SINTESIS DAN KARAKTERISASI ARANG DARI LIMBAH BAMBU DENGAN AKTIVATOR ZnCl2
Abstract
ABSTRAK: Bambu merupakan salah satu bahan baku pembuatan arang yang dapat diaktivasi secara fisika atau kimia untuk menghasilkan arang aktif. Tujuan dari penelitian ini adalah membuat dan mengkarakterisasi arang aktif dari limbah batang bambu dengan aktivator ZnCl2. Penelitian diawali dengan membuat arang bambu melalui karbonisasi pada suhu 650oC selama 90 menit. Kemudian arang diaktivasi dengan penambahan larutan ZnCl2 dengan berbagai konsentrasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi optimum aktivator ZnCl2 adalah 0,02 M. Arang aktif yang diperoleh memiliki kadar air 5,00%, kadar zat mudah menguap 6,00%, kadar abu 7,33%, kadar karbon 81,67 %, daya serap terhadap Iod 1091,426 mg/g, dan daya serap methylene blue 198,724 mg/g. Karakteristik ini telah memenuhi baku mutu SNI 06-3730-1995 tentang arang aktif teknis. Luas permukaan arang aktif sebesar 737,74 m2/g dan keasaman permukaannya sebesar 0,5122 mmol/g. Analisis gugus fungsi terhadap arang aktif menunjukkan adanya gugus fungsi O-H, karbonil, alkuna, dan ester.
Kata kunci: aktivasi, karakterisasi, arang aktif, limbah bambu.
ABSTRACT: Bamboo can be used as a raw material for making carbon that can be activated physically or chemically to get activated carbon. The purpose of this research was to synthesize and characterize activated carbon from bamboo stem waste by using ZnCl2 solution as activator. The research was started by preparing the bamboo carbon through carbonization at a temperature of 650oC for 90 minutes. Activation was carried out by adding ZnCl2 with various concentration ratios. The results showed that the optimum concentration of ZnCl2 activator was 0.02 M. The activated carbon had a moisture content of 5.00%, volatile substance of 6.00%, ash content of 7.33%, carbon content of 81.67 %, iodine absorbtion capacity of 1091.426 mg/g, and methylene blue absorbtion capacity of 198.724 mg/g. These characteristics had met the SNI 06-3730-1995 standard about technical activated carbon. The surface area and surface acidity of this carbon was of 737.74m2/g and 0.5122 mmol/g respectively. The functional group analysis of the activated carbon showed the presence of O-H, carbonyls, alkynes, and esthers.
Downloads
References
[2] Sunarsih, S., Hastutiningrum, S., Nisa, T. D. 2016. Activated Carbon from Jackfruit Peel Waste ss Decolouring Agent of Screen Printing Waste Water. Prosiding Seminar Nasional Teknik Kimia “Kejuangan”. Pengembangan Teknologi Kimia
untuk Pengolahan Sumber Daya Alam Indonesia. Yogyakarta.
[3] Tandy, E. 2012. Kemampuan Adsorben Limbah Lateks Karet alam Terhadap Minyak Pelumas Dalam Air.Jurnal Teknik Kimia USU, 1 (2),
[4] Winarto dan Ediningtyas. 2012. Mau Tahu Tentang Bambu?. Kementerian Kehutanan. Jakarta.
[5] Gusmailina, dan Sumadiwangsa. 1988. Analisis Kimia Sepuluh Jenis Bambu dari Jawa Timur. Jurnal Penelitian Hasil Hutan 5(5): 290-293.
[6] Rahman, I., A., dan Saad. B. 2003. Utilization of Guava Seeds as a Source of Actived Carbon for Removal of Methylene Blue from Aqueous Solution. Malaysian Journal of Chemistry, 5( 1): 008 – 014.
[7] Manurung, M., Sahara, S., Sihombing, P. 2019. Pembuatan dan Karakterisasi Arang aktif dari Batang Bambu Apus (Gigantochloa apus) dengan Aktivator H3PO4.Jurnal Kimia (Journal of Chemistry), 13 (1): 16-21
[8] SNI. 1995.SNI 06-3730-1995: Arang Aktif Teknis. Badan Standarisasi Nasional. Jakarta.
[9] Pari, G. 2009. Laporan Mengikuti 1St Asia Pasific Biochar Conference Gold Coast. Australia. 17-20 Mei 2009. Tidak diterbitkan.
[10] Sudirjo, M. 2006. Pembuatan Karbon Aktif dari Kulit Kacang Tanah (Arachis Hypogeae) dengan Aktivator Asam Sulfat. Laporan Tugas Akhir. Universitas Diponegoro. Semarang.
[11] Jankowska, H., Swiatkowski, A., dan Choma, J. 1991. Active Carbon. Horwood. London.
[12] Sudrajat, R., dan Pari, G. 2011.Arang Aktif: Teknologi Pengolahan dan Masa Depannya. Balai Penelitian dan Pengembangan Kehutanan: Bogor