Potensi madu dan propolis lebah Tetragonula laeviceps dalam menghambat pertumbuhan in vitro bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli

  • Fernando Putra Progam Studi Biologi FMIPA Udayana
  • Yan Ramona Program Studi Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Udayana
  • I Made Saka Wijaya Program Studi Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Udayana

Abstract

Madu, yang sangat baik untuk kesehatan manusia karena kandungan gizinya yang tinggi, merupakan produk dari lebah Tetragonula laeviceps. Selain madu, lebah ini juga menghasilkan beberapa produk turunan, seperti propolis yang sering digunakan sebagai suplemen kesehatan. Madu dan propolis telah banyak dilaporkan memiliki aktivitas antimikroba. Oleh karena itu, tujuan utama penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitasnya dalam menghambat Staphylococcus aureus dan Escherichia coli pada berbagai uji in vitro (termasuk penentuan nilai MIC dan LC50). Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 6 taraf konsentrasi (15%, 20%, 30%, 40%, 50%, 100%) untuk menentukan kedua produk lebah tersebut dalam menghambat pertumbuhan in vitro S. aureus dan E. coli. Etanol (etanol 95%) yang digunakan sebagai pelarut dalam percobaan 5 ulangan ini, berfungsi sebagai kontrol negatif. Zona hambat dan nilai MIC ditentukan dengan menggunakan metode sumur difusi, sedangkan metode pour plate pada media nutrien agar diterapkan dalam penentuan nilai LC50 madu dan propolis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa madu konsentrasi 100% menghambat pertumbuhan S. aureus dan E. coli dengan zona hambat masing-masing 12,50 ± 1,09 mm dan 6,60 ± 0,60 mm. Hasil serupa juga ditunjukkan oleh propolis dengan diameter penghambatan 15,50 ± 1,08 mm dan 8,10 ± 1,00 mm terhadap S. aureus dan E. coli. Baik madu maupun propolis ternyata memiliki nilai MIC 15% (v/v), sedangkan nilai LC50 pada S. aureus masing-masing adalah 35,15% dan 18,25%, dan pada E. coli masing-masing adalah 35,89% dan 28,2%. Propolis memiliki daya hambat yang lebih kuat terhadap S.aureus dan E. coli dibandingkan madu.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Agussalim, Umami N, Nurliyani, and Agus A. 2021. The physicochemical composition of honey from Indonesian stingless bee(Tetragonula laeviceps). Biodiversitas. 22(8): 3257-3263. DOI: 10.13057/biodiv/d220820.
Andreasen CB. 2008. Staphylococcosis in Diseases of Poultry. 12th ed. Blackwell Publishing: USA.
Araya K, Arpatsorn N, Lars S, and Jakkrawut M. 2020. Physicochemical Profiles, Antioxidant and Antibacterial Capacity of Honey from Stingless Bee Tetragonula laeviceps Species Complex. E3S Web of Conferences 141, 03007. DOI: 10.1051/e3sconf/202014103007
Bauer AW, Kirby WMM, Sherris JC, and Turck M. 1966. Antibiotic Susceptibility Testing by a Standardized Single Disk Method, American Journal of Clinical Pathology, 45(4_ts): 493–496, https://doi.org/10.1093/ajcp/45.4_ts.493
Becerril-Sánchez AL, Quintero-Salazar, B, Dublán-García, O, and Escalona-Buendía HB. 2021. Phenolic Compounds in Honey and Their Relationship with Antioxidant Activity, Botanical Origin, and Color. Antioxidants, 10, 1700. https://doi.org/10.3390/antiox10111700.
Cowan MM. 1999. Plant Products as Antimicrobial Agents. Clinical Microbiology Reviews. 12: 564-582.
Dewi MA, Kartasasmita RE, Wibowo MS. 2017. Uji Aktivitas Antibakteri Beberapa Madu Asli Lebah Asal Indonesia Terhadap Staphylococcus aureus dan Eschericia coli. Kartika-Jurnal Ilmiah Farmasi. 5(1):27-30.
Dewi MK. 2014. Aktivitas Antibakteri Ekstrak Daun Majapahit (Cresentia cujete) terhadap Pertumbuhan Bakteri Ralstonia solanacearum Penyebab Penyakit Layu. Jurnal Lentera Bio. 3(1) : 51-57.
Dewantari M, Suranjaya IG. 2019. Pengembangan Budidaya Lebah Madu Trigona spp. Ramah Lingkungan di Desa Antapan Kecamatan Baturiti Kabupaten Tabanan. Buletin Udayana Mengabdi. 18(1): 114-119.
Dewantari M, Sumardani NLG dan Suranjaya IG. 2020. Pengembangan Budidaya Lebah Madu Lokal “Kele-Kele” (Trigona Spp) Pada Masyarakat Pinggiran Hutan Di Kecamatan Pupuan Kabupaten Tabanan. Buletin Udayana Mengabdi. 19(1): 6-11.
Fhitryani S, Suryanto D, Karim A. 2017. Pemeriksaan Escherichia coli, Staphylococcus aureus dan Salmonella sp. pada Jamu Gendong yang Dijajakan di Kota Medan. BIOLINK(Jurnal Biologi Lingkungan Industri Kesehatan). 3(2): 146-55.
Fitrianingsih SP, Lestari F, Aminah S. 2014. Uji Efek Antioksidan Ekstrak Etanol Kulit Buah Salak (Salacca zalacca Gaertner Voss) Dengan Metode Perendaman DPPH. Prosiding Seminar Nasional Penelitian dan PKM Sains, Teknologi dan Kesehatan. 4(1): 49-54.
Gnanamani A, Hariharan P, Paul-Satyaseela M. 2017. Staphylococcus aureus: Overview of Bacteriology, Clinical Diseases, Epidemiology, Antibiotic Resistance and Therapeutic Approach. Frontiers inStaphylococcus aureus. 4:28.
Hasan AZ, Artika IM, Popi AK, Lasmiyanti M. 2019. Propolis sebagai Alternatif Bahan Antikaries Gigi. Chemistry Progress, 4(1): 45-53.
Hegazi AG, Abd El Hady FK. 2001. Egyptian propolis: 1-antimicrobial activity and chemical composition of Upper Egypt propolis. Zeitschrift für Naturforschung C. 56(1-2): 82-88.
Hemraj V, Diksha, Avneet. 2013. A Review on commonly used Biochemichal Test for Bacteria. Journal of Life Science. 1(10): 1-7.
Hayhurst C. 2004. Epidemics Deadly Diseases Throughout History E. coli. The Rosen Publishing Group: New York.
Junior AF, Dalestrin AC, Betoni JEC, Orsi RO, da Cunha MLRS, Montelli AC. 2005. Propolis: Anti-Staphylococcus aureus activity atid Synergism with Antimicrobial drugs. Mem Inst Oswaldo Cruz. 100(5): 563-566.
Khongkwanmueang A, Nuyu A, Straub L, Maitip J. 2020. Physicochemical Profiles, Antioxidant and Antibacterial Capacity of Honey from Stingless Bee Tetragonula laeviceps Species Complex. In E3S Web of Conferences EDP Science. 14: 1-6.
Lai Y, Masatoshi H, Ma Y, Guo Y and Zhang B (2022) Role of Vitamin K in Intestinal Health. Front. Immunol. 12:791565. doi: 10.3389/fimmu.2021.791565.
Leboffe MJ, Pierre BE. 2011. A Photographic Atlas for The Microbiology Laboratory. Morton: London.
Leliqia NPE, Trisna NKCA, Paramita NLPV. 2021. Potensi Madu Kele Bali Dan Kombinasinya Dengan VCO Sebagai Antiacne. SCIENTIA: Jurnal Farmasi dan Kesehatan. 11(1): 88-95.
McDevitt SF. 2010. Methyl red test on Escherichia coli and Enterobacter aerogenes. American Society for Microbiology: USA.
Mentari IN, Arifin Z, dan Kurniawan E. 2018. Efektivitas Antibakteri Madu dan Propolis terhadap Bakteri Staphylococcus aureus. Media of Medical Laboratory Science.2(1): 1-12.
Murali A, Patel S. 2017. The Effect of Different Heavy Metal Acetate Solutions on the Inhibition of Catalase Enzyme. Journal of the South Carolina Academy of Science. 15(2): 13.
Mustafidah CS, Alimudddin. 2015. Uji Fitokimia, Toksisitas dan Aktivitas Antibakteri dari Ekstrak Berbagai Fraksi Daun Mahang ( Macarang apruinosa (Miq.) Mull. Arg.) terhadap Bakteri Escherichia coli dan Staphylococcus aureus. Jurnal kimia Mulawarman. 12(2): 83-88.
Naylor SW, Gally DL, Low JC. 2005. Enterohaemorrhagic E. coli in Veterinary Medicine. International journal of medical microbiology. 295(6-7):419-441.
Pelczar MJ, Chan ECS. 2008. Dasar-Dasar Mikrobiologi 2. Penerbit Universitas Indonesia: Jakarta.
Pratami HA, Apriliana E, Rukmono P. 2013. Identifikasi Mikroorganisme pada Tangan Tenaga Medis dan Paramedis di Unit Perinatologi Rumah Sakit Abdul Moeloek Bandar Lampung. Jurnal Majority. 2(5): 85-94.
Prestianti I, Baharuddin M, Sappewali S. 2018. Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Sarang Lebah Hutan (Apis dorsata) terhadap Pertumbuhan Staphylococcus aureus, Escherichia coli, dan Pseudomonas aeruginosa, ALCHEMY Jurnal Penelitian Kimia. 14(2): 314-322.
Przybyłek I, Karpiński TM. Antibacterial Properties of Propolis. Molecules. 2019; 24(11):2047. https://doi.org/10.3390/molecules24112047
Puspawati NN, Nuraida L, Adawiyah DR. 2010. Penggunaan Berbagai Jenis Bahan Pelindung untuk Mempertahankan Viabilitas Bakteri Asam Laktat yang di Isolasi dari Air Susu Ibu pada Proses Pengeringan Beku. Jurnal Teknologi dan Industri Pangan. 21(1): 59-59.
Putri RN. 2019. Perbandingan Sistem Kesehatan di Negara Berkembang dan Negara Maju. Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi. 19(1): 139-146.
Radji M. 2011. Buku Ajar Mikrobiologi: Panduan Mahasiswa Farmasi dan Kedokteran. EGC: Jakarta.
Rahman MM, Richardson A, and Sofian-Azirun M. 2010. Antibacterial activity of propolis and honey against Staphylococcus aureus and Escherichia coli. African Journal of Microbiology Research Vol. 4(16): 1872-1878.
Rajeswari T, Venugopal A, Viswanathan C, Kishmu L, Venil CK, Sasikumar JM. 2010. Antibacterial Activity of Honey Against Staphylococcus aureus from Infected Wounds. Pharmacologyonline. 1:537-541.
Razak A, Djamal SH, Revilla G. 2013. Uji Daya Hambat Air Perasan Buah Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia s.) Terhadap Pertumbuhan Bakteri Staphylococcus aureus Secara In Vitro. Jurnal Kesehatan Andalas. 2(1): 5-8.
Ristivojević P, Dimkić I, Trifković J, Berić T, Vovk I, Milojković-Opsenica D, Stanković S. 2016. Antimicrobial Activity of Serbian Propolis Evaluated by Means of MIC, HPTLC, Bioautography and Chemometrics. PloS one. 11(6): 1-15.
Riyandoko RS. 2016. Memelihara Lebah Trigona: Panen Madu Tanpa Tersengat. Lembar Informasi Kanoppi. 3: 1-4.
Sakagami SF. 1978. Tetragonula Stingless Bees of the Continental Asia and Sri Lanka (Hymenoptera, Apidae). Journal Faculty of Science. 21(2): 165-247.
Soedarto. 2014. Mikrobiologi Kedokteran : Medical Microbiology. Sagung Seto: Jakarta.
Sridhar RPN. 2006. IMVic reaction. Dept. Of Microbiology. JJMMC: Davangere.
Susanto D, Sudrajat, Ruga R. 2012. Studi Kandungan Bahan Aktif Tumbuhan Meranti Merah (Shorea leprosula Miq) Sebagai Sumber Senyawa Antibakteri. Mulawarmnan Scientifie. 11(2): 181-190.
Sutrisna R, Ekowati CN, Sinaga ES. 2015. Pengaruh pH terhadap Produksi Antibakteri oleh Bakteri Asam Laktat dari Usus Itik. Jurnal Penelitian Pertanian Terapan. 15(3): 234-238.
Suardana IW, Sumiarto B., Lukman DW. 2007. Isolasi dan identifikasi E. coli O157:H7 pada daging sapi di Kabupaten Badung Provinsi Bali. Jurnal Veteriner. 8(1): 16-23.
Takasi KNB, Schilr H. 1994. Electron microscopic investigation of the possible Mechanism of the antibacterial action of propolis. Provenance planta Med. 60(3): 222 – 227.
Tripathi N, Sapra A. 2020. Gram Staining. StatPearls: Florida
Wibowo A, Widjiastuti I, Saraswati W. 2017. Konsentrasi Bunuh Minimal (KBM) Ekstrak Propolis Lawang Terhadap Candida albicans. Conservative Dentistry Journal. 7(1): 37-42.
Yuliana R, Sutariningsih E, Santoso HB, Riendrasari SD. 2015. Daya Antimikrobia Sarang Lebah Madu Trigona spp terhadap Mikrobia Patogen. Bioedukasi: Jurnal Pendidikan Biologi. 8(1): 67-72.
Yuliati. 2017. Uji Efektivitas Larutan Madu Sebagai Antibakteri Terhadap Pertumbuhan Staphylococcus aureus dan Pseudomonas aeruginosae dengan Metode Disk Diffusion. Jurnal Profesika Medika. 11(1): 7-15.
Zahra NN, Muliasari H, Andayani Y, Sudarma IM. 2021. Analisis Kadar Fenolik Total dan Aktivitas Antiradikal Bebas Madu dan Propolis Trigona sp. Asal Lombok Utara. Analit: Analytical and Environmental Chemistry. 6(1): 74-82.
Zechner V, Sofka D, Paulsen P, Hilbert F. 2020. Antimicrobial Resistance in Escherichia coli and Resistance Genes in Coliphages from a Small Animal Clinic and in a Patient Dog with Chronic Urinary Tract Infection. Antibiotics. 9(10): 652. https://doi.org/10.3390/antibiotics9100652
Published
2022-10-18
How to Cite
PUTRA, Fernando; RAMONA, Yan; WIJAYA, I Made Saka. Potensi madu dan propolis lebah Tetragonula laeviceps dalam menghambat pertumbuhan in vitro bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli. Jurnal Biologi Udayana, [S.l.], v. 26, n. 2, p. 153-164, oct. 2022. ISSN 2599-2856. Available at: <https://ojs.unud.ac.id/index.php/bio/article/view/83027>. Date accessed: 21 nov. 2024. doi: https://doi.org/10.24843/JBIOUNUD.2022.v26.i02.p01.