Pengaruh Penambahan Bacillus sp. Terhadap Kelulushidupan Pasca Larva Udang Vannamei (Litopenaeus vannamei) Yang Terinfeksi Vibriosis.

: Effect of Bacillus sp. Addition Against Livelihoods After Vannamei Shrimp Larvae (Litopenaeus vannamei) Infected with Vibriosis.

  • Yufinta Cahya Permanti Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan (Department of Aquatic Resources Management) Universitas Udayana
  • Pande Gde Sasmita Julyantoro Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan (Department of Aquatic Resources Management) Universitas Udayana
  • Made Ayu Pratiwi Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan (Department of Aquatic Resources Management) Universitas Udayana

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan bakteri Bacillus sp. terhadap tingkat kelulushidupan pasca larva udang putih Litopenaeus vannamei yang diuji tantang dengan bakteri patogen Vibrio harveyi.Penelitian dilakukan secara  eksperimental menggunakan Rancangan AcakLengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 3 kali ulangan. Perlakuan A (kontrol) yaitu tanpa penambahan bakteri, perlakuan B yaitu dengan penambahan bakteri V. harveyi 106 CFU/ml,   perlakuan C ditambahkan bakteri Bacillus sp. 105 CFU/ml, dan perlakuan D dengan penambahan V. harveyi 106 CFU/ml dan bakteri Bacillus sp. 105 CFU/ml pada air kultur. Kelimpahan bakteri dihitung pada akhir penelitian pada media TCBS dan LB Agar untuk mengetahui persistensi bakteri pada air kultur. Seluruh data diuji secara statistik menggunakan One Way Anova kemudian dilanjutkan dengan Uji Tukey. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan Bacillus sp. pada udang yang terinfeksi vibriosis (perlakuan D) mampu menghasilkan persentase kelulushidupan sebesar (82.6 ± 2.3)% dan berbeda nyata (p<0,05) dibandingkan dengan tanpa penambahan Bacillus sp. (perlakuan B) yang hanya memiliki persentase kelulushidupan sebesar (49.3 ± 4.6)%. Sedangkan persentase kelulushidupan tertinggi masih didapatkan pada perlakuan A (85,3 ± 4,6)%. Menariknya, penambahan Bacillus sp. pada udang yang tidak terinfeksi vibriosis (perlakuan C) ternyata menghasilkan persentase kelulushidupan yang lebih rendah (69.3 ± 4.6)% daripada kontrol. Hal ini mengindikasikan bahwa penambahan bakteri Bacillus sp. mampu meningkatkan kelulushidupan pasca larva UdangVannamei yang terinfeksi vibriosis.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Anna, S. 2010. Udang Vanname. Kanisius. Yogyakarta

Anzhou, M., Di, L., Xuliang, Z., & Guoqiang, Z. (2013). Quorum quenching in culturable phyllosphere bacteria from tobacco. Int. J. Mol. Sci., 14,14607-14619.

Bakhtiar. 2004. Efektifitas Penggunaan Antibiotik untuk Mengontrol Penyakit Bakteri Vibrio harveyi pada Pasca Larva Udang Windu Penaeus monodon Fabricius. [Tesis]. Program Pascasarjana. Universitas Hasanuddin. Makassar.

Bonang, G., Koeswardono, E. S., 1982, Mikrobiologi Kedokteran Untuk Laboratorium dan Klinik, Edisi 1, PT Gramedia, Jakarta.

Compant S., Duffy, B., Nowak, J., Clement, C. and Barka, E., A. 2005. Mini review: Use Of Plant Growth – Promoting Rhizobacteria for Biocontrol Of Plant Diseases: Principles, Mechanism Of Action and Future Prospect. Appl Environ Microbiol. 71:4951-4959.

Donabedian H. 2003. Quorum sensing and its relevance to infectiousdiseases. J. Infect. 46:207-214.

Dong YH, Gusti AR, Zhang Q, Xu JL, and Zhang LH. 2002. Identification of Quorum Quenching N-Acyl - Homoserine Lactone from Bacillus species. Appl Environ Microbiol. 64 : 1754-1759.

Effendie MI. 1997. Biologi Perikanan. Yogyakarta : Yayasan Pustaka Nusatama. 157 hlm.

Fuqua C , Greenberg EP. 2002. Listening in on Bacteria: Acyl-Homoserine Lactone Signalling. Nat Rev Mol Cell Biol. 3: 685–695.

Haliman, R. W dan Adijaya D.S. 2004.Udang Vannamei. Penebar Swadaya. Jakarta.

Hendrajat, Erfan A, 2007. Budidaya Udang Vaname (Litopenaeus vaname) Pola Tradisioanal Plus di Kabupaten
Maros, Sulawesi Selatan. Media Akuakultur. 2 (2) :1-4

Henke JM and Bassler BL. 2004. Bacterial Social Engagements. TREND Cell Biol. 16:649-56.

Holt, J.G and N.R Krieg. 1984. Bergeys’s Manual of Systemic Bacteriolgy Vol.1. The Williams and Wilkins Co. Baltimore.

Kadriah, LA.K. 2012. Analisis Keragaman Morfologi, Fisiologi dan Genetik serta Uji patogenitas isolat-isolat Vibrio sp. Tesis. Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor. Bogor. 127 hlm.

Le Groumellec M, C Goarant, P Haffner, F Berthe, R Costa, and I Mermoud. 1996. Syndrome 93 in New Caledonia: Investigation of The Bacterial Hypothesis by Experimental Infections, with Reference to Stress-Induced Mortality. SICCPPS book of abstracts, SEAFDEC, Iloilo City, Philippines. p. 46.

Maryani, D. Dana, Sukenda. 2002. Peranan Ekstrak Kelopak dan Buah Mangrove Sonneratia caseolaris (L) terhadap Infeksi Bakteri Vibrio Harveyi pada Udang Windu (Penaeus monodon Fab.). Jurnal Akuakultur Indonesia. 1(3):129-138

Molina, L., Constantinescu, F., Michel, L., Reimmann, C., Duffy, B., and Defago, G. (2003). Degradation of Pathogen Quorum-Sensing Molecules by Soil Bacteriaa Preventive and Curative Biological Control Mechanism. FEMS Microbiol. Ecol., 45, 71-81. doi: 10.1016/S0168-6496(03)00125-9.

Nakayama, T., Nomura, N., Matsumura, M. 2005. Analysis of the relationship between luminescence and toxicity of Vibrio carchariae pathogenic to shrimp. Fisheries science 71, 1236–1242.

Pande G. S. J., Natrah FMI, Ace VBF, Uday K, Yufeng N, Peter B, and Defroidt T. 2015. Isolation of AHL-degrading Bacteria From Micro-algal Cultures and Their Impact on Algal Growth and on Virulence of Vibrio campbellii to Prawn Larvae. Appl Microbiol Biotechnol

Rosa, D.1993. Pengendalian Populasi Bakteri Harveyi pada udang windu Hal 89-92. Dalam K.sugama. T. Ahmad, Haryanti dan P. Sajana (eds). Prosiding Puslitbankan No. 18.Pusat Penelitian dan Pengembangan Perikanan, Jakarta.

Suriani, Sanita. Soemarno dan Soeharjono. 2013. Pengaruh Suhu dan Ph terhadap Laju pertumbuhan Lima Isolat Bakteri Anggota Genus Pseudomonas yang diisolasi dari Ekosistem Sungai Tercemar Deterjen di sekitar Kampus Universitas Brawijaya. J-PAL, Vol. 3, No. 2

Thompson, K.D. and A. Adams. 2004. Current Trends in Immunoyherapy and Vaccine Development for Bacterial Diseases of Fish. Molecular Aspect of Fish and Marne Biology. World Scientific, 3:313-362

Wedemeyer ,1996. Growth and Ecology of Fish Populations. Academic Press. London.

Widigdo, B. 2013. Bertambak Udang Dengan Teknologi Biocrete. Kompas Media Nusantara. Jakarta, 1-75.

Wulandari, Tjatur.,Ninik W dan Pujiono W P. 2015.Hubungan Pengelolaan Kualitas Air Dengan Kandungan Bahan Organik, NO2 dan NH3 Pada Budidaya Udang Vaname (Litopenaeus vannamei) di Desa Keburuhan Purworejo. Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Universitas Diponogoro. Halaman 42-48.

Wyban, A. James and N. J. 1991. Intensive Shrimp Production Technology. The Oceanic Institue Makapuu Point Honolulu.Hawaii USA.

Y. Combet B, K. K. Kalamba and P. Y. Kergoat. 1995. Effect of pH on Bacillus thermoamylovorans Growth and Glucose Fermentation. Applied and Enviromental Microbiology.Volume 61. No 2

Ziaei-Nejad S., M. H. Rezaei, G. A. Takami, D. L. Lovett, A.R. Mirvaghefi, & M. Shakouri, 2006. The effect of Bacillus spp. bacteria used as probiotics on digestive enzyme activity, survival and growth in the Indian white shrimp Fenneropenaeus indicus. Aquaculture, 252 : 516-524.
Published
2018-08-30
How to Cite
PERMANTI, Yufinta Cahya; JULYANTORO, Pande Gde Sasmita; PRATIWI, Made Ayu. Pengaruh Penambahan Bacillus sp. Terhadap Kelulushidupan Pasca Larva Udang Vannamei (Litopenaeus vannamei) Yang Terinfeksi Vibriosis.. Current Trends in Aquatic Science, [S.l.], v. 1, n. 1, p. 91-97, aug. 2018. ISSN 2621-7473. Available at: <https://ojs.unud.ac.id/index.php/ctas/article/view/41888>. Date accessed: 24 nov. 2024. doi: https://doi.org/10.24843/CTAS.2018.v01.i01.p12.
Section
Article