GERUSAN DAUN BINAHONG (ANREDERA CORDIFOLIA) MEMPERCEPAT KESEMBUHAN LUKA BAKAR PADA TIKUS PUTIH (RATTUS NORVEGICUS)
Abstrak
Luka bakar merupakan kejadian dimana rusaknya jaringan kulit akibat kontak kulit dengan sumber panas seperti listrik, bahan kimiawi, dan api serta radiasi. Penelitian Efek Gerusan Daun Binahong (Anredera Cordifolia (Tenore) Steenis) terhadap kecepatan kesembuhan luka bakar derajat II pada tikus putih (Rattus Norvegicus) dilakukan untuk mengetahui pengaruh pemberian gerusan daun binahong terhadap kesembuhan luka bakar tikus putih (Rattus norvegicus) yang diukur berdasarkan lama peradangan, kecepatan epitelisasi dan kepadatan kolagenisasi yang dilihat dari gambaran makroskopis dan mikroskopis.
Penelitian menggunakan menggunakan hasil pemeriksaan makroskopis dan mikroskopis dianalisis secara statistik dengan bantuan piranti SPSS for window 17 The Randomize Postest Control Only Group Design. Tiga puluh dua (32) ekor tikus putih betina dengan berat 150-200 gram dibagi menjadi 2 perlakuan.
Hasil penelitian adalah pemberian daun binahong berpengaruh terhadap kesembuhan luka bakar pada tikus putih berdasarkan lama perdangan dan kecepatan epitelisasi. Pemberian gerusan daun binahong mempercepat penyembuhan luka bakar pada tikus putih. Saran, gerusan daun binahong (Anredera cordifolia (Tenore) Steenis) dapat dipergunakan pada penyembuhan luka bakar di daerah-daerah terpencil.
##plugins.generic.usageStats.downloads##
Referensi
Christianson DW. 2006. Structural biology and chemistry of the terpenoid cyclases. Chem. Rev. 106: 3412-3442.
Dealey C. 2012. The Care of Wound : A Guide for Nurses, 4th Edition. Willey-Blackwell.
David SP. 2007. Anatomi Fisiologi Kulit dan Penyembuhan Luka. Plastic Surgery Departement, Airlangga University School of Medicine. Surabaya
Harvey C. 2005. Wound Healing. Orthoped. Nurs., 24(2) : 143-149.
Jeon H, Kim H, Choi D, Kim D, Park SY, Kim YM, Jung Y. 2007. Quercetin activates an angiogenic pathway, hypoxia inducible factor (HIF) –1 vascular endothelial growth factor, by inhibiting HIF-Prolylhydroxylase: a structural analysis of quercetin for inhibiting HIF-Prolyl hydroxylase. Mol. Pharmacol., 71(6): 1676-1684.
Kalangi SJR. 2004. Peran Kolagen Pada Penyembuhan Luka. Dexa Media.
Kim Y, Wampler DJ. 2009. Determination of Saponin and Various Chemical Compounds in Camellia Sinensis and Genus Ilex. Sensus Technical .Note: Hamilton Pp: 1-5.
Kottaimuthu R, Malaisamy M, Ramasubbu R. 2012. A new distribution record of Anredera cordifolia (Ten.) Steenis (Basellaceae) from High Wavy Mountains, Western Ghats. J. Biosci. Res., 3(3): 142-144.
Rachmawati S. 2008. Studi makroskopik dan skrining fitokimia daun Anredera cordifolia (Ten) Steenis. Thesis. Universitas Airlangga.
Sabir A. 2005. In vitro antibacterial activity of flavonoids Trigona Sp propolis against Streptococcus mutans. Dental J., 38(3): 135-141.
Sumartiningsih S. 2009. Pengaruh pemberian binahong (Anredera cordifolia) terhadap sel radang dan sel fibroblast pada hematoma regio femoris ventralis rattus norvegicus strain wistar jantan. Program Pasca Sarjana Universitas Airlangga.
Mitchell RN, Cotran RS. 2003. Acute and chronic inflamation. Dalam Robbins SL, Kumar V. Robbins Basic Pathology. 7th Ed. Elsevier Saunders. Pp: 33-59.
Eming SA, Krieg T, Davidson JM. 2007. Inflammation in wound repair: molecular and cellular mechanisms. J. Invest. Dermatol., 127(3): 514-525.