Penerapan Koefisien Pemias untuk Redesain Bangunan Tembuku Pengalapan pada Jaringan Irigasi Subak

(Studi Kasus di Kabupaten Tabanan Provinsi Bali)

  • I Made Marta Supriawan Prodi. Teknik Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Udayana, Badung, Bali, Indonesia
  • I Wayan Tika Prodi. Teknik Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Udayana, Badung, Bali, Indonesia
  • I Made Anom Sutrisna Wijaya Prodi. Teknik Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Udayana, Badung, Bali, Indonesia

Abstract

Bangunan bagi tembuku pengalapan merupakan salah satu bangunan bagi sadap yang digunakan pada subak. Adanya infiltrasi, evaporasi, dan bocoran pada saluran irigasi di subak menyebabkan berkurangnya debit air yang seharusnya diterima oleh petani. Tujuan penelitian ini adalah: (1) untuk mengetahui koefisien pemias pada saluran kuarter atau telabah penyahcah di subak, dan (2) untuk mendapatkan dimensi bangunan bagi sadap individual (tembuku pengalapan) yang memberi keadilan secara proporsional dengan luas lahan yang dialiri ditinjau dari aspek pemias dalam rangka untuk mendesain ulang bangunan bagi. Analisis debit riil dilakukan dengan mengukur lebar ambang dan tinggi air pada bangunan bagi dan debit seharusnya dihitung dengan menggunakan perbandingan luas lahan yang dialiri. Debit riil dan debit seharusnya digunakan untuk menentukan koefisien pemias dan koefisien pemias digunakan untuk menentukan desain lebar ambang seharusnya pada bangunan bagi. Berdasarkan hasil analisis rata-rata koefisien pemias adalah sebesar 0.024. Nilai RMSE pada tembuku pengalapan adalah 13,2 %. Disain ulang pada bangunan bagi tembuku pengalapan dengan menerapkan koefisien pemias secara teoritis menghasilkan nilai RMSE dibawah 10%.


 


Tembuku Pengalapan is one of the dividing and tappping structure which used in subak irrigation. The infiltration, evaporation, and leakage in the subak irrigation channel can cause the decreasing discharge which should be propertly accepted by farmer. The purpose of this reasearce are: (1) to know the pemias coefisien in the quarter channel or telabah penyahcah in the subak irrigation. (2) to get the dimension of the individual dividing and tapping structure which can give proporsionally justice correspond to the area of land being flow in term of pemias aspect for redesign the dividing and tapping structure. The analysis of real discharge conducted by measured the width and high of water in the dividing and tapping structure, while the propertly discharge measure by use the area of land being flow. The real discharge were use to determine the pemias coefisien and those was used to determine the pemias width in the dividing and tapping structure. Based on the analysis result, the average of pemias coefisien was 0,024. The RMSE value in tembuku pengalapan was 13,2 %. By redisgn the tembuku pengalapan based on pemias coefisien, teoritically result the RMSE value under 10 %.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Anonim. 2012. Perda Provinsi Bali No. 9 Tahun 2012 Tentang Subak.

Hakim,A.,R. 2011. Perancangan Sistem Informasi Pengukuran Konduktivitas Hidraulik Tidak Jenuh Tanah dengan Sensor Tensiometer dan Higrometer Digital. SKRIPSI-S1 Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Jember.

Pakaja, F. 2012, Peramlan Penjulaan Mobil Menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan dan Certainty Factor, Jurnal EECCIS. 6(1):9-16

Prasetyo, Gunawan. 2003. Hidrolika dan Pneumetika: Pedoman bagi Teknisi dan Insinyur. Erlangga, Jakarta.

Rahmat, S. 2011. Analisa Kerugian Head Akibat Perluasan dan Penyempitan Penampang pada Sambungan 900 (Skripsi). Makasar: Universitas Hasanudin.

Sumiasih. 2016. Desain Bangunan Bagi Numbak dan Ngerirun pada Sistem Distribusi Air Irigasi Subak Berdasarkan Konsep Pemias. SKRIPSI-S1 Jurusan Teknik Pertanian Universitas Udayana, Bali.

Suryani dan Hendryadi. 2015. Metode Riset Kuantitatif. Jakarta: Prenandamedia Group.

Sutawan, N. 1986. Struktur dan Fungsi Subak. Makalah Seminar Peranan Berbagai Program Pembangunan dalam Melestarikan Subak. Universitas Udayana, Bali.

Waldi. 2012. Pengukuran Debit Pada Saluran Terbuka.www.academia.edu/pengukurandebitsaluranterbuka (diakses tanggal : 17 April 2017)

Windia, W.2006.Transformasi Sistem Irigasi Subak yang Berlandaskan Tri Hita Karana. Pustaka Bali Post, Denpasar.
Published
2018-04-12
How to Cite
SUPRIAWAN, I Made Marta; TIKA, I Wayan; WIJAYA, I Made Anom Sutrisna. Penerapan Koefisien Pemias untuk Redesain Bangunan Tembuku Pengalapan pada Jaringan Irigasi Subak. Jurnal BETA (Biosistem dan Teknik Pertanian), [S.l.], v. 6, n. 1, p. 41-47, apr. 2018. ISSN 2502-3012. Available at: <https://ojs.unud.ac.id/index.php/beta/article/view/38714>. Date accessed: 04 nov. 2024.
Section
Articles