Analisis Dinamika Suhu pada Proses Pengomposan Jerami dicampur Kotoran Ayam dengan Perlakuan Kadar Air

  • Kadek Ardhi Krisnawan Prodi. Teknik Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Udayana, Badung, Bali, Indonesia
  • I Wayan Tika Prodi. Teknik Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Udayana, Badung, Bali, Indonesia
  • I A. Bintang Madrini Prodi. Teknik Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Udayana, Badung, Bali, Indonesia

Abstract

Kadar air merupakan salah satu faktor penting dalam proses pengomposan jerami yang dicampur dengan kotoran ayam. Penelitian ini bertujuan untuk 1) mengetahui dinamika suhu pada proses pengomposan bahan baku kompos dengan perlakuan kadar air 2) dan mengetahui kadar air campuran bahan baku kompos yang menghasilkan kualitas kompos terbaik. Penelitian ini menggunakan perlakuan kadar air dengan persentase: 30±2% (P1), 40±2% (P2), 50±2% (P3), 60±2% (P4), dan 70±2% (P5). Perbandingan komposisi jerami dan kotoran ayam yaitu 3:4. Parameter yang diukur selama proses pengomposan adalah suhu, pH, dan rendemen. Sedangkan parameter untuk kualitas kompos yaitu pH, kadar air akhir, kadar bahan organik, karbon, nitrogen, dan C/N rasio. Secara umum, suhu selama proses pengomposan untuk setiap perlakuan cenderung seragam dengan suhu maksimal berkisar antara 49,4 - 49,6oC, kecuali pada perlakuan P1 yang memiliki suhu maksimal 34,8oC. P4 dengan kadar air campuran bahan kompos 60±2% adalah perlakuan terbaik dengan C/N rasio 15,68 dan kualitas kompos yang dihasilkan sesuai kriteria SNI 19-7030-2004, yaitu memiliki warna cokelat kehitaman, tekstur remah, mempunyai bau seperti tanah, dengan kadar air akhir 35,55%, pH 7,2, serta kandungan bahan organik 56,50%.


 


The moisture content is an important factor in composting process of rice straw with chicken manure. This research aimed to 1) determine the temperature dynamics in the composting process of compost raw materials with moisture content treatment 2) and to determine moisture content of raw compost material that produced the best compost quality. This research used moisture content treatment with percentage: 30±2% (P1), 40±2% (P2), 50±2% (P3), 60±2% (P4), dan 70±2% (P5). The composition of straw and chicken manure was 3:4. The parameters measured during the composting process were temperature, pH, and decreasing ratio. While the parameters for compost quality were pH, final moisture content, volatile solid, carbon, nitrogen, and C/N ratio. In general, the temperature dynamics for each treatment were uniform with a maximum temperature range from 49.4 – 49.6oC, except for treatment P1 which has a maximum temperature 34.8oC. P4 which has moisture content of compost materials 60 ± 2% was the best treatment with C/N ratio 15,68 and compost produced met to the compost quality based on SNI 19-7030-2004, which has a blackish brown color, crumb texture, has a smell like soil with final moisture content 35.55%, pH 7.2, and volatile solid 56.50%.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Anonim. 2004. Spesifikasi Kompos dari Sampah Organik Domestik. SNI 19-7030-2004. http://ciptakarya.pu.go.id. Diakses tanggal: 28 Maret 2017.

Anonim. 2016. Luas Lahan (Hektar) Per Kabupaten/Kota Menurut Penggunaannya Tahun 2016. Badan Pusat Statistik Provinsi Bali.https://www.bps.go.id/linkTableDinamis/view/id/895. Diakses tanggal 28 Maret 2017.

Atmaja, I K. M., Tika, I. W., Wijaya, I. M. A. S. 2016. Pengaruh Perbandingan Komposisi Bahan Baku terhadap Kualitas Kompos dan Lama Waktu Pengomposan. Jurnal BETA (Biosistem dan Teknik Pertanian). 5(1), 111-119.

Budiarta, I. W., Sumiyati, Setiyo, Y. 2016. Pengaruh Saluran Aerasi pada Pengomposan Berbahan Baku Jerami. Jurnal BETA (Biosistem dan Teknik Pertanian), 5(1), 68-75.

Djuarnani, N. 2005. Cara Cepat Membuat Kompos. AgroMedia, Jakarta.
Ekawati. 2003. Kandungan Bahan Organik Jerami Padi. http://agroteknologi.web.id. Diakses tanggal 30 Maret 2017.

Harahap, Darwin. 2010. Laju Dekomposisi secara Aerobik dan Kualitas Kompos dari Berbagai Residu Tanaman dengan Penambahan Berbagai Dekomposer. Tesis. Tidak dipublikasikan. Fakultas Pertanian Pascasarjana Universitas Sumatera Utara, Medan.

Isroi. 2008. Kompos: Cara Mudah, Murah, dan Cepat Menghasilkan Kompos. Andi Offset, Yogyakarta.

Kusuma. 2012. Pengaruh Variasi Kadar Air Terhadap Laju Dekomposisi Kompos Sampah Organik di Kota Depok. Tesis. Tidak dipublikasikan. Program Studi Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik, Universitas Indonesia, Depok.

Madrini, I. A. G. B. 2016. Effect of natural zeolite (clinoptilolite) on ammonia emission of leftover food-ricehulls composting at the initial stage of the thermophilic process. Journal of Agricultural Meterology. 72(1): 12-19.

Pane, M. 2014. Pemberian Bahan Organik Kompos Jerami Padi dan Abu Sekam Padi dalam Memperbaiki Sifat Kimia Tanah Ultisol serta Pertumbuhan Tanaman Jagung. Jurnal Online Agroekoteknologi 2: 1426-1432.

Sutanto, R. 2002. Penerapan Pertanian Organik. Kanisius, Yogyakarta.

Yuwono, T. 2006. Kecepatan Dekomposisi dan Kualitas Kompos Sampah Organik. INNOFARM. Jurnal Inovasi Pertanian 4 (2) : 116-123.
Published
2018-04-09
How to Cite
KRISNAWAN, Kadek Ardhi; TIKA, I Wayan; MADRINI, I A. Bintang. Analisis Dinamika Suhu pada Proses Pengomposan Jerami dicampur Kotoran Ayam dengan Perlakuan Kadar Air. Jurnal BETA (Biosistem dan Teknik Pertanian), [S.l.], v. 6, n. 1, p. 25-32, apr. 2018. ISSN 2502-3012. Available at: <https://ojs.unud.ac.id/index.php/beta/article/view/38059>. Date accessed: 04 nov. 2024.
Section
Articles