PEMBUATAN GRANUL SLOW RELEASE FERTILIZER MENGGUNAKAN LATEKS-KITOSAN SEBAGAI BAHAN BINDER ALAMI YANG RAMAH LINGKUNGAN

  • Moh. Hamzah Pusat Teknologi Material – TIEM, BPP Teknologi Kawasan Puspiptek Serpong, Tangerang Selatan, Banten, Indonesia
  • Eryanti Kalembang Pusat Teknologi Material – TIEM, BPP Teknologi Kawasan Puspiptek Serpong, Tangerang Selatan, Banten, Indonesia
  • Diah Ayu Fitriani Pusat Teknologi Material – TIEM, BPP Teknologi Kawasan Puspiptek Serpong, Tangerang Selatan, Banten, Indonesia
  • Dwi Astuti Pusat Teknologi Material – TIEM, BPP Teknologi Kawasan Puspiptek Serpong, Tangerang Selatan, Banten, Indonesia

Abstract

Tujuan inovasi dalam teknologi pembuatan pupuk slow release (SRF) adalah untuk meningkatkan efisiensi dengan mengendalikan pelepasan hara pupuk. Metode pengendalian pelepasan unsur hara pupuk dalam penelitian ini adalah dengan memanfaatkan lateks-kitosan sebagai pengikat dalam proses pembuatan pupuk granul NPK 16-16-16 SRF. Uji perendaman untuk waktu tertentu untuk pupuk granul SRF diperlukan untuk menentukan ketahanan terhadap tekanan air selama waktu tertentu dan metode perkolasi digunakan untuk menguji jumlah pelepasan hara N dari pupuk granul SRF NPK 16-16-16. Didapatkan bahwa waktu ketahanan pupuk granul SRF NPK 16-16-16 terhadap tekanan air dalam uji perendaman selama 6 bulan tidak hancur, dan karakteristik pelepasan hara N dari pupuk granul SRF NPK 16-16-16 yang menggunakan pengikat lateks-kitosan sebagai pengikat dengan rasio 0: 100 adalah sekitar 45.193 miligram (28,25%), 20:80 adalah 37.444 miligram (23,40%) dan 40:60 adalah 32.262 miligram (20,16%) selama 1 bulan. Disimpulkan bahwa pelepasan jumlah hara N dari pupuk granul SRF NPK 16-16-16 dengan latex-chitosan 0: 100 lebih tinggi dibandingkan dengan latex-chitosan 20:80 dan 40:60. Variasi dalam jumlah lateks dalam formula lateks-kitosan dapat mempengaruhi pelepasan nutrisi N.


 


The aim of innovation in the technology of making slow release fertilizer (SRF) is to improve efficiency by controlling the release of fertilizer nutrients. The method of controlling the releasing fertilizer nutrients in this study was by utilizing latex-chitosan as a binder in the process of making 16-16-16 SRF NPK granular fertilizer. The immersion test for a certain time to SRF granular fertilizer was required to determine the resistance to water pressure for a certain time and the percolation method was used for testing the amount of N nutrient release from SRF NPK 16-16-16 granular fertilizer. The time of SRF NPK 16-16-16 granular fertilizer resistance to water pressure in immersion test for 6 months was not broken, dan the N release characteristics of SRF NPK 16-16-16 granular fertilizer that using latex-chitosan as binder with ratio 0:100 was about 45,193 milligrams (28.25%) , 20:80 was 37,444 milligrams (23.40%) and 40:60 was 32,262 milligrams (20.16%) for 1 month. It was concluded that the release of N amount from SRF NPK 16-16-16 granular fertilizer with latex-chitosan 0: 100 was higher than that of latex-chitosan 20:80 and 40:60. Variations in the amount of latex in the latex-chitosan formula can adjust the release of N nutrients.

Downloads

Download data is not yet available.

References

[1] Trenkel M.E. 1997. Controlled-Release and Stabilized Fertilizers in Agriculture; the International Fertilizer Industry Association : Paris, France. ISBN 2-9506299-0-3.
[2] Yoshida T. And Padre B.C. 1974. Nitrification and Denitrification in Submerged Maahas Clay Soil. Soil Science. 1974.
[3] Nelson D.W. and Huber D. 1992. Nitrification Inhibitors for Corn Production. Crop Fertilizer. National Corn Handbook; Iowa State University USA.
[4] Hähndel, R. (BASF). 1997. Reply to the request on controlled-release fertilizers. Personal communication.
[5] Popli. R., Luccas M.H., Tsaur S.L. 1991. Swelling of latex particles by water-soluble solvents. 1. Experimental results. Langmuir, 7 (1): 69–72.
[6] Ibrahim S., Othman N., Ismail H. 2016. Degradation of Natural Rubber Latex. https://www.researchgate.net/publication/318837643
[7] Struszczyk M.H. 2002. Applications of chitosan. Polymery, 47:396-340.
[8] Mucha M. And Pawlak A. 2002. Complex study on chitosan degradability. Polymery, 47 (7-8)
[9] Sharp R.G. 2013. A Review of the Applications of Chitin and Its Derivatives in Agriculture to Modify Plant-Microbial Interactions and Improve Crop Yields, .Agronomy, 3: 757-793. doi:10.3390/agronomy3040757.
[10] Poerwadi B., Andayani U., Mardiana D.,Rayes L. 2009. Pembuatan Pupuk Pelepasan Unsur Terkendali (Controlled Released Fertilizers) Melalui Pelapisan Npk Dengan Kitosan. Laporan Penelitian Hibah Bersaing Tahun Anggaran 2009.
[11] Sutanto F. 2015. Skripsi Tugas Akhir: Karakteristik Pupuk Urea Berpelapis Kitosan dan Pengaruhnya terhadap Pertumbuhan Jagung. Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan. Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor.
[12] Hamzah M., Kalembang E., Hidayat A.S., Kurniawati F. 2018. Karakteristik Pelepasan Hara N Pupuk yang Terlapisi Lateks-Chitosan. Jurnal Kimia, 12 (1)
[13] Navickaitė N., Paleckienė R., Sviklas A. M., Šlinkšienė R. 2010.Molasses Influence on Ash Granulation Process and Quality Parameters. Material Science (MEDŽIAGOTYRA), 16 (4)
[14] Sudirman H., Hamzah M., Hidayat A.S., Kalembang E., Fitriani D.A. 2016. Making the Nitrification Inhibitor with LatexChitosan Raw Material for Agricultural Fertilizers Products. SOJ Materials Science & Engineering. ISSN: 2372-0964.
[15] Handayani L. 2014. Thesis : Formulasi Pupuk Lepas Terkendali Menggunakan Pelapisan Akrilik dan Kitosan serta Aplikasinya pada Pembibitan Acacia crassicarpa. Sekolah Pascasarjana. Program Studi Agroteknologi Tanah. Institut Pertanian Bogor.
Published
2019-05-31
How to Cite
HAMZAH, Moh. et al. PEMBUATAN GRANUL SLOW RELEASE FERTILIZER MENGGUNAKAN LATEKS-KITOSAN SEBAGAI BAHAN BINDER ALAMI YANG RAMAH LINGKUNGAN. CAKRA KIMIA (Indonesian E-Journal of Applied Chemistry), [S.l.], v. 7, n. 1, p. 12 - 19, may 2019. ISSN 2302-7274. Available at: <https://ojs.unud.ac.id/index.php/cakra/article/view/51311>. Date accessed: 22 nov. 2024.