THE SIGNIFICANCE OF SACRED PLACES FROM “THE TRIAD” OF MENDUT TEMPLE – PAWON TEMPLE – BOROBUDUR TEMPLE : PERSPECTIVE OF ENVIRONMENTAL SEMIOTIC
Abstract
Letak Candi Mendut - Candi Pawon -Candi Borobudur berada dalam satu garis (imajiner)yang dikenal dengan tiga serangkai. Rangkaian tersebut merupakan sistem tanda yang
oleh masyarakat Mataram Kuna abad IX Masehi diberi makna sesuai dengan konvensi
yang berlaku pada waktu itu.
Membuktikan ketiga candi yang merupakan sistem tanda dengan sebuah makna dapat
dijelaskan dengan pendekatan semiotika struktural (Ferdinan de Saussure) yang
mendasarkan pada elemen- elemen semiotika yaitu tanda (penanda-petanda), dan poros
tanda (sintagmatik dan paradigmatik). Elemen tanda dari lingkungan yang dapat dirunut
yaitu penanda ruang, elevasi, jenis tanah, dan sumber air, sedangkan elemen tanda dari
candi yaitu arsitektur, arca, dan relief cerita. Tanda tersebut tidak dapat dilihat secara
terpisah-pisah tetapi dilihat dalam relasi dengan tanda yang lain dalam poros sintagmatik
dan paradigmatik. Untuk itu urutan tanda dimulai dari Candi Mendut-Candi PawonCandi
Borobudur yang tersusun dalam susunan tertentu (jukstaposisi) dengan masingmasing
makna simbolisnya.
Tanda-tanda
pada Candi Mendut – Candi Pawon – Candi Borobudur
yaitu lokasi, tanahbatuan,
sumber air,
elevasi, arca,
dan relief
cerita, tersusun dalam rangkaian yang
memperlihatkan
sebuah struktur yang bermakna. Susunan tersebut bersifat linier yakni
mengikuti
aturan tertentu. Apabila aturan penataan tersebut berubah maka maknanyapun
akan
berbeda. Hal inilah yang membuktikan bahwa ketiga candi tersebut membentuk
kesatuan
rangkaian perlambang yang mengacu pada makna simbolis berdasarkan konsep
ajaran
agama Buddha pada masa Mataram Kuna abad IX Masehi.
Downloads
Download data is not yet available.
How to Cite
WIRASANTI, Niken; HARYONO, Timbul; SUTIKNO, Sutikno.
THE SIGNIFICANCE OF SACRED PLACES FROM “THE TRIAD” OF MENDUT TEMPLE – PAWON TEMPLE – BOROBUDUR TEMPLE : PERSPECTIVE OF ENVIRONMENTAL SEMIOTIC.
Bumi Lestari, [S.l.], v. 15, n. 1, jan. 2016.
ISSN 2527-6158.
Available at: <https://ojs.unud.ac.id/index.php/blje/article/view/18554>. Date accessed: 02 nov. 2024.
Issue
Section
Original Research Articles
Keywords
iga serangkai candi, Mataram Kuna IX-X Masehi, ajaran Buddha Mahayana, semiotika.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- All articles published by Bumi Lestari Journal of Environment and Environmental Reseach Center Udayana University are made available under an open access license worldwide immediately. This means everyone has free and unlimited access to the full-text of all articles published in Bumi Lestari Journal of Environment, and everyone is free to re-use the published material given proper accreditation/citation of the original publication. Open access publication is supported by authors' institutes or research funding agency by payment of a comparatively article processing charge for accepted articles (See Author Fees). Bumi Lestari Journal of Environment and Environmental Reseach Center Udayana University publish articles under the Creative Commons Attribution License.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).