PREPARASI DAN KARAKTERISASI ARANG SABUT KELAPA SERTA APLIKASINYA SEBAGAI ADSORBEN LOGAM Cr(III)
Abstract
ABSTRAK: Kandungan selulosa yang tinggi pada sabut kelapa dapat dimanfaatkan sebagai bahan dasar pembuatan arang aktif. Tujuan penelitian adalah untuk membuat arang aktif dari sabut kelapa yang berguna untuk menyerap limbah ion logam Cr(III) dari perairan. Penelitian dimulai dengan pembentukan arang dari sabut kelapa pada berbagai suhu. Arang yang dihasilkan diaktivasi dengan HCl. Selanjutnya dikarakterisasi sesuai dengan SNI 06-3730-1995. Arang aktif dan arang tanpa aktivasi digunakan untuk menjerap logam Cr(III) dari larutan. Selain itu dilakukan juga optimasi parameter pH dan waktu adsorpsi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa suhu karbonisasi terbaik adalah pada suhu 600oC. Waktu kontak optimum arang aktif dan arang tanpa aktivasi adalah 5 jam dengan pH optimum arang aktif dan arang tanpa aktivasi pada pH 6. Kapasitas adsorpsi terhadap ion logam Cr(III) sebesar 13,5645 mg/g dan 16,1452 mg/g masing-masing untuk arang tanpa aktivasi dan arang teraktivasi dari konsentrasi awal larutan sebesar 300 mg/L. Kapasitas adsorpsi meningkat sebesar 64,36 % apabila dalam bentuk arang dibandinkan dengan bentuk sabut kelapa dan kapasitas adsorpsi arang teraktivasi meningkat sebesar 19,02 % dibandingkan dnegan arang tanpa aktivasi.
ABSTRACK: The high cellulose content in coconut coir fibers can be used as a basic ingredient for making activated charcoal. The purpose of this research is to make activated charcoal from coconut husk which is useful for absorbing Cr(III) metal ions from waters. The research was begun with the formation of charcoal from coconut husks at various temperatures. The resulting charcoal was activated with HCl. Furthermore, it was characterized according to Indonesian National Standart (SNI) 06-3730-1995. The activated and unactivated charcoals were used to absorb Cr(III) metal ion from solution. In addition, optimation of pH and adsorption time were also carried out. The results showed that the best carbonization temperature was at 600oC. The optimum contact time for activated charcoal and unactivated charcoal was 5 hours and the optimum pH for activated charcoal and unactivated charcoal was of 6 with the absorption capacities of Cr(III) metal ion were 13. 5645 and 16.1452 mg/g for unactivated charchoal and activated cahrchoal respectively from initial concentration of 300 mg/L. The adsorption capacity of the charcoal was increasing by 64.36 % comparing to coconut husk and it was increasing by 19.02% on activated charcoal comparing to unactivated one.
Downloads
References
[2] Agency for Toxic Substances and Disease Registry (ATSDR). 2012. Toxicological profile for Chromium. Atlanta, GA: U.S. Department of Health and Human Services, Public Health Service.
[3] Manurung, M., Putra, A.A.B., Oktavia, I. 2021. Preparasi arang bambu dengan metode konvensional, aktivasi termal, dan karakterisasi serta aplikasinya sebagai adsorben logan Pb(II) dan Cr(III). Jurnal Kimia (Journal of Chemistry) 15(1): 50-58
[4] Standar Nasional Indonesia. 1995. SNI 06- 3730-1995; Arang Aktif Teknis. Dewan Standarisasi Nasional Jakarta
[5] Desy., Suharman, A., Vinsiah, R. 2015.Pengaruh Variasi Suhu Karbonisasi Terhadap Daya Serap Karbon Aktif Cangkang Kulit Buah Karet (Heveabrasilliensis). Prosiding Semirata, Universitas Tanjungpura, Pontianak: 294-303
[6] Verayana, Paputungan, M., Iyabu, H. 2018. Pengaruh Aktivator HCl dan H3PO4 Terhadap karakteristik (Morfologi Pori) Arang Aktif Tempurung Kelapa serta Uji Adsorpsi pada Logam Timbal(Pb). Jurnal Entropi, 13(1):67-75
[7] Alfiany, H., Bahri, S., Nurakhirawati. 2013. Kajian Penggunaan Arang Aktif Tongkol Jagung Sebagai Adsorben Logam Berat Pb Dengan Beberapa Aktivator Asam. Jurnal Natural Science. 2 (3): 75-86
[8] Wuwur, B.K. 2019.”Termodinamika Dan Kinetika Reaksi Adsorpsi Zat Warna Rhodamin B Oleh Karbon Aktif Dari Limbah Cangkang Kakao”. Tesis. FMIPA, Kimia Terapan, Universitas Udayana, Denpasar.