STUDI HISTOPATOLOGI HATI TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) YANG DIBERI EKSTRAK ETANOL DAUN KEDONDONG (Spondias dulcis G.Forst) SECARA ORAL
Abstract
Tanaman kedondong sering dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai obat alternatif untuk mengobati berbagai macam penyakit. Sedangkan penelitian tentang toksisitas daun kedondong pada hati belum pernah dilakukan. Dalam penelitian ini tikus putih (Rattus norvegicus) dibagi secara acak menjadi lima kelompok, masing-masing kelompok berjumlah 5 ekor. Kelompok A sebagai kontrol (placebo) yang diberi aquades peroral; kelompok B diberikan ekstrak daun kedondong 100 mg/kg bb (0,2 ml/ekor); kelompok C diberikan ekstrak daun kedondong 200 mg/kg bb (0,4 ml/ekor); kelompok D diberikan ekstrak daun kedondong 300 mg/kg bb (0,6 ml/ekor); kelompok E diberikan ekstrak daun kedondong 400 mg/kg bb (0,8 ml/ekor). Pemberian ekstrak daun kedondong dilakukan secara oral. Dilanjutkan dengan nekropsi pada hari ke-15 untuk pengambilan organ hati yang nantinya akan dibuat preparat hitopatologi.Hasil pemeriksaan histopatologi pada hati tikus putih(Rattus norvegicus) yang diberikan ekstrak etanol daun kedondong, tidak ditemukan adanya perubahan seperti adanya infiltrasi sel radang, degenerasi melemak, degenerasi hidrofik dan nekrosis pada kelompok perlakuan K1, K2, K3, tetapididapatkan hasil peradangan ringan pada kelompok perlakuan K4 dan K5 pada 1 ekor tikus putih (Rattus norvegicus) dari 5 ekor yang diberi perlakuan pada tikus putih (Rattus norvegicus).