PEMANFAATAN BIJI PEPAYA (Carica papaya L) TERAKTIVASI H2SO4 SEBAGAI BIOSORBEN DALAM PENGOLAHAN AMONIA PADA LIMBAH CAIR TAHU

  • Oka Ratnayani Program Studi Kimia FMIPA Universitas Udayana, Bukit Jimbaran, Bali-Indonesia
  • Kartika Simanjuntak Program Studi Kimia FMIPA Universitas Udayana, Bukit Jimbaran, Bali-Indonesia
  • Ni Made Puspawati Program Studi Kimia FMIPA Universitas Udayana, Bukit Jimbaran, Bali-Indonesia

Abstract

ABSTRAK: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik biosorben biji pepaya tanpa aktivasi dan teraktivasi H2SO4 10% yang meliputi luas permukaan, keasaman permukaan dan situs aktif, dan juga menentukan efisiensi adsorpsi amonia limbah cair tahu serta daya serap adsorpsinya pada kondisi optimum. Biosorben teraktivasi dibuat dengan cara merendam biji pepaya dalam larutan H2SO4 10% selama 12 jam. Hasil penelitian menunjukkan luas permukaan spesifik biosorben tanpa aktivasi dan teraktivasi asam sulfat masing-masing sebesar 10,9416 m2/g dan 56,3179 m2/g. Keasaman permukaan masing-masing biosorben tanpa aktivasi dan teraktivasi adalah 1,7944 mmol/g dan 3,1880 mmol/g. Situs aktif biosorben tanpa aktivasi dan teraktivasi masing-masing adalah 10,8058 x 1020 molekul/g dan 19,1981 x 1020 molekul/g. Kondisi optimum yang didapatkan untuk mengadsorpsi amonia limbah cair tahu yaitu pada waktu kontak 90 menit dengan berat biosorben sebanyak 0,5 gram. Efisiensi dan daya serap adsorpsi amonia pada kondisi optimum menggunakan biosorben tanpa aktivasi adalah 51,02% dan 0,2951 mg/g, sedangkan menggunakan biosorben teraktivasi masing-masing sebesar 82,63%, dan 0,4779 mg/g. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa efisiensi dan daya serap adsorpsi amonia pada kondisi optimum menggunakan biosorben teraktivasi asam sulfat lebih tinggi daripada biosorben tanpa aktivasi.


 


ABSTRACT: The purpose of this study was to characterize the non-activated and activated papaya seed biosorbents, that included the surface area, surface acidity and active sites, as well as to determine the adsorption efficiency and capacity of ammonia (in the form of ammonium ions) of the tofu liquid waste. Activated biosorbents were prepared by soaking papaya seeds in a H2SO10% solution for 12 hours. The results showed the specific surface area of the biosorbents without activation and activated with H2SO10% was 10.9416 m2/g and 56.3179 m2/g, respectively. The surface acidity of non-activated and activated biosorbents was 1.7944 mmol/g and 3.1880 mmol/g, respectively. The active sites of non-activated and activated biosorbents were 10.8058 x 1020 molecules/g and 19.1981 x 1020 molecules/g, respectively. The optimum conditions required to adsorb the ammonia of the tofu liquid waste were at a contact time of 90 minutes with the biosorbent mass of 0.5 grams. The adsorption efficiency and capacity at the optimum conditions for the non-activated biosorbent were 51.02% and 0.2951 mg/g, respectively, while for activated biosorbents were 0.4779 mg/g and 82.63%, respectively. The adsorption efficiency and capacity activated biosorbents were higher than the non-activated ones.

Downloads

Download data is not yet available.

References

[1] Buchori, L., Sasongko, S. B., Anggoro, D. D., dan Aryanti, N. 2012. Pengambilan Minyak Kedelai Dari Ampas Tahu Sebagai Bahan Baku Pembuatan Biodiesel. Jurnal Ilmu Lingkungan. 10(2):49-53
[2] Ratnani, R. 2012. Kemampuan Kombinasi Eceng Gondok dan Lumpur Aktif untuk menurunkan Pencemaran pada Limbah Cair Industri Tahu. Momentum. 8(1):1-5
[3] Murti, R. S., Purwanti, C. M. H. 2014. Optimasi Waktu Reaksi Pembentukan Kompleks Indofenol Biru Pada Uji N-Amonia Air Limbah Industri Penyamakan Kulit Dengn Metode Fenat. Majalah Kulit, Karet, dan Plastik. 30(1):29-34
[4] Harjanti, W. S., 2016. Analisis Risiko Kesehatan Lingkungan Pajanan Gas Amonia (NH3) Pada Pemulung di TPA Jatibarang, Semarang. Skripsi. Universitas Diponegoro. Semarang
[5] Jasmiati., Anita, S., dan Thamrin. 2010. Bioremediasi Limbah Cair Tahu Menggunakan Efektif Mikroorganisme (EM4). Journal of Environment. 2(4):148-15
[6]Multianingsih., Romansyah. E., Karyanik. Pemanfaatan Limbah Bambu Sebagai Bahan Filtrasi Untuk Mengurangi Kandungan Nitrogen Total Dalam Air Buangan Limbah Tahu. Jurnal AGROTEK. 5(2):87-90
[7] Pavana, F. A., Camacho, E. S., Lima, E. C., Dotto, G. L., and Branco, V. T. A. 2014. Formossa Papaya Seed Powder (FPSP): Preparation, Characterization And Application As On Alternative Adsorben For The Removal Of Crystal Violet From Aqueous Phase. Jurnal of Envioronmental Chemical Engineering. 2(1):230-238
[8] Yadav, A., Singh, S. L., Yadav, B., dan Komath, S. S. 2014. Saccharomyces Cerevisiae Gpi2, An Accessory Subunit of The Enzyme Catalyzing The First Step of Glycosylphosphatidylinositol (GPI) Anchor Biosynthesis, Selectively Complements Some of The Functions of Its Homolog in Candida Albicans. Glycoconjugate Journal. 31(6):497-507
[9] Shofa. 2012. Pembuatan Karbon Aktif Berbahan Baku Ampas Tebu Dengan Aktivasi Kalium Hidroksida. Skripsi. Universitas Indonesia. Depok
[10] Siswarni, M. Z., Putri, Y. I., dan Rinda, R. 2017. Ekstraksi Kuersetin Dari Kulit Terong Belanda (Solanum Betaceum Cav.). Jurnal Teknik Kimia USU. 6(1):36-42
[11] Suhedra, D., dan Gunawan, E.R. 2010. Pembuatan Arang Aktif dari Batang Jagung Menggunakan Aktivator Asam Sulfat dan Penggunaannya Pada Penjerapan Ion Tembaga (II). Makara, Sains. 14(1):22-26
[12] Lempang, M., Syafii, W., dan Pari, G. 2011. Struktur dan Komponen Arang Serta Arang Aktif Tempurung Kemiri. Jurnal Penelitian Hasil Hutan. 29(3):278-294
[13] Ashadi, K. dan Nur, A. 2013. Adsorpsi Cr(III) Oleh Biosorben Sisitem Kolom Dengan Matriks Pengisi Kombinasi Limbah Aren dan Zeolit Alam Teraktivasi. Skripsi. Universitas Surakarta. Surakarta
[14] Sahara, E., Dahliani, N. K., dan Manuaba, I. B. P. 2017. Pembuatan dan Karakterisasi Arang Aktif dari Batang Tanaman Gumitir (Tagetes erecta) dengan Aktivator NaOH. Jurnal Kimia. 11(2):174-180
[15] Sinta, I. N., Suarya, P., dan Santi, S. R. 2015. Adsorpsi Ion Fosfat Oleh Lempung Teraktivasi Asam Sulfat (H2SO4). Jurnal Kimia. 9(2):217-225
[16] Sudiarta, I. W. 2009. Biosorpsi Ion Cr (III) Pada Rumput Laut Eucheuma Spinosum Teraktivasi Asam Sulfat. Jurnal Kimia. 3(2): 93-100
[17] Mustikawati, S. R., Simpen, I. N., Ratnayani, O. 2018. Adsorpsi Zat Warna Tekstil Remazol Brilliant Blue Oleh Limbah Canang Daun Kelapa. Jurnal Kimia. 12(2):195-200
[18] Siringo-ringo, E. P. 2019. Pengaruh Waktu Kontak, pH, Dan Dosis Adsorben Dalam Penurunan Kadar Pb dan Cd Menggunakan Adsorben Dari Kulit Pisang. Skripsi. USU. Medan
[19] Castellan, G. W. 1982. Physical Chemistry. Third Edition. General Graphic Services. New York
[20] Goldman, C.R. and Horne, A.J.1983. Limnology. McGraw-Hill Book Co. New York.464p.
[21] Zustriani, A. K. 2019. Pengaruh Aktivasi Adsorben Biji Pepaya Terhadap Adsorpsion Logam Besi (Fe) Dan Tembaga (Cu) Dalam Air Limbah. Integrated Lab Journal. 7(1):29-43
Published
2023-12-07
How to Cite
RATNAYANI, Oka; SIMANJUNTAK, Kartika; PUSPAWATI, Ni Made. PEMANFAATAN BIJI PEPAYA (Carica papaya L) TERAKTIVASI H2SO4 SEBAGAI BIOSORBEN DALAM PENGOLAHAN AMONIA PADA LIMBAH CAIR TAHU. CAKRA KIMIA (Indonesian E-Journal of Applied Chemistry), [S.l.], v. 11, n. 2, p. 52 - 61, dec. 2023. ISSN 2302-7274. Available at: <https://ojs.unud.ac.id/index.php/cakra/article/view/110210>. Date accessed: 21 nov. 2024.

Most read articles by the same author(s)