksanakan pada bulan Pebruari 2018. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan stasiun pengambilan sampel ditentukan dengan menggunakan metode purposive sampling yang dilakukan pada 3 stasiun. Sampling dalam penelitian ini meliputi sampling kualitas air, pengambilan sampel sedimen, akar dan daun lamun Enhalus acoroides.  Pengukuran data kualitas air dilakukan secara insitu sedangkan analisis sampel dilakukan di UPT. Laboratorium Analitik Universitas Udayana dengan menggunakan ICPE-9000. Hasil penelitian menunjukan bahwa kondisi kualitas perairan Pantai Sanur secara umum masih mampu menunjang kehidupan lamun Enhalus acoroides sesuai dengan Pergub Bali No. 16 Tahun 2016 tentang baku mutu lingkungan hidup dan kriteria baku kerusakan lingkungan hidup. Rata-rata kandungan logam berat Zn di akar tertingggi pada stasiun 3 yaitu sebesar 7,09 mg/kg dan terendah pada stasiun 1 sebesar 5,84 mg/kg. Rata-rata kandungan logam berat Zn di daun tertingggi pada stasiun 2 yaitu sebesar 9,07 mg/kg dan terendah pada stasiun 3 yaitu sebesar 7,50 mg/kg. Sedangkan pada sedimen, kandungan logam berat Zn tertinggi pada stasiun 2 dengan nilai 12,27 mg/kg dan terendah pada stasiun 3 dengan nilai 9,47mg/kg. Nilai faktor biokonsentrasi (BCF) menunjukan bahwa daun dan akar lamun Enhalus acoroides dapat mengakumulasi logam berat Zn sebesar 0,78 dan 0,61. Hasil perhitungan translokasi faktor (TF) sebesar 1,28 menunjukan lamun Enhalus acoroides termasuk kategori fitoekstraksi (>1).

Downloads

Download data is not yet available.

References

Ahmad, F., Azman, S., Mohd Said, M. I., & Baloo, L. 2015. Tropical seagrass as a bioindicator of metal accumulation. Sains malaysiana, 44(2): 203-210.

Amin, B., Afriyani, F., & Saputra, M. A. 2011. Distribusi Spasial logam berat Pb dan Cu pada sedimen dan Air Laut Permukaan di Perairan Tanjung Buton Kabupaten siak provinsi riau. Jurnal teknologi, 11(1): 1-8

Amriani. 2011. Bioakumulasi Logam Berat Timbal (Pb) dan Seng (Zn) pada Kerang Darah (Anadara Granosa L.) dan Kerang Bakau (Polymesoda Bengalensis L.) di Perairan Teluk Kendari. Tesis. Semarang : Universitas Diponegoro

Arifin, Z., & Fadhlina, D. 2009. Fraksi logam berat Pb, Cd,Cu dan Zn dalam sedimen dan biovaliabilitasnya bagi biota di periaran Teluk Jakarta. Ilmu Kelautan, 14(1) : 27-32.

Arthana, I. W. 2004. Jenis dan kerapatan Padang lamun di Pantai Sanur Bali, Denpasar: Universitas Udayana. Jurnal Lingkungan Hidup Bumi Lestari, 2(5) : 68-76.

Astuti, W. 2011. Kandungan Logam Berat Pb (Timbal) pada Lamun Enhalus acoroides di Pesisir Teluk Ambon. Website: elibrary.ub.ac.id/handle/1234 56789 [30 Oktober 2017].

Baker, A. J. M. 1981. Accumulator and excluders-strategic in the response of plants to heavy metals. Journal of Plant Nutrition, 3(1-4) : 643-654.

Connel, D. W., & Miller, G. J. 1995. Kimia dan Ekotoksikologi Pencemaran. Koestoer Y, penerjemah ; Jakarta : Universitas Indonesia Press. Terjemahan dari : Pollution Chemistry Ecotoxicology. 520 hlm

Dahuri, R. 2003. Keanekaragaman Hayati Laut Aset Berkelanjutan Pembangunan Indonesia. Jakarta : Gramedia Pustaka. 305 hlm.

Darmono. 1995. Logam Dalam Sistem Biologi Makhluk Hidup. Jakarta : Universitas Indonesia Press. 140 hlm.
Effendi, H. 2003. Telaah Kualitas Air Bagi Pengelolaan Sumberdaya dan Lingkungan Perairan. Edisi 5. Yogyakarta : Kanisius. 256 hlm

Ghosh, M & Singh, S.P. 2005. Comparative uptake and phytoextraction study of soil induced chromium by accumulator and high biomass weed species. Applied ecology and environmetal research, 3(2) : 67-79

Hutagalung, H. P. 1991. Pencemaran Laut Oleh Logam Berat Dalam Status Pencemaran Laut di Indonesia dan Teknik Pemantauannya. Jakarta : Puslitbang Oseanologi-LIPI. hal 45-59

Pergub Bali. (2016). Peraturan Gubenur Bali No. 16 tahun 2016 Tentang baku Mutu lingkungan Hidup dan Kriteria Baku Mutu Kerusakan Lingkungan hidup. Denpasar-Bali: Pemerintah Provinsi Bali.

Kuo, J., & Den-Hatog, C. 2006. Seagrass Morphology, Anatomy, and Ultrastructure. Dordrecht : Springer. 51–87 hal

Lingby, J. E., & Brix, H. 1982. Uptake and Translocation of Phosphorus in Eelgrass (Zostera marina). Marine Biology, 90: 111-116

Llagostera, I., Perez, M., & Romero, J. 2011. Trace metal content in the seagrass Cymodocea nodosa: differential accumulation in plant organs. Aquat Bot, 95:124-128.

Mukhtasor. 2007. Pencemaran Pesisir dan Laut. Jakarta : Pradya Paramita. 332 hlm.

Nugraha, A. H. 2016. Respon fisiologis lamun Thalassia hemprichii dan Cymodocea rotundata terhadap tekanan antropogenik di Gugusan Pulau Pari Kepulauan Seribu. Tesis. Bogor : Institut Pertanian Bogor.

Phillips, R. C, & Menez, E. G. 1988. Seagrass. Washington DC : Smith Sonian Institution Press. 104 hlm.

Radulescu, C., Stihi, C., Popescu, I. V., Dulama, I. D., Chelarescu, E. D., & Chilian, A. 2013. Heavy metal accumulation and translocation in different parts of Brassica oleracea L. Rom J Phys, 58(9): 1337-1354.

Razak, H. 1987. Pengaruh logam berat terhadap lingkungan.Warta Oseana, 6 (2): 9-15.

Sangaji, F. 1994. Pengaruh Sedimen dasar terhadap Penyebaran, Kepadatan, Keanekaragaman dan Pertumbuhan Padang Lamun di Laut Sekitar Pulau Barang Lompo. Tesis. Ujung Pandang : Pascasarjana Universitas Hasanudin

Sugiyanto, R. A. N., Yona, D., & Kasitowati, R. D. 2016. Analisis akumulasi logam berat timbal (Pb) dan kadmium (Cd) pada lamun Enhalus acoroides sebagai agen fitoremediasi di Pantai Paciran Lamongan. Seminar Nasional
Perikanan dan Kelautan VI, Fakultas Perikanan Dan Ilmu Kelautan, Universitas Brawijaya malang. 449-455

Supriyanti, E., Sedjati, S., & Nurfadhli, Z. 2016. Akumulasi logam berat Zn (seng) pada lamun Enhalus acoroides dan Thalassian hemprichii di peraiaran Pantai Kartini Jepara. Buletin Oseanografi marina, 5(1) : 14-20.

Tupan, C. I., & Azrianingsih, R. 2016. Accumulation and deposition of lead heavy metal in the tissue of roots, rhizomes and leaves of seagrass Thalassia hemprichii (Monocotyledoneae, Hydrocharitaceae). Bioflux, 9(3): 580-589

Yin, S., Feng, C., Li, Y., Yin, L., & Shen Z. 2015. Heavy metal Pollution in the surface water of the yangtze Estuary: A 5-year follow-up study. Chemosphere, 138 : 718-725
Published
2018-08-30
How to Cite
SANTANA, I Komang Yopi Trio; JULYANTORO, Pande Gde Sasmita; WIJAYANTI, Ni Putu Putri. Akumulasi Logam Berat Seng (Zn) pada Akar dan Daun Lamun Enhalus acoroides di Perairan Pantai Sanur, Bali. Current Trends in Aquatic Science, [S.l.], v. 1, n. 1, p. 47-56, aug. 2018. ISSN 2621-7473. Available at: <https://ojs.unud.ac.id/index.php/ctas/article/view/42083>. Date accessed: 21 nov. 2024. doi: https://doi.org/10.24843/CTAS.2018.v01.i01.p07.
Section
Article